Ujian Iman

Minggu, 14 Februari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 11:17-19 | Bacaan setahun: Imamat 17-18, Lukas 1



“Karena iman maka Abraham, tatkala dicobai, mempersembahkan Ishak. Ia yang telah menerima janji itu, rela mempersembahkan anaknya yang tunggal...” (Ibrani 11:17)

Perintah Allah agar Abraham mempersembahkan Ishak sepertinya perintah yang tidak masuk akal dan pastinya adalah perintah yang sangat berat bagi Abraham; saat itu Abraham tidak tahu bahwa Allah sedang menguji imannya. Namun di tengah-tengah pergumulan yang tidak mudah itu, Abraham tidak protes kepada Allah, Abraham tidak berdalih, “tidak mungkin ini suara Allah, apa mungkin Allah menyuruh melakukan hal yang bertentangan dengan janji-Nya?” Abraham tidak mempertanyakan janji Allah tentang anak baginya. Alkitab mencatat, Abraham langsung taat melakukan persis seperti yang Allah minta. Ini adalah ketaatan yang murni, yang muncul dari imannya yang kuat kepada Allah.

Bukti iman Abraham terlihat dari perkataan Abraham pada bujangnya, “kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu” (Kej. 22:5). Ibrani 11:19 menyebutkan dasar ketaatan Abraham: “Karena ia (Abraham) berpikir, bahwa Allah berkuasa membangkitkan orang-orang sekalipun dari antara orang mati. Dan dari sana ia seakan-akan telah menerimanya kembali.” Pada zaman Abraham, belum pernah ada mukjizat orang mati dibangkitkan, tetapi Abraham sungguh percaya bahwa Allah berkuasa melakukannya. Iman Abraham benar-benar teruji dan lulus ujian dan Allah menyediakan seekor domba untuk dijadikan korban bakaran menggantikan Ishak.

Mengapa Allah perlu menguji iman Abraham? Apakah Allah tidak yakin dengan kualitas iman Abraham? Tentu tidak, karena Allah Mahatahu dan memahami setiap manusia. Allah menguji iman Abraham justru karena Allah ingin memurnikan iman Abraham. Bagaimana jika kita diminta untuk melepaskan apa yang kita kasihi? Apakah kita masih memiliki iman kepada Allah dengan kualitas yang sama? Memang kesulitan, hal-hal yang berat bagi kita, bisa saja itu merupakan teguran atau konsekuensi dari dosa kita. Namun jika kita sudah introspeksi diri dan tidak ada dosa yang kita lakukan, maka bisa jadi Allah sedang menguji iman kita. Tujuan Allah adalah untuk memurnikan iman kita.

STUDI PRIBADI :
(1) Bagaimana Anda memandang kesulitan dan tantangan hidup ini?
(2) Apakah kesulitan, tantangan hidup telah menjadikan iman Anda bertambah teguh?

Pokok Doa : Berdoalah agar setiap anak Tuhan dapat menyikapi ujian iman dengan benar dan justru makin setia dan bertumbuh imannya kepada Tuhan, hari demi hari. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *