Relasi Suami-Istri

Sabtu, 14 November 2020

Bacaan hari ini: Efesus 5:22-33 | Bacaan setahun: Yeremia 46-48



“...kasihilah istrimu seperti dirimu sendiri dan istri hendaklah menghormati suaminya.” (Efesus 5:33)

Salah satu penentu kebahagiaan keluarga adalah jika baik istri atau suami, melakukan tugas dan tanggung jawab dengan baik sesuai perannya masing-masing.

Tanggung jawab seorang istri adalah tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan, sebab suami adalah kepala istri. Ketundukan yang mengarah pada sikap menghormati, tidak merendahkan suaminya dalam hati, dan menghargai keputusan suami. Ketundukan dalam batas; meski istri diperintahkan untuk tunduk dalam segala hal, namun tidak dalam segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak Tuhan. Ketundukan seperti ketundukan gereja Tuhan kepada Kristus yang adalah Kepala. Ketundukan itu adalah ketaatan yang berhikmat dan penuh kasih. Sebagaimana Kristus adalah sumber otoritas gereja-Nya, begitu juga suami terhadap istri.

Tugas suami mengasihi istrinya seperti Kristus mengasihi gereja-Nya. Sebagaimana Yesus memberikan diri-Nya bagi gereja-Nya, demikianlah suami kepada istrinya. Suami adalah kepala, tetapi dia tidak diperintahkan untuk memerintah tetapi untuk mengasihi. Mengasihi bukan seperti cinta kepada orang tua atau anak atau teman, tetapi dia harus mengasihi istrinya seperti dirinya sendiri. Kasih yang eksklusif, tidak terbagi, kasih yang penuh perhatian dan lembut, memperhatikan istri sebagai pihak yang lemah dan butuh perlindungan. Seorang suami harus menyayangi dan memelihara istrinya, harus membahagiakan dan melindungi hidupnya, kehormatannya dan nama baiknya.

Ketika menikah, seseorang meninggalkan ayah ibunya dan bersatu dengan istrinya dan menjadi satu daging. Istri adalah diri lain dari suami, bukan hanya satu daging, dia adalah tubuhnya sendiri. Harusnya, tidak ada orang yang membenci dagingnya sendiri. Perempuan adalah penolong, rekan dan kemuliaan bagi laki-laki. Persatuan keduanya adalah persatuan yang diberkati Kristus & gereja-Nya. Itu sebabnya, landasan hidup keluarga Kristen adalah kasih, kesatuan dan relasi Kristus dengan gereja-Nya.

STUDI PRIBADI : Sesuai Firman Tuhan hari ini, apakah yang menjadi landasan kehidupan pernikahan Kristen yang bahagia?

Pokok Doa : Berdoa supaya setiap keluarga Kristen menjadi keluarga yang melandaskan kasih Kristus dan melakukan peran dan tanggungjawabnya sesuai perintah Tuhan.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *