Memandang Jauh Ke Depan

Senin, 15 Februari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 11:20-22 | Bacaan setahun: Imamat 19-20, Lukas 2



“Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.” (Ibrani 11:20)

Dalam bagian Firman Tuhan yang kita baca di atas, bahwa karena iman maka Ishak memandang jauh ke depan sehingga ia dapat mengambil keputusan. Apakah iman memampukan kita bisa “mengintip” masa depan? Tentu saja bukan. Iman bukanlah mengetahui dengan pasti mengenai masa depan.

Sebagaimana yang dialami oleh Ishak, Yakub, dan Yusuf. Ishak mengerjakan bagiannya dalam memberkati kedua anaknya yaitu Esau dan Yakub. Sebagaimana Tuhan menyatakan bahwa yang muda akan menjadi pemimpin, yang terdapat di Kejadian 25:22-23. Maka ia memberkati Yakub dengan berkat anak sulung. Sekalipun ini tidak membebaskan Yakub dari hukuman Allah atas upaya yang curang. Yakub mengerjakan bagiannya untuk memberkati Efraim dan Manasye, kedua anak dari Yusuf, yang diperolehnya dari Rahel. Ia memberikan berkat kesulungan kepada Efraim yang bukan anak sulung dari Yusuf (Kej. 48). Demikian pula dengan Yusuf, ia memegang janji kepada umat Israel mengenai tanah perjanjian dalam Kejadian 15:18-21 (bdk. Kej. 50:24), sehingga ia menitipkan pesan agar tulang belulangnya dibawa kembali ke tanah Perjanjian.

Berkaca dari kisah Ishak, Yakub dan Yusuf, maka dapat dikatakan iman memiliki dasar, yaitu firman Tuhan. Ia sanggup bekerja melampaui pemikiran manusia. Ishak dan Yusuf berpikir bahwa berkat yang lebih besar seharusnya diberikan kepada anak sulung, namun ternyata Tuhan bisa mengatur berkat itu diberikan oleh anugerah-Nya, sehingga berkat kesulungan pun dapat diberikan kepada anak yang bukan anak sulung.

Hal pertama yang dapat kita pelajari adalah bahwa di tengah segala pergumulan dunia saat ini, kita dapat mengimani bahwa Tuhan sanggup menyediakan jalan keluar bagi kita, sebagaimana dalam 1 Korintus 13:5. Kedua, kita melangkah berdasarkan iman yang benar, berdasarkan firman dan anugerah Tuhan. Kedua hal ini dapat kita imani sehingga pandangan kita ke depan tidak dikuasai oleh ketakutan atas kondisi saat ini, melainkan berdasarkan kuasa, janji firman Tuhan, dan anugerah-Nya.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang dikerjakan oleh Ishak, Yakub dan Yusuf di dalam bacaan Firman Tuhan ini?
(2) Dari bagian ini, pelajaran rohani apakah yang dapat kita pelajari?

Berdoalah : Biarlah iman setiap kami tetap bertumbuh di dalam Engkau meski ada berbagai tantangan yang harus kami hadapi di dalam hidup ini, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *