Tuhan Menerima Kita Apa Adanya

Selasa, 15 September 2020

Bacaan hari ini: 1 Korintus 7:17-40 | Bacaan setahun: Mazmur 107, Wahyu 15



“Selanjutnya hendaklah tiap-tiap orang tetap hidup seperti yang telah ditentukan Tuhan baginya dan dalam keadaan seperti waktu ia dipanggil Allah. Inilah ketetapan yang kuberikan kepada semua jemaat.” (1 Korintus 7:17)

Hidup baru di dalam Tuhan adalah satu momen penting bagi anak Tuhan, satu perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru. Tentu ini adalah perubahan yang sangat baik. Perubahan itu bukan hanya apa yang tampak dari luar, namun perubahan sesungguhnya adalah dari dalam; hati, pikiran dan batin kita yang diperbaharui di dalam Tuhan, inilah yang lebih penting.

Selanjutnya Paulus ingin agar setiap kita jelas akan panggilan Tuhan; Paulus memasukkan pikiran pribadi dan pengalamannya ketika berbicara tentang pernikahan. Paulus tidak melarang orang yang menikah melayani Tuhan. Menikah atau tidak menikah itu bukan masalah, yang harus kita mengerti adalah kesulitan dan keuntungan apa yang akan kita dapatkan di dalam pelayanan jika menikah ataupun tidak menikah. Paulus juga tidak memaksakan kita harus seperti dia. Bagi kita yang menikah, jangan sampai karena alasan melayani Tuhan, waktu kita habiskan di gereja/persekutuan, sementara kasih dan perhatian kita kepada keluarga, terabaikan. Ataupun sebaliknya, pelayanan selalu terhalang karena alasan keluarga. Sadarilah, bagi yang menikah ada keterbatasan waktu dan perhatian bagi pelayanan, aturlah dengan baik dan bijak, karena keluarga juga satu unit pelayananmu pada Tuhan. Sebaliknya, kalau Tuhan memanggil Anda untuk sepenuhnya melayani Dia tanpa menikah, itupun tidak salah.

Lalu Paulus katakan semua harus dilakukan dan dijalani secara alami, jangan ada paksaan. Kalau seseorang memang dikaruniai untuk menikah, menikahlah. Jangan pakai alasan pelayanan untuk tidak menikah lalu tidak bisa menguasai diri dan jadi aneh-aneh dalam pelayanan. Ini malah akan mempermalukan nama Tuhan. Orang menikah adalah baik, tidak menikahpun juga baik, yang paling penting setiap kita sendiri harus jelas akan panggilan Tuhan kepada kita, inilah yang paling penting di dalam hidupmu, di dalam pelayananmu. Kiranya penjelasan Paulus ini menjadi berkat bagi setiap kita; janganlah merasa bersalah karena Anda menikah, ataupun merasa salah karena tidak menikah.

STUDI PRIBADI :
(1) Melalui perenungan Firman Tuhan ini, apa yang Paulus mau sampaikan kepada jemaat di Korintus?
(2) Mengapa hal itu perlu disampaikan kepada mereka?

Berdoalah : Tuhan berikan hikmat kepada jemaat agar mereka setia melayani & memperhatikan keluarganya, mereka menjaga reputasi sebagai pelayan Tuhan sekaligus bertanggung jawab terhadap keluarga mereka, Amin. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *