Senin, 14 September 2020
Bacaan hari ini: 1 Korintus 7:1-16 | Bacaan setahun: Mazmur 106, Wahyu 14
“Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.” (1 Kor. 7:14)
1 Korintus 7:1-16
Tentang perkawinan
1 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
5 Janganlah kamu saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu, supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu tidak tahan bertarak.
6 Hal ini kukatakan kepadamu sebagai kelonggaran, bukan sebagai perintah.
7 Namun demikian alangkah baiknya, kalau semua orang seperti aku; tetapi setiap orang menerima dari Allah karunianya yang khas, yang seorang karunia ini, yang lain karunia itu.
8 Tetapi kepada orang-orang yang tidak kawin dan kepada janda-janda aku anjurkan, supaya baiklah mereka tinggal dalam keadaan seperti aku.
9 Tetapi kalau mereka tidak dapat menguasai diri, baiklah mereka kawin. Sebab lebih baik kawin dari pada hangus karena hawa nafsu.
10 Kepada orang-orang yang telah kawin aku–tidak, bukan aku, tetapi Tuhan–perintahkan, supaya seorang isteri tidak boleh menceraikan suaminya.
11 Dan jikalau ia bercerai, ia harus tetap hidup tanpa suami atau berdamai dengan suaminya. Dan seorang suami tidak boleh menceraikan isterinya.
12 Kepada orang-orang lain aku, bukan Tuhan, katakan: kalau ada seorang saudara beristerikan seorang yang tidak beriman dan perempuan itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah saudara itu menceraikan dia.
13 Dan kalau ada seorang isteri bersuamikan seorang yang tidak beriman dan laki-laki itu mau hidup bersama-sama dengan dia, janganlah ia menceraikan laki-laki itu.
14 Karena suami yang tidak beriman itu dikuduskan oleh isterinya dan isteri yang tidak beriman itu dikuduskan oleh suaminya. Andaikata tidak demikian, niscaya anak-anakmu adalah anak cemar, tetapi sekarang mereka adalah anak-anak kudus.
15 Tetapi kalau orang yang tidak beriman itu mau bercerai, biarlah ia bercerai; dalam hal yang demikian saudara atau saudari tidak terikat. Tetapi Allah memanggil kamu untuk hidup dalam damai sejahtera.
16 Sebab bagaimanakah engkau mengetahui, hai isteri, apakah engkau tidak akan menyelamatkan suamimu? Atau bagaimanakah engkau mengetahui, hai suami, apakah engkau tidak akan menyelamatkan isterimu?
Mazmur 106
Kasih setia Allah dan ketegaran hati Israel
1 Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
2 Siapakah yang dapat memberitahukan keperkasaan TUHAN, memperdengarkan segala pujian kepada-Nya?
3 Berbahagialah orang-orang yang berpegang pada hukum, yang melakukan keadilan di segala waktu!
4 Ingatlah aku, ya TUHAN, demi kemurahan terhadap umat-Mu, perhatikanlah aku, demi keselamatan dari pada-Mu,
5 supaya aku melihat kebaikan pada orang-orang pilihan-Mu, supaya aku bersukacita dalam sukacita umat-Mu, dan supaya aku bermegah bersama-sama milik-Mu sendiri.
6 Kami dan nenek moyang kami telah berbuat dosa, kami telah bersalah, telah berbuat fasik.
7 Nenek moyang kami di Mesir tidak mengerti perbuatan-perbuatan-Mu yang ajaib, tidak ingat besarnya kasih setia-Mu, tetapi mereka memberontak terhadap Yang Mahatinggi di tepi Laut Teberau.
8 Namun diselamatkan-Nya mereka oleh karena nama-Nya, untuk memperkenalkan keperkasaan-Nya.
9 Dihardik-Nya Laut Teberau, sehingga kering, dibawa-Nya mereka berjalan melalui samudera raya seperti melalui padang gurun.
10 Demikian diselamatkan-Nya mereka dari tangan pembenci, ditebus-Nya mereka dari tangan musuh;
11 air menutupi para lawan mereka, seorangpun dari pada mereka tiada tinggal.
12 Ketika itu percayalah mereka kepada segala firman-Nya, mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya.
13 Tetapi segera mereka melupakan perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya;
14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan mencobai Allah di padang belantara.
15 Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.
16 Mereka cemburu kepada Musa di perkemahan, dan kepada Harun, orang kudus TUHAN.
17 Bumi terbuka dan menelan Datan, menutupi kumpulan Abiram.
18 Api menyala di kalangan mereka, nyala api menghanguskan orang-orang fasik itu.
19 Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan;
20 mereka menukar Kemuliaan mereka dengan bangunan sapi jantan yang makan rumput.
21 Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di Mesir:
22 perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi Laut Teberau.
23 Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka.
24 Mereka menolak negeri yang indah itu, tidak percaya kepada firman-Nya.
25 Mereka menggerutu di kemahnya dan tidak mendengarkan suara TUHAN.
26 Lalu Ia mengangkat tangan-Nya terhadap mereka untuk meruntuhkan mereka di padang gurun,
27 dan untuk mencerai-beraikan anak cucu mereka ke antara bangsa-bangsa, dan menyerakkan mereka ke pelbagai negeri.
28 Mereka berpaut pada Baal Peor, dan memakan korban-korban sembelihan bagi orang mati.
29 Mereka menyakiti hati-Nya dengan perbuatan mereka, maka timbullah tulah di antara mereka.
30 Tetapi Pinehas berdiri dan menjalankan hukum, maka berhentilah tulah itu.
31 Hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai jasa turun-temurun, untuk selama-lamanya.
32 Mereka menggusarkan Dia dekat air Meriba, sehingga Musa kena celaka karena mereka;
33 sebab mereka memahitkan hatinya, sehingga ia teledor dengan kata-katanya.
34 Mereka tidak memunahkan bangsa-bangsa, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada mereka,
35 tetapi mereka bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja.
36 Mereka beribadah kepada berhala-berhala mereka, yang menjadi perangkap bagi mereka.
37 Mereka mengorbankan anak-anak lelaki mereka, dan anak-anak perempuan mereka kepada roh-roh jahat,
38 dan menumpahkan darah orang yang tak bersalah, darah anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan mereka, yang mereka korbankan kepada berhala-berhala Kanaan, sehingga negeri itu cemar oleh hutang darah.
39 Mereka menajiskan diri dengan apa yang mereka lakukan, dan berzinah dalam perbuatan-perbuatan mereka.
40 Maka menyalalah murka TUHAN terhadap umat-Nya, dan Ia jijik kepada milik-Nya sendiri.
41 Diserahkan-Nyalah mereka ke tangan bangsa-bangsa, sehingga orang-orang yang membenci mereka berkuasa atas mereka.
42 Mereka diimpit oleh musuhnya, sehingga takluk ke bawah kuasanya.
43 Banyak kali dilepaskan-Nya mereka, tetapi mereka bersikap memberontak dengan rencana-rencana mereka, tenggelam dalam kesalahan mereka.
44 Namun Ia menilik kesusahan mereka, ketika Ia mendengar teriak mereka.
45 Ia ingat akan perjanjian-Nya karena mereka, dan menyesal sesuai dengan kasih setia-Nya yang besar.
46 Diberi-Nya mereka mendapat rahmat dari pihak semua orang yang menawan mereka.
47 Selamatkanlah kami, ya TUHAN, Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.
48 Terpujilah TUHAN, Allah Israel, dari selama-lamanya sampai selama-lamanya, dan biarlah seluruh umat mengatakan: “Amin!” Haleluya!
Wahyu 14
Anak Domba dan pengikut-Nya yang ditebus-Nya
1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.
2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.
3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.
4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.
5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.
Pemberitahuan tentang penghakiman
6 Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,
7 dan ia berseru dengan suara nyaring: “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air.”
8 Dan seorang malaikat lain, malaikat kedua, menyusul dia dan berkata: “Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, yang telah memabukkan segala bangsa dengan anggur hawa nafsu cabulnya.”
9 Dan seorang malaikat lain, malaikat ketiga, menyusul mereka, dan berkata dengan suara nyaring: “Jikalau seorang menyembah binatang dan patungnya itu, dan menerima tanda pada dahinya atau pada tangannya,
10 maka ia akan minum dari anggur murka Allah, yang disediakan tanpa campuran dalam cawan murka-Nya; dan ia akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata malaikat-malaikat kudus dan di depan mata Anak Domba.
11 Maka asap api yang menyiksa mereka itu naik ke atas sampai selama-lamanya, dan siang malam mereka tidak henti-hentinya disiksa, yaitu mereka yang menyembah binatang serta patungnya itu, dan barangsiapa yang telah menerima tanda namanya.”
12 Yang penting di sini ialah ketekunan orang-orang kudus, yang menuruti perintah Allah dan iman kepada Yesus.
13 Dan aku mendengar suara dari sorga berkata: Tuliskan: “Berbahagialah orang-orang mati yang mati dalam Tuhan, sejak sekarang ini.” “Sungguh,” kata Roh, “supaya mereka boleh beristirahat dari jerih lelah mereka, karena segala perbuatan mereka menyertai mereka.”
Tuaian di bumi
14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.
15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.”
16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumipun dituailah.
17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: “Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak.”
19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.
Perkawinan adalah lembaga yang kudus, yang Tuhan Allah sendiri membentuknya. Allah melihat “tidak baik kalau manusia itu seorang diri.” Dan Allah mempersatukan laki-laki dengan perempuan menjadi “satu daging.”
Karena perkawinan adalah lembaga yang kudus, maka Paulus perlu menuliskan hal ini untuk mengingatkan orang-orang di Korintus. Beberapa hal yang dituliskan Paulus terkait hal ini: (1) Orang-orang yang menikah. baik dengan sesama orang Kristen, maupun menikah dengan orang non-Kristen; (2) Orang-orang yang tidak menikah dan janda-janda. Aturan-aturan perihal perkawinan ini ditulis bahwa Allah memandang serius suatu pernikahan sebab pernikahan merupakan kesatuan di dalam tubuh Kristus.
Demikian pula bagi yang lajang. Ini merupakan karunia Allah, sebab; baik yang menikah maupun yang lajang sama-sama melayani Allah dan membangun hubungan yang mendalam dengan Allah. Hanya kaum lajang lebih memiliki kebebasan untuk melayani Allah dari yang menikah, seperti ada tertulis, “Orang yang beristri memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan istrinya, dan dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. Semuanya ini kukatakan untuk kepentingan kamu sendiri, bukan untuk menghalang-halangi kamu dalam kebebasan kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu melakukan apa yang benar dan baik, dan melayani Tuhan tanpa gangguan” (1 Korintus 7:33-35).
Dalam hal ini kita diingatkan bahwa baik yang menikah maupun yang lajang memiliki tanggung jawab yang berdampak pada kekekalan, sebab Allah telah merancangkan dan menyediakan bagi kita dan Tuhan Allah ingin melihat tanggung jawab kita di dalam memuliakan-NYA.
STUDI PRIBADI : Mengapa orang pernikahan orang Kristen dikatakan sebagai kesatuan di dalam tubuh Kristus?
Berdoalah : Ya Bapa kami yang di sorga, kepada-MU hamba belajar untuk menaati akan perintah-perintahMu di dalam kehidupan pernikahan maupun dalam hidup lajang. Tolong kami untuk setia sampai akhir. Amin.