Kekuatan Rindu

Selasa, 17 November 2020

Bacaan hari ini: Filipi 1:1-11 Bacaan setahun: Ratapan



“Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.” (Filipi 1:8)

Dua puluh empat tahun yang lalu, makna rindu yang saya rasakan sebagai seorang pemuda sudah sangat berbeda dengan rindu yang dirasakan oleh generasi masa kini. Bukan nilainya yang berubah, melainkan intensitasnya yang terasa berbeda. Saat ini, jika saya sedang keluar kota, ada teknologi video call menjadi pengobat rasa rindu. Melihat wajah anak dan istri secara real-time, bercakap-cakap dengan mereka secara langsung, menjadi sebuah kemewahan teknologi yang tidak terbayangkan puluhan tahun yang lalu. Ketika komunikasi jarak jauh hanya terbatas pada surat, pesan singkat, dan sambungan suara lewat telepon kabel, ada banyak misteri dalam rindu yang tidak tersampaikan karena ketiadaan tatap muka secara langsung. Ada harapan dalam iman membuncah di dada, bahwa segala sesuatunya berjalan baik-baik saja, menanti saatnya kelak berjumpa kembali.

Bagian pembukaan surat Filipi ini menggambarkan dengan sangat indah kasih antara Rasul Paulus dengan jemaat Filipi. Kasih yang dibangun di atas dasar yang sama, yaitu persekutuan yang indah di dalam Injil Tuhan Yesus Kristus, terjalin sejak awal pelayanan mereka. Kasih yang terjalin dengan begitu intim, sehingga setiap kali Paulus mengingat mereka, ada rasa syukur dan sukacita yang mengalir (ay. 3-4). Perasaan ini juga muncul karena jemaat Filipi juga sangat mengasihinya, bahkan menunjukkan kasih mereka kepadanya ketika Paulus sedang berjuang mengabarkan Injil, bahkan hingga dia dijebloskan ke dalam penjara (ay. 7).

Paulus menumpahkan kerinduannya di dalam surat ini dengan sebuah doa yang penuh keyakinan. Dia berdoa bahwa Tuhan Yesus yang sudah menyertainya, juga akan menyertai jemaat Filipi sampai akhirnya. Tidak hanya menyertai, tapi juga melimpahkan hikmat Ilahi yang akan menuntun mereka menuju kekudusan hidup – untuk kemuliaan Tuhan (ay. 9-11).

Sungguh sebuah teladan yang indah bagi kita, bagaimana seharusnya kita saling mengasihi di dalam Tuhan walau terpisah oleh jarak dan waktu. Soli Deo Gloria!

STUDI PRIBADI : Evaluasilah relasi kita dengan saudara seiman, terutama kelompok kita. Sudahkah kita menunjukkan kasih yang tulus kepada mereka?

Pokok Doa : Berdoa memohon agar Roh Kudus menolong setiap kita untuk memelihara relasi antara saudara seiman dengan menunjukkan kasih-Nya yang tulus kepada mereka.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *