Kasih Kepada Saudara Menjadi Bukti

Minggu, 4 April 2021

Bacaan hari ini: 1 Yohanes 2:7-17 | Bacaan setahun: Yosua 22-24, Kisah Para Rasul 5



“Barangsiapa berkata, bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudaranya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Barangsiapa mengasihi saudaranya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan.” (2:9-10)

Kasih adalah ciri khas iman Kristen. Kitab suci menceritakan kasih Allah akan dunia ini, khususnya Allah Bapa mengaruniakan Anak-Nya Tunggal, Yesus Kristus, kepada kita, untuk menyelamatkan kita. Sesungguhnya, kisah cinta Tuhan kepada manusia, bukan semata- mata ditunjukkan di atas kayu salib pada saat menjelang kematian-Nya. Dalam sepanjang hidup Tuhan Yesus di dunia ini, setiap detik, setiap peristiwa yang dilalui oleh Tuhan Yesus adalah pernyataan kasih Allah bagi dunia ini. Sehingga pada waktu ada orang yang mencobai-Nya bertanya, apa yang menjadi hukum yang paling besar dari seluruh Taurat, Tuhan Yesus menjawab adalah, “Hukum Kasih”. Dan kasih ini Yesus tunjukkan kepada murid-murid-Nya, kepada pengingkut-Nya, kepada orang-orang yang tidak mengenal-Nya, sampah masyarakat, orang-orang terpinggirkan, dan kepada musuh-musuh-Nya. Kasih inilah yang mewarnai keseluruhan hidup Tuhan Yesus di dunia ini, yang masih terus bergaung dan mengubahkan banyak orang, karena kasih Tuhan kekal, bukan hanya pada masa lampau saja.

Oleh sebab itu, Tuhan dalam perjamuan terakhir juga mengingatkan perintah-Nya kepada murid-murid-Nya termasuk setiap kita yang percaya, bahwa bila kita adalah murid-murid-Nya, kita harus saling mengasihi, sebagaimana Dia telah mengasihi kita (Yoh. 15). Itulah ciri orang Kristen sejati, dunia mengenal kita sebagai orang percaya karena kasih di antara kita. Maka dalam bagian ini, Rasul Yohanes kembali mengingatkan kita sebagai orang percaya, akan ajaran Tuhan Yesus untuk saling mengasihi sebagai saudara (ayat 7). Bila kita tidak mengasihi, artinya hidup kita masih di dalam kegelapan, dan belum mengenal Tuhan yang adalah terang sejati. Mari periksa diri kita, apakah ada kebencian di antara kita sebagai sesama jemaat dalam satu gereja, termasuk rekan-rekan yang bekerja sama dan melayani di gereja. Jangan sampai ada “permusuhan” di antara kita, karena kasih yang Tuhan berikan kepada kita lebih besar daripada “permusuhan” yang Iblis taburkan di antara kita.

STUDI PRIBADI : Apakah ada orang di gereja yang sulit Anda kasihi, atau yang tidak suka kepada Anda? Bagaimana inisiatif Anda untuk memperbaiki hubungan ini?

Berdoalah : Tuhan Yesus, ampuni kami yang seringkali melalaikan Firman-Mu dengan tidak sungguh-sungguh mengasihi sesama kami, sebagaimana yang Engkau kehendaki, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *