Integritas

Senin, 26 Oktober 2020

Bacaan hari ini: Galatia 2:11-21 | Bacaan setahun: Yesaya 57-59, Amsal 26



“Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia, sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.” (Galatia 2:13)

Integritas menjadi salah satu kata penting yang menjelaskan tentang konsistensi antara perkataan (apa yang diajarkan) dengan perbuatan. Seorang pemimpin harus memiliki integritas yang nyata, yang dapat dilihat dalam hidupnya. Apabila seorang pemimpin kehilangan integritas, maka yang diajarkan menjadi sia-sia. Inilah yang nampak dalam bagian ini, dimana Petrus sebagai pemimpin kehilangan integritasnya karena bersikap munafik. Antara apa yang diajarkan dengan apa yang dilakukan, sangat berbeda.

Paulus menegur Petrus yang bersikap munafik. Kemunafikan Petrus juga membawa dampak bagi yang lain, yang terjerumus oleh kemunafikan Petrus. Paulus berkata demikian: “Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: ‘Jika engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi, bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat untuk hidup secara Yahudi?’” tampak bahwa kemunafikan Petrus tidak didasarkan pada situasi dan kondisi yang ada. Sebaliknya, kemunafikan Petrus didasarkan pada ketidak-mampuan Petrus untuk hidup konsisten sesuai dengan kebenaran Injil. Artinya Petrus sangat mungkin percaya kepada kebenaran Injil Kristus, namun pada saat itu ia tidak hidup benar dan tidak hidup konsisten sesuai dengan kebenaran Injil. Kebenaran Injil tidak merembes ke dalam hidup Petrus, pada akhirnya Petrus mudah goyah dan tidak konsisten ketika hidup di tengah-tengah masyarakat non-Yahudi.

Belajar dari perenungan ini bahwa memiliki integritas adalah hal yang penting untuk diupayakan dan diusahakan oleh seroang pemimpin Kristen. Seorang pemimpin Kristen tidak kebal dosa dan tidak kebal terhadap segala kemunafikan. Oleh karena itu sebagai pemimpin Kristen, kita bukan hanya percaya kepada kebenaran Injil Kristus, namun yang lebih utama adalah kebenaran Injil Kristus harus hidup di dalam setiap perbuatan kita. Inilah yang kemudian kita sebut sebagai integritas.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang dilakukan Petrus sehingga ditegur Paulus?
(2) Mengapa pemimpin Kristen harus berintegritas dalam hidupnya? Apakah alasannya?

Berdoalah : Di dalam setiap aktifitas kami, kami membutuhkan pertolongan dan kekuatan-Mu Tuhan agar kami dapat hidup sesuai dengan integritas yang benar, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *