Tanah Air Sorgawi

Sabtu, 13 Februari 2021

Bacaan hari ini: Ibrani 11:13-16 | Bacaan setahun: Imamat 15-16, Markus 16



“Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.” (Ibrani 11:16)

Dalam ayat 13, penulis Ibrani menyebut Abraham dan Sara sebagai “pendatang” di bumi ini. Kata “pendatang” bisa berarti: perantau, penduduk sementara. KJV memakai kata “pilgrim” = musafir. Dalam perjalanannya seorang musafir tidak akan tinggal menetap di suatu tempat. Ia hanya singgah untuk jangka waktu tertentu dan kemudian melanjutkan perjalanan sampai ke tempat tujuannya.

Ketika memanggil Abraham keluar dari tanah kelahirannya, Tuhan memberikan janji besar, salah satunya adalah tanah perjanjian. Abraham dan Sara percaya dan taat kepada Tuhan. Bahkan imannya tidak mundur meskipun mereka belum menerima penggenapan janji Tuhan sepenuhnya. Di ayat 15 dikatakan bisa saja mereka kembali ke tanah asal mereka karena kesempatan itu ada. Tapi mengapa mereka tetap setia, percaya dan taat kepada Tuhan? Karena mereka merindukan tanah air yang lebih baik, yaitu tanah air surgawi. Inilah tempat tujuan akhir yang mereka imani.

Ini merupakan gambaran bagi kita saat ini, bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara. Dunia ini bukan tujuan akhir hidup kita, namun bagaikan “tempat persinggahan” yang mana suatu saat kita haruslah meninggalkan tempat ini. Tuhan Yesus telah menjanjikan suatu tempat yang mahaindah di sorga, tanah air surgawi kita (Bdk. 2 Korintus 5:1). Bagi kita yang percaya kepada Tuhan Yesus dan tetap setia pada iman kita, kita akan menerima penggenapan janji-Nya. Sangat disayangkan apabila orang Kristen hanya memikirkan kenyamanan hidup di tanah air dunia yang sementara ini dan tidak memikirkan kehidupan surgawi yang kekal.

Apa kita merindukan tinggal di tanah air surgawi selamanya? Orang yang merindukan tanah air surgawi akan benar-benar menjaga imannya. Ia tidak akan pernah meninggalkan imannya kepada Tuhan Yesus, meskipun menghadapi kesulitan, ancaman ataupun godaan yang menggiurkan. Orang yang merindukan tanah surgawi juga akan benar-benar menjaga hidupnya seturut dengan kehendak Tuhan, karena hal ini juga bagian dari kesetiaan imannya kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah kita yakin memiliki tanah air surgawi sesuai dengan janji Tuhan?
(2) Bagaimana harusnya kita hidup jika kita sudah memiliki tanah air surgawi?

Pokok Doa : Berdoa agar setiap orang Kristen benar-benar telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya sehingga juga memiliki janji tanah air surgawi.   

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *