Senin, 08 Maret 2021
Bacaan hari ini: Yakobus 4:13-17 | Bacaan setahun: Bilangan 33-34, Lukas 23
“Sebenarnya kamu harus berkata: Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.” (Yakobus 4:15)
Yakobus 4:13-17
Jangan melupakan Tuhan dalam perencanaan
13 Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: “Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung”,
14 sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
15 Sebenarnya kamu harus berkata: “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu.”
16 Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
17 Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Bilangan 33
Tempat-tempat persinggahan orang Israel di padang gurun
1 Inilah tempat-tempat persinggahan orang Israel, setelah mereka keluar dari tanah Mesir, pasukan demi pasukan, di bawah pimpinan Musa dan Harun;
2 Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN; dan inilah tempat-tempat persinggahan mereka dalam perjalanan mereka:
3 Mereka berangkat dari Rameses pada bulan yang pertama, pada hari yang kelima belas bulan yang pertama itu; pada hari sesudah Paskah berjalanlah orang Israel keluar, oleh tangan yang dinaikkan, di depan mata semua orang Mesir,
4 sementara orang Mesir sedang menguburkan orang-orang yang telah dibunuh TUHAN di antara mereka, yakni semua anak sulung; sebab TUHAN telah menjatuhkan hukuman-hukuman kepada para allah mereka.
5 Berangkatlah orang Israel dari Rameses, lalu berkemah di Sukot.
6 Mereka berangkat dari Sukot, lalu berkemah di Etam yang di tepi padang gurun.
7 Mereka berangkat dari Etam, lalu balik kembali ke Pi-Hahirot yang di depan Baal-Zefon, kemudian berkemah di tentangan Migdol.
8 Mereka berangkat dari Pi-Hahirot dan lewat dari tengah-tengah laut ke padang gurun, lalu mereka berjalan tiga hari perjalanan jauhnya di padang gurun Etam, kemudian mereka berkemah di Mara.
9 Mereka berangkat dari Mara, lalu sampai ke Elim; di Elim ada dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma; di sanalah mereka berkemah.
10 Mereka berangkat dari Elim, lalu berkemah di tepi Laut Teberau.
11 Mereka berangkat dari Laut Teberau, lalu berkemah di padang gurun Sin.
12 Mereka berangkat dari padang gurun Sin, lalu berkemah di Dofka.
13 Mereka berangkat dari Dofka, lalu berkemah di Alus.
14 Mereka berangkat dari Alus, lalu berkemah di Rafidim, dan di sana tidak ada air minum untuk bangsa itu.
15 Mereka berangkat dari Rafidim, lalu berkemah di padang gurun Sinai.
16 Mereka berangkat dari padang gurun Sinai, lalu berkemah di Kibrot-Taawa.
17 Mereka berangkat dari Kibrot-Taawa, lalu berkemah di Hazerot.
18 Mereka berangkat dari Hazerot, lalu berkemah di Ritma.
19 Mereka berangkat dari Ritma, lalu berkemah di Rimon-Peros.
20 Mereka berangkat dari Rimon-Peros, lalu berkemah di Libna.
21 Mereka berangkat dari Libna, lalu berkemah di Risa.
22 Mereka berangkat dari Risa, lalu berkemah di Kehelata.
23 Mereka berangkat dari Kehelata, lalu berkemah di Har-Syafer.
24 Mereka berangkat dari Har-Syafer, lalu berkemah di Harada.
25 Mereka berangkat dari Harada, lalu berkemah di Makhelot.
26 Mereka berangkat dari Makhelot, lalu berkemah di Tahat.
27 Mereka berangkat dari Tahat, lalu berkemah di Tarah.
28 Mereka berangkat dari Tarah, lalu berkemah di Mitka.
29 Mereka berangkat dari Mitka, lalu berkemah di Hasmona.
30 Mereka berangkat dari Hasmona, lalu berkemah di Moserot.
31 Mereka berangkat dari Moserot, lalu berkemah di Bene-Yaakan.
32 Mereka berangkat dari Bene-Yaakan, lalu berkemah di Hor-Gidgad.
33 Mereka berangkat dari Hor-Gidgad, lalu berkemah di Yotbata.
34 Mereka berangkat dari Yotbata, lalu berkemah di Abrona.
35 Mereka berangkat dari Abrona, lalu berkemah di Ezion-Geber.
36 Mereka berangkat dari Ezion-Geber, lalu berkemah di padang gurun Zin, yaitu Kadesh.
37 Mereka berangkat dari Kadesh, lalu berkemah di gunung Hor, di perbatasan tanah Edom.
38 Ketika itu imam Harun naik ke gunung Hor sesuai dengan titah TUHAN, dan di situ ia mati pada tahun keempat puluh sesudah orang Israel keluar dari tanah Mesir, pada bulan yang kelima, pada tanggal satu bulan itu;
39 Harun berumur seratus dua puluh tiga tahun, ketika ia mati di gunung Hor.
40 Pada waktu itu raja negeri Arad, orang Kanaan itu, yang tinggal di Tanah Negeb di tanah Kanaan, mendengar kabar tentang kedatangan orang Israel.
41 Berangkatlah mereka dari gunung Hor, lalu berkemah di Zalmona.
42 Mereka berangkat dari Zalmona, lalu berkemah di Funon.
43 Mereka berangkat dari Funon, lalu berkemah di Obot.
44 Mereka berangkat dari Obot, lalu berkemah dekat reruntuhan di Abarim di daerah Moab.
45 Mereka berangkat dari reruntuhan itu, lalu berkemah di Dibon-Gad.
46 Mereka berangkat dari Dibon-Gad, lalu berkemah di Almon-Diblataim.
47 Mereka berangkat dari Almon-Diblataim, lalu berkemah di pegunungan Abarim di depan Nebo.
48 Mereka berangkat dari pegunungan Abarim, lalu berkemah di dataran Moab di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.
49 Mereka berkemah di tepi sungai Yordan, dari Bet-Yesimot sampai ke Abel-Sitim di dataran Moab.
Apa yang harus dilakukan sesudah tanah Kanaan direbut
50 TUHAN berfirman kepada Musa di dataran Moab di tepi sungai Yordan dekat Yerikho:
51 “Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu menyeberangi sungai Yordan ke tanah Kanaan,
52 maka haruslah kamu menghalau semua penduduk negeri itu dari depanmu dan membinasakan segala batu berukir kepunyaan mereka; juga haruslah kamu membinasakan segala patung tuangan mereka dan memusnahkan segala bukit pengorbanan mereka.
53 Haruslah kamu menduduki negeri itu dan diam di sana, sebab kepadamulah Kuberikan negeri itu untuk diduduki.
54 Maka haruslah kamu membagi negeri itu sebagai milik pusaka dengan membuang undi menurut kaummu: kepada yang besar jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang besar, dan kepada yang kecil jumlahnya haruslah kamu memberikan milik pusaka yang kecil; yang ditunjuk oleh undi bagi masing-masing, itulah bagian undiannya; menurut suku nenek moyangmu haruslah kamu membagi milik pusaka itu.
55 Tetapi jika kamu tidak menghalau penduduk negeri itu dari depanmu, maka orang-orang yang kamu tinggalkan hidup dari mereka akan menjadi seperti selumbar di matamu dan seperti duri yang menusuk lambungmu, dan mereka akan menyesatkan kamu di negeri yang kamu diami itu.
56 Maka akan Kulakukan kepadamu seperti yang Kurancang melakukan kepada mereka.”
Bilangan 34
Batas-batas tanah Kanaan
1 TUHAN berfirman kepada Musa:
2 “Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Apabila kamu masuk ke negeri Kanaan, maka inilah negeri yang akan jatuh kepadamu sebagai milik pusaka, yakni tanah Kanaan menurut batas-batasnya.
3 Adapun sisi selatanmu ialah dari padang gurun Zin menyusur Edom, maka batas selatanmu mulai dari ujung Laut Asin di sebelah timur.
4 Lalu batasmu membelok di selatan pendakian Akrabim, terus ke Zin dan berakhir di sebelah selatan Kadesh-Barnea. Sesudah itu ia mencapai Hazar-Adar, dan terus ke Azmon.
5 Kemudian batas itu membelok dari Azmon ke sungai Mesir dan berakhir ke laut.
6 Batas baratmu ialah laut besar dan pantainya; itulah batas baratmu.
7 Inilah batas utaramu: mulai dari laut besar haruslah kamu buat tanda batas ke gunung Hor,
8 dari gunung Hor harus kamu buat tanda batas ke jalan yang menuju ke Hamat, lalu batas itu mencapai Zedad.
9 Kemudian batas itu mencapai Zifron dan berakhir di Hazar-Enan; itulah batas utaramu.
10 Sebagai batasmu di sebelah timur haruslah kamu membuat tanda batas dari Hazar-Enan ke Sefam.
11 Dari Sefam batas itu turun ke Ribla, di sebelah timur Ain; kemudian batas itu turun lagi dan mencapai tebing danau Kineret di sebelah timur.
12 Lalu batas itu turun ke sungai Yordan dan berakhir di Laut Asin. Itulah negerimu menurut batas-batasnya sekeliling.”
Mengenai pembagian tanah Kanaan
13 Musa memerintahkan kepada orang Israel: “Itulah negeri yang akan kamu bagi sebagai milik pusaka dengan membuang undi, yang diperintahkan TUHAN untuk diberikan kepada suku yang sembilan setengah itu.
14 Sebab suku bani Ruben menurut puak-puak mereka dan suku bani Gad menurut puak-puak mereka telah menerima milik pusakanya; juga suku Manasye yang setengah itu telah menerimanya.
15 Dua setengah suku itu telah menerima milik pusaka mereka di seberang sungai Yordan di dekat Yerikho, ke sebelah timur.”
16 TUHAN berfirman kepada Musa:
17 “Inilah nama orang-orang yang harus membagikan tanah itu kepadamu sebagai milik pusaka: imam Eleazar dan Yosua bin Nun.
18 Lagi haruslah kamu mengambil seorang pemimpin dari setiap suku untuk membagikan tanah itu sebagai milik pusaka.
19 Inilah nama orang-orang itu: dari suku Yehuda: Kaleb bin Yefune;
20 dari suku bani Simeon: Samuel bin Amihud;
21 dari suku Benyamin: Elidad bin Kislon;
22 dari suku bani Dan seorang pemimpin: Buki bin Yogli;
23 dari anak-anak Yusuf, yakni dari suku bani Manasye seorang pemimpin Haniel bin Efod;
24 dan dari suku bani Efraim seorang pemimpin: Kemuel bin Siftan;
25 dari suku bani Zebulon seorang pemimpin: Elisafan bin Parnah;
26 dari suku bani Isakhar seorang pemimpin: Paltiel bin Azan;
27 dari suku bani Asyer seorang pemimpin: Ahihud bin Selomi;
28 dari suku bani Naftali seorang pemimpin: Pedael bin Amihud.
29 Itulah orang-orang yang diperintahkan TUHAN untuk membagikan milik pusaka kepada orang Israel di tanah Kanaan.”
Lukas 23
Yesus di hadapan Pilatus
1 Lalu bangkitlah seluruh sidang itu dan Yesus dibawa menghadap Pilatus.
2 Di situ mereka mulai menuduh Dia, katanya: “Telah kedapatan oleh kami, bahwa orang ini menyesatkan bangsa kami, dan melarang membayar pajak kepada Kaisar, dan tentang diri-Nya Ia mengatakan, bahwa Ia adalah Kristus, yaitu Raja.”
3 Pilatus bertanya kepada-Nya: “Engkaukah raja orang Yahudi?” Jawab Yesus: “Engkau sendiri mengatakannya.”
4 Kata Pilatus kepada imam-imam kepala dan seluruh orang banyak itu: “Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada orang ini.”
5 Tetapi mereka makin kuat mendesak, katanya: “Ia menghasut rakyat dengan ajaran-Nya di seluruh Yudea, Ia mulai di Galilea dan sudah sampai ke sini.”
6 Ketika Pilatus mendengar itu ia bertanya, apakah orang itu seorang Galilea.
7 Dan ketika ia tahu, bahwa Yesus seorang dari wilayah Herodes, ia mengirim Dia menghadap Herodes, yang pada waktu itu ada juga di Yerusalem.
Yesus di hadapan Herodes
8 Ketika Herodes melihat Yesus, ia sangat girang. Sebab sudah lama ia ingin melihat-Nya, karena ia sering mendengar tentang Dia, lagipula ia mengharapkan melihat bagaimana Yesus mengadakan suatu tanda.
9 Ia mengajukan banyak pertanyaan kepada Yesus, tetapi Yesus tidak memberi jawaban apapun.
10 Sementara itu imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat maju ke depan dan melontarkan tuduhan-tuduhan yang berat terhadap Dia.
11 Maka mulailah Herodes dan pasukannya menista dan mengolok-olokkan Dia, ia mengenakan jubah kebesaran kepada-Nya lalu mengirim Dia kembali kepada Pilatus.
12 Dan pada hari itu juga bersahabatlah Herodes dan Pilatus; sebelum itu mereka bermusuhan.
Yesus kembali di hadapan Pilatus
13 Lalu Pilatus mengumpulkan imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin serta rakyat,
14 dan berkata kepada mereka: “Kamu telah membawa orang ini kepadaku sebagai seorang yang menyesatkan rakyat. Kamu lihat sendiri bahwa aku telah memeriksa-Nya, dan dari kesalahan-kesalahan yang kamu tuduhkan kepada-Nya tidak ada yang kudapati pada-Nya.
15 Dan Herodes juga tidak, sebab ia mengirimkan Dia kembali kepada kami. Sesungguhnya tidak ada suatu apapun yang dilakukan-Nya yang setimpal dengan hukuman mati.
16 Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
17 (Sebab ia wajib melepaskan seorang bagi mereka pada hari raya itu.)
18 Tetapi mereka berteriak bersama-sama: “Enyahkanlah Dia, lepaskanlah Barabas bagi kami!”
19 Barabas ini dimasukkan ke dalam penjara berhubung dengan suatu pemberontakan yang telah terjadi di dalam kota dan karena pembunuhan.
20 Sekali lagi Pilatus berbicara dengan suara keras kepada mereka, karena ia ingin melepaskan Yesus.
21 Tetapi mereka berteriak membalasnya, katanya: “Salibkanlah Dia! Salibkanlah Dia!”
22 Kata Pilatus untuk ketiga kalinya kepada mereka: “Kejahatan apa yang sebenarnya telah dilakukan orang ini? Tidak ada suatu kesalahanpun yang kudapati pada-Nya, yang setimpal dengan hukuman mati. Jadi aku akan menghajar Dia, lalu melepaskan-Nya.”
23 Tetapi dengan berteriak mereka mendesak dan menuntut, supaya Ia disalibkan, dan akhirnya mereka menang dengan teriak mereka.
24 Lalu Pilatus memutuskan, supaya tuntutan mereka dikabulkan.
25 Dan ia melepaskan orang yang dimasukkan ke dalam penjara karena pemberontakan dan pembunuhan itu sesuai dengan tuntutan mereka, tetapi Yesus diserahkannya kepada mereka untuk diperlakukan semau-maunya.
Yesus dibawa untuk disalibkan
26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.
27 Sejumlah besar orang mengikuti Dia; di antaranya banyak perempuan yang menangisi dan meratapi Dia.
28 Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: “Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu!
29 Sebab lihat, akan tiba masanya orang berkata: Berbahagialah perempuan mandul dan yang rahimnya tidak pernah melahirkan, dan yang susunya tidak pernah menyusui.
30 Maka orang akan mulai berkata kepada gunung-gunung: Runtuhlah menimpa kami! dan kepada bukit-bukit: Timbunilah kami!
31 Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?”
32 Dan ada juga digiring dua orang lain, yaitu dua penjahat untuk dihukum mati bersama-sama dengan Dia.
Yesus disalibkan
33 Ketika mereka sampai di tempat yang bernama Tengkorak, mereka menyalibkan Yesus di situ dan juga kedua orang penjahat itu, yang seorang di sebelah kanan-Nya dan yang lain di sebelah kiri-Nya.
34 Yesus berkata: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.” Dan mereka membuang undi untuk membagi pakaian-Nya.
35 Orang banyak berdiri di situ dan melihat semuanya. Pemimpin-pemimpin mengejek Dia, katanya: “Orang lain Ia selamatkan, biarlah sekarang Ia menyelamatkan diri-Nya sendiri, jika Ia adalah Mesias, orang yang dipilih Allah.”
36 Juga prajurit-prajurit mengolok-olokkan Dia; mereka mengunjukkan anggur asam kepada-Nya
37 dan berkata: “Jika Engkau adalah raja orang Yahudi, selamatkanlah diri-Mu!”
38 Ada juga tulisan di atas kepala-Nya: “Inilah raja orang Yahudi”.
39 Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: “Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!”
40 Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: “Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama?
41 Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah.”
42 Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja.”
43 Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.”
Yesus mati
44 Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga,
45 sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua.
46 Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.” Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya.
47 Ketika kepala pasukan melihat apa yang terjadi, ia memuliakan Allah, katanya: “Sungguh, orang ini adalah orang benar!”
48 Dan sesudah seluruh orang banyak, yang datang berkerumun di situ untuk tontonan itu, melihat apa yang terjadi itu, pulanglah mereka sambil memukul-mukul diri.
49 Semua orang yang mengenal Yesus dari dekat, termasuk perempuan-perempuan yang mengikuti Dia dari Galilea, berdiri jauh-jauh dan melihat semuanya itu.
Yesus dikuburkan
50 Adalah seorang yang bernama Yusuf. Ia anggota Majelis Besar, dan seorang yang baik lagi benar.
51 Ia tidak setuju dengan putusan dan tindakan Majelis itu. Ia berasal dari Arimatea, sebuah kota Yahudi dan ia menanti-nantikan Kerajaan Allah.
52 Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
53 Dan sesudah ia menurunkan mayat itu, ia mengapaninya dengan kain lenan, lalu membaringkannya di dalam kubur yang digali di dalam bukit batu, di mana belum pernah dibaringkan mayat.
54 Hari itu adalah hari persiapan dan sabat hampir mulai.
55 Dan perempuan-perempuan yang datang bersama-sama dengan Yesus dari Galilea, ikut serta dan mereka melihat kubur itu dan bagaimana mayat-Nya dibaringkan.
56 Dan setelah pulang, mereka menyediakan rempah-rempah dan minyak mur.
Kebangkitan Yesus
(23-56b) Dan pada hari Sabat mereka beristirahat menurut hukum Taurat,
Tahun 2020 yang baru saja kita lalui adalah contoh yang sempurna bagaimana Tuhan di dalam otoritasnya mengizinkan pandemi Covid-19 menunggangbalikkan semua rencana umat manusia. Puluhan juta jiwa terinfeksi, jutaan jiwa meninggal karenanya. Kerugian di berbagai bidang usaha, sejumlah besar bisnis gulung tikar, atau terpaksa harus merubah arah usahanya. Pelajar dipaksa menyesuaikan diri dengan pola belajar mandiri dari rumah, dan keluarga dipaksa untuk berdiam di rumah saja — demi mencegah penyebaran wabah penyakit ini. Kehidupan umat manusia perlahan memasuki fase baru, new normal era, dimana kita harus mengadopsi banyak kebiasaan hidup yang baru.
Penulis Yakobus mengingatkan jemaat pada masa itu untuk tidak terjebak dalam dosa kesombongan, yang mungkin bisa terjadi ketika mereka melupakan kuasa otoritas TUHAN dalam perencanaan kehidupan mereka. Penulis mengingatkan, hal pertama dan utama yang harus kita lakukan adalah melibatkan Sang Perencana Agung, TUHAN Allah sendiri di dalamnya (ay. 15). Mengapa kita harus melakukannya? Karena TUHANlah yang mengatur seluruh kehidupan manusia. TUHANlah yang berdaulat atas kehidupan dan masa depan dunia ini serta apa yang ada di dalamnya. DIA yang tahu masa depan seseorang dan DIA berkuasa melakukan semua hal sesuai dengan kehendak kedaulatan-Nya, demi kemuliaan- Nya. Di sisi lain, kita harus mengingat dan menyadari bahwa kita adalah manusia yang terbatas dalam semua hal dan hidup di dalam kefanaan dunia ini. Di mata Tuhan, kita hanyalah seperti uap, yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap (ay. 14). Hanya karena keberdosaan, yang menyebabkan kita lebih mudah memilih untuk memegahkan diri dan tidak bersandar kepada-Nya.
Belajarlah dari 2020! Marilah kita terlebih dahulu mencari perkenanan- Nya, dan menyerahkan segala perencanaan hidup kita di tahun 2021 ini ke tangan TUHAN Allah, Sang Perencana Agung hidup kita! Soli Deo Gloria!
STUDI PRIBADI : Adakah kita sudah melibatkan Tuhan dalam perencanaan hidup kita di tahun 2021 ini?
Pokok Doa : Berdoalah mencari perkenan Tuhan, kiranya kita dimampukan untuk menyelaraskan rencana hidup kita di tahun 2021 ini dengan rencana TUHAN.