Transformasi Hidup

Rabu, 04 November 2020

Bacaan hari ini: Galatia 6:11-18 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 4, Yeremia 16-18



“Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” (Galatia 6:15)

“Ciptaan baru,” kata “baru” di sini dalam bahasa asli menggunakan kata kainos, dan bukan neos. Meskipun apabila diterjemahkan mempunyai arti sama yakni “baru,” tapi keduanya mempunyai makna yang berbeda.

Neos mempunyai makna bahwa sesuatu benar-benar baru dari awal. Sedangkan kainos mempunyai makna memperbaharui dari yang sudah ada. Jadi “ciptaan baru” yang dimaksudkan di sini adalah memperbaharui ciptaan yang sudah ada. Dengan kata lain, ada transformasi hidup dari kebiasaan hidup yang lama (sering berbuat dosa) menjadi hidup yang baru, yakni hidup yang berusaha menjauhi dosa. Inilah yang ingin ditekankan oleh Paulus, yakni adanya transformasi hidup. Baik bersunat atau pun tidak bersunat, kalau tidak mengalami transformasi hidup maka itu semua tidak berarti. Sebaliknya, meskipun tidak disunat tetapi mengalami transformasi, itulah yang terpenting, dengan kata lain hidup yang mau diubahkan oleh Tuhan untuk menjadi lebih baik. Jika dulunya sering berkata kotor, dengan percaya kepada Kristus, akan mengalami transformasi hidup sehingga tidak lagi berkata kotor. Memang tidak akan langsung berubah 180 derajat, tetapi akan mengalami progresive perubahan menjadi lebih baik. Inilah yang dinamakan transformasi hidup.

Melalui Firman Tuhan hari ini harusnya kita belajar bahwa ketika kita sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat hidup kita, maka seharusnya kita menjadi ciptaan baru atau dengan kata lain mengalami transformasi hidup. Kita mengalami perubahan hidup secara progresive menjadi lebih baik. Karena itu, kita harus dengan rendah hati menerima pimpinan Roh Kudus untuk dapat diubahkan. Misalnya, kita dulunya suka marah, maka ketika kita sudah menerima Kristus, kita harus mengalami transformasi hidup sehingga kita tidak lagi menjadi suka marah. Kita harus bisa menjadi lebih sabar. Kita harus secara perlahan tetapi pasti berubah menjadi lebih baik (progresive), dan menjadi serupa dengan Kristus. Bersediakah kita bertransformasi menjadi serupa Kristus?

STUDI PRIBADI : Ketika percaya kepada Kristus, sudahkah kita mengalami transformasi hidup? Jika belum, rendahkanlah hati dan mintalah kepada Tuhan agar Dia mengubahkan hidup kita untuk menjadi serupa Kristus.

Pokok Doa : Berdoalah agar Tuhan memberikan kita hati yang rendah hati untuk mau dipimpin dan diubahkan oleh-Nya, sehingga kita menjadi serupa dengan-Nya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *