Bersyukur, Wajib!

Minggu, 13 Desember 2020

Bacaan hari ini: 2 Tesalonika 1:1-12 | Bacaan setahun: Hosea 10-12



“Kami wajib selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara. Dan memang patutlah demikian, karena imanmu makin bertambah dan kasihmu seorang akan yang lain makin kuat di antara kamu.” (2 Tes. 1:3, ITB)

Ketaatan maupun ketidaktaatan atas himbauan di atas dapat menjadi cerminan kehidupan rohani orang Kristen. Paulus beserta rekan-rekannya dalam suratnya kepada jemaat Tesalonika memberikan teladan akan ucapan syukur yang dihidupi, bukan sekadar himbauan hampa. Ungkapan “kami wajib” di sini mengindikasikan sebuah tindakan bersama yang dilatar-belakangi peristiwa yang terjadi sebelumnya.

Kata “wajib” dalam bahasa aslinya menggunakan kata ὀφείλομεν (opheilomen) yang berarti juga hutang. Paulus bersama rekan-rekannya berhutang ucapan syukur kepada Allah atas apa yang telah dilakukan Allah terhadap jemaat di Tesalonika. Itulah sebanya Paulus menegaskan dengan seharusnya, layak, atau patutlah kami bersyukur. Apakah yang membuat mereka harus bersyukur? Karena keteguhan iman dan kasih jemaat makin bertumbuh dalam diri jemaat di Tesalonika ini. Mungkin sebelumnya ada kekhawatiran Paulus terhadap iman jemaat (band. 1 Tes. 3:5, 10), namun kenyataannya justru Paulus menemukan yang sebaliknya. Bahkan Paulus memuji jemaat di Tesalonika, meskipun mengalami aniaya, penindasan, dan pendertaan, mereka tetap tabah.

Bersyukur adalah sebuah panggilan sekaligus harus menjadi gaya hidup orang percaya. Apa dan bagaimanapun situasinya, orang Kristen dipanggil untuk mengucap syukur, bukan hanya ketika menerima berkat dan segala kebaikan Tuhan. Dalam situasi yang sulit sekalipun, seperti pada masa pandemic ini, mungkin ada yang bergumul dengan kesulitan ekonomi, rapuhnya ikatan keluarga, kehilangan pekerjaan, berkurangnya penghasilan, dan kesulitan hidup yang lainnya, mampukah orang percaya melhat kebaikan Tuhan dan tetap bersyukur? Pemazmur menulis, “Bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapan-Mu” (Maz. 119:71, TB). Justru dalam situasi yang sulit kita diajar agar semakin dekat dan lekat dengan Firman Tuhan sehingga mampu mengucap syukur. Bersyukur itu wajib karena apa yang Tuhan sudah lakukan atas hidup kita. Apa dan bagaimanapun situasi hidup kita, bersyukurlah!

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang dapat Anda syukuri dalam 1 bulan, 1 minggu, atau hari ini?
(2) Dalam situasi sulit, bagaimana Anda belajar dan mengungkapkan syukur kepada Tuhan?

Berdoalah : Tuhan Yesus, terima kasih atas segala berkat, kesehatan, kekuatan, penyertaan dan perlindungan-Mu yang begitu nyata atas setiap kami, Amin.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *