Jumat, 11 September 2020
Bacaan hari ini: 1 Korintus 5:1-13 | Bacaan setahun: Mazmur 101-102, Wahyu 11
“Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.” (1 Korintus 5:1)
1 Korintus 5:1-13
Dosa dalam jemaat
1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku–sama seperti aku hadir–telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.
4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.
Mazmur 101
Seorang raja bernazar
1 Mazmur Daud. Aku hendak menyanyikan kasih setia dan hukum, aku hendak bermazmur bagi-Mu, ya TUHAN.
2 Aku hendak memperhatikan hidup yang tidak bercela: Bilakah Engkau datang kepadaku? Aku hendak hidup dalam ketulusan hatiku di dalam rumahku.
3 Tiada kutaruh di depan mataku perkara dursila; perbuatan murtad aku benci, itu takkan melekat padaku.
4 Hati yang bengkok akan menjauh dari padaku, kejahatan aku tidak mau tahu.
5 Orang yang sembunyi-sembunyi mengumpat temannya, dia akan kubinasakan. Orang yang sombong dan tinggi hati, aku tidak suka.
6 Mataku tertuju kepada orang-orang yang setiawan di negeri, supaya mereka diam bersama-sama dengan aku. Orang yang hidup dengan cara yang tak bercela, akan melayani aku.
7 Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.
8 Setiap pagi akan kubinasakan semua orang fasik di negeri; akan kulenyapkan dari kota TUHAN, semua orang yang melakukan kejahatan.
Mazmur 102
Doa minta tolong dan doa untuk Sion
1 Doa seorang sengsara, pada waktu ia lemah lesu dan mencurahkan pengaduhannya ke hadapan TUHAN. (102-2) TUHAN, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.
2 (102-3) Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku!
3 (102-4) Sebab hari-hariku habis seperti asap, tulang-tulangku membara seperti perapian.
4 (102-5) Hatiku terpukul dan layu seperti rumput, sehingga aku lupa makan rotiku.
5 (102-6) Oleh sebab keluhanku yang nyaring, aku tinggal tulang-belulang.
6 (102-7) Aku sudah menyerupai burung undan di padang gurun, sudah menjadi seperti burung ponggok pada reruntuhan.
7 (102-8) Aku tak bisa tidur dan sudah menjadi seperti burung terpencil di atas sotoh.
8 (102-9) Sepanjang hari aku dicela oleh musuh-musuhku, orang-orang yang mempermainkan aku menyumpah dengan menyebut namaku.
9 (102-10) Sebab aku makan abu seperti roti, dan mencampur minumanku dengan tangisan,
10 (102-11) oleh karena marah-Mu dan geram-Mu, sebab Engkau telah mengangkat aku dan melemparkan aku.
11 (102-12) Hari-hariku seperti bayang-bayang memanjang, dan aku sendiri layu seperti rumput.
12 (102-13) Tetapi Engkau, ya TUHAN, bersemayam untuk selama-lamanya, dan nama-Mu tetap turun-temurun.
13 (102-14) Engkau sendiri akan bangun, akan menyayangi Sion, sebab sudah waktunya untuk mengasihaninya, sudah tiba saatnya.
14 (102-15) Sebab hamba-hamba-Mu sayang kepada batu-batunya, dan merasa kasihan akan debunya.
15 (102-16) Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama TUHAN, dan semua raja bumi akan kemuliaan-Mu,
16 (102-17) bila TUHAN sudah membangun Sion, sudah menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya,
17 (102-18) sudah berpaling mendengarkan doa orang-orang yang bulus, dan tidak memandang hina doa mereka.
18 (102-19) Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji TUHAN,
19 (102-20) sebab Ia telah memandang dari ketinggian-Nya yang kudus, TUHAN memandang dari sorga ke bumi,
20 (102-21) untuk mendengar keluhan orang tahanan, untuk membebaskan orang-orang yang ditentukan mati dibunuh,
21 (102-22) supaya nama TUHAN diceritakan di Sion, dan Dia dipuji-puji di Yerusalem,
22 (102-23) apabila berkumpul bersama-sama bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan untuk beribadah kepada TUHAN.
23 (102-24) Ia telah mematahkan kekuatanku di jalan, dan memperpendek umurku.
24 (102-25) Aku berkata: “Ya Allahku, janganlah mengambil aku pada pertengahan umurku! Tahun-tahun-Mu tetap turun-temurun!”
25 (102-26) Dahulu sudah Kauletakkan dasar bumi, dan langit adalah buatan tangan-Mu.
26 (102-27) Semuanya itu akan binasa, tetapi Engkau tetap ada, dan semuanya itu akan menjadi usang seperti pakaian, seperti jubah Engkau akan mengubah mereka, dan mereka berubah;
27 (102-28) tetapi Engkau tetap sama, dan tahun-tahun-Mu tidak berkesudahan.
28 (102-29) Anak hamba-hamba-Mu akan diam dengan tenteram, dan anak cucu mereka akan tetap ada di hadapan-Mu.
Wahyu 11
Dua saksi Allah
1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: “Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya.”
3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku, supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
4 Mereka adalah kedua pohon zaitun dan kedua kaki dian yang berdiri di hadapan Tuhan semesta alam.
5 Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, keluarlah api dari mulut mereka menghanguskan semua musuh mereka. Dan jikalau ada orang yang hendak menyakiti mereka, maka orang itu harus mati secara itu.
6 Mereka mempunyai kuasa menutup langit, supaya jangan turun hujan selama mereka bernubuat; dan mereka mempunyai kuasa atas segala air untuk mengubahnya menjadi darah, dan untuk memukul bumi dengan segala jenis malapetaka, setiap kali mereka menghendakinya.
7 Dan apabila mereka telah menyelesaikan kesaksian mereka, maka binatang yang muncul dari jurang maut, akan memerangi mereka dan mengalahkan serta membunuh mereka.
8 Dan mayat mereka akan terletak di atas jalan raya kota besar, yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana juga Tuhan mereka disalibkan.
9 Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya dan orang-orang itu tidak memperbolehkan mayat mereka dikuburkan.
10 Dan mereka yang diam di atas bumi bergembira dan bersukacita atas mereka itu dan berpesta dan saling mengirim hadiah, karena kedua nabi itu telah merupakan siksaan bagi semua orang yang diam di atas bumi.
11 Tiga setengah hari kemudian masuklah roh kehidupan dari Allah ke dalam mereka, sehingga mereka bangkit dan semua orang yang melihat mereka menjadi sangat takut.
12 Dan orang-orang itu mendengar suatu suara yang nyaring dari sorga berkata kepada mereka: “Naiklah ke mari!” Lalu naiklah mereka ke langit, diselubungi awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
13 Pada saat itu terjadilah gempa bumi yang dahsyat dan sepersepuluh bagian dari kota itu rubuh, dan tujuh ribu orang mati oleh gempa bumi itu dan orang-orang lain sangat ketakutan, lalu memuliakan Allah yang di sorga.
14 Celaka yang kedua sudah lewat: lihatlah, celaka yang ketiga segera menyusul.
Sangkakala yang ketujuh Nyanyian puji-pujian para tua-tua
15 Lalu malaikat yang ketujuh meniup sangkakalanya, dan terdengarlah suara-suara nyaring di dalam sorga, katanya: “Pemerintahan atas dunia dipegang oleh Tuhan kita dan Dia yang diurapi-Nya, dan Ia akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.”
16 Dan kedua puluh empat tua-tua, yang duduk di hadapan Allah di atas takhta mereka, tersungkur dan menyembah Allah,
17 sambil berkata: “Kami mengucap syukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa, yang ada dan yang sudah ada, karena Engkau telah memangku kuasa-Mu yang besar dan telah mulai memerintah sebagai raja
18 dan semua bangsa telah marah, tetapi amarah-Mu telah datang dan saat bagi orang-orang mati untuk dihakimi dan untuk memberi upah kepada hamba-hamba-Mu, nabi-nabi dan orang-orang kudus dan kepada mereka yang takut akan nama-Mu, kepada orang-orang kecil dan orang-orang besar dan untuk membinasakan barangsiapa yang membinasakan bumi.”
19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
Ketika seseorang melakukan sebuah kejahatan, entah itu mencuri, membunuh atau berzinah, maka dia harus menanggung akibatnya; dia harus bertanggung jawab atas perbuatannya, seperti dipenjara, dibenci oleh orang dan mungkin sekali akan menjadi bahan pembicaran di lingkungan dimana dia tinggal; intinya, nama atau reputasi orang tersebut akan menjadi jelek. Dalam bagian ini juga berbicara mengenai orang-orang Korintus yang melakukan sesuatu yang tidak bermoral, yaitu melakukan percabulan, yang dalam surat Paulus ini, berisikan tentang sikap jemaat terhadap mereka yang melakukan percabulan dan apa yang seharusnya dilakukan oleh jemaat terhadap orang yang melakukan percabulan itu.
Pada ayat pertama, masalah yang diungkapkan oleh Paulus mengenai jemaat di Korintus adalah mereka hidup dalam percabulan, yaitu ada orang-orang yang tidur dengan istri ayahnya. Ada beberapa penafsir yang berpendapat bahwa perempuan tersebut adalah ibu tirinya. Bahkan dikatakan bahwa hal seperti tidak dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Masalah kedua yang diungkapkan oleh Paulus dalam suratnya adalah mengenai kesombongan jemaat Korintus. Kesombongan dan kemegahan ini berhubungan dengan pengabaian mereka terhadap orang-orang yang melakukan percabulan ini. Harusnya mereka sadar dan berduka atas apa yang sudah dilakukan oleh orang-orang tersebut dan melakukan sesuatu terhadap orang tersebut yang bisa membawa dia kembali ke jalan yang benar.
Kejahatan atau dosa apapun yang dilakukan itu sangat dibenci oleh Tuhan. Sebagai orang yang sudah ditebus Kristus, bukankah seharusnya kita hidup kudus? Sebagai orang percaya, kita juga harus memiliki sikap peduli terhadap sesama ketika mereka melakukan kejahatan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Tugas kita adalah berdoa bagi orang-orang tersebut dan memberikan nasihat serta bimbingan kepadanya yang sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
STUDI PRIBADI :
(1) Dosa apakah yang sudah dilakukan oleh jemaat di Korintus?
(2) Bagaimana sikap jemaat di Korintus terhadap orang-orang tersebut?
Pokok Doa : Berdoa bagi setiap jemaat agar tetap menjaga kekudusan hidup dihadapan Tuhan dan supaya memiliki sikap peduli terhadap sesama iman yang jatuh dalam dosa.