Jumat, 28 Agustus 2020
Bacaan hari ini: Roma 13:1-7 Bacaan setahun: Mazmur 68-70
“Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Roma 13:1)
Roma 13:1-7
Kepatuhan kepada pemerintah
1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.
2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya.
3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.
4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat.
5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita.
6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah.
7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar: pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat.
Mazmur 68
Perarakan kemenangan Allah
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Nyanyian. (68-2) Allah bangkit, maka terseraklah musuh-musuh-Nya, orang-orang yang membenci Dia melarikan diri dari hadapan-Nya.
2 (68-3) Seperti asap hilang tertiup, seperti lilin meleleh di depan api, demikianlah orang-orang fasik binasa di hadapan Allah.
3 (68-4) Tetapi orang-orang benar bersukacita, mereka beria-ria di hadapan Allah, bergembira dan bersukacita.
4 (68-5) Bernyanyilah bagi Allah, mazmurkanlah nama-Nya, buatlah jalan bagi Dia yang berkendaraan melintasi awan-awan! Nama-Nya ialah TUHAN; beria-rialah di hadapan-Nya!
5 (68-6) Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus;
6 (68-7) Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.
7 (68-8) Ya Allah, ketika Engkau maju berperang di depan umat-Mu, ketika Engkau melangkah di padang belantara, Sela
8 (68-9) bergoncanglah bumi, bahkan langit mencurahkan hujan di hadapan Allah; Sinai bergoyang di hadapan Allah, Allah Israel.
9 (68-10) Hujan yang melimpah Engkau siramkan, ya Allah; Engkau memulihkan tanah milik-Mu yang gersang,
10 (68-11) sehingga kawanan hewan-Mu menetap di sana; dalam kebaikan-Mu Engkau memenuhi kebutuhan orang yang tertindas, ya Allah.
11 (68-12) Tuhan menyampaikan sabda; orang-orang yang membawa kabar baik itu merupakan tentara yang besar:
12 (68-13) Raja-raja segala tentara melarikan diri, melarikan diri, dan perempuan di rumah membagi-bagi jarahan.
13 (68-14) Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.
14 (68-15) Ketika Yang Mahakuasa menyerakkan raja-raja di sana, turunlah salju di atas gunung Zalmon.
15 (68-16) Gunung Allah gunung Basan itu, gunung yang berpuncak banyak gunung Basan itu!
16 (68-17) Hai gunung-gunung yang berpuncak banyak, mengapa kamu menjeling cemburu, kepada gunung yang dikehendaki Allah menjadi tempat kedudukan-Nya? Sesungguhnya TUHAN akan diam di sana untuk seterusnya!
17 (68-18) Kereta-kereta Allah puluhan ribu, bahkan beribu-ribu banyaknya; Tuhan telah datang dari Sinai, masuk ke tempat kudus!
18 (68-19) Engkau telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan; Engkau telah menerima persembahan-persembahan di antara manusia, bahkan dari pemberontak-pemberontak untuk diam di sana, ya TUHAN Allah.
19 (68-20) Terpujilah Tuhan! Hari demi hari Ia menanggung bagi kita; Allah adalah keselamatan kita. Sela
20 (68-21) Allah bagi kita adalah Allah yang menyelamatkan, ALLAH, Tuhanku, memberi keluputan dari maut.
21 (68-22) Sesungguhnya, Allah meremukkan kepala musuh-Nya, tempurung kepala yang berambut dari orang yang tetap hidup dalam kesalahan-kesalahannya.
22 (68-23) Tuhan telah berfirman: “Dari Basan akan Kubawa kembali, akan Kubawa kembali dari tempat yang dalam,
23 (68-24) supaya engkau membasuh kakimu dalam darah, dan lidah anjing-anjingmu mendapat bagiannya dari pada musuh.”
24 (68-25) Orang melihat perarakan-Mu, ya Allah, perarakan Allahku, Rajaku, ke dalam tempat kudus.
25 (68-26) Di depan berjalan penyanyi-penyanyi, di belakang pemetik-pemetik kecapi, di tengah-tengah dayang-dayang yang memalu rebana.
26 (68-27) “Dalam jemaah pujilah Allah, yakni TUHAN, hai kamu yang berasal dari sumber Israel!”
27 (68-28) Itu Benyamin, yang bungsu, yang berjalan di depan mereka, pemuka-pemuka Yehuda berbondong-bondong, pemuka-pemuka Zebulon, pemuka-pemuka Naftali.
28 (68-29) Kerahkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, tunjukkanlah kekuatan-Mu, ya Allah, Engkau yang telah bertindak bagi kami.
29 (68-30) Demi bait-Mu di Yerusalem, raja-raja menyampaikan persembahan kepada-Mu.
30 (68-31) Hardiklah binatang-binatang di teberau, kawanan orang-orang kuat, penguasa-penguasa bangsa-bangsa! Injaklah mereka yang mengejar perak; serakkanlah bangsa-bangsa yang suka berperang!
31 (68-32) Dari Mesir orang membawa barang-barang tembaga, Etiopia bersegera mengulurkan tangannya kepada Allah.
32 (68-33) Hai kerajaan-kerajaan bumi, menyanyilah bagi Allah, bermazmurlah bagi Tuhan; Sela
33 (68-34) bagi Dia yang berkendaraan melintasi langit purbakala. Perhatikanlah, Ia memperdengarkan suara-Nya, suara-Nya yang dahsyat!
34 (68-35) Akuilah kekuasaan Allah; kemegahan-Nya ada di atas Israel, kekuasaan-Nya di dalam awan-awan.
35 (68-36) Allah adalah dahsyat dari dalam tempat kudus-Nya; Allah Israel, Dia mengaruniakan kekuasaan dan kekuatan kepada umat-Nya. Terpujilah Allah!
Mazmur 69
Doa dalam kesesakan
1 Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Dari Daud. (69-2) Selamatkanlah aku, ya Allah, sebab air telah naik sampai ke leherku!
2 (69-3) Aku tenggelam ke dalam rawa yang dalam, tidak ada tempat bertumpu; aku telah terperosok ke air yang dalam, gelombang pasang menghanyutkan aku.
3 (69-4) Lesu aku karena berseru-seru, kerongkonganku kering; mataku nyeri karena mengharapkan Allahku.
4 (69-5) Orang-orang yang membenci aku tanpa alasan lebih banyak dari pada rambut di kepalaku; terlalu besar jumlah orang-orang yang hendak membinasakan aku, yang memusuhi aku tanpa sebab; aku dipaksa untuk mengembalikan apa yang tidak kurampas.
5 (69-6) Ya Allah, Engkau mengetahui kebodohanku, kesalahan-kesalahanku tidak tersembunyi bagi-Mu.
6 (69-7) Janganlah mendapat malu oleh karena aku orang-orang yang menantikan Engkau, ya Tuhan, ALLAH semesta alam! Janganlah kena noda oleh karena aku orang-orang yang mencari Engkau, ya Allah Israel!
7 (69-8) Sebab oleh karena Engkaulah aku menanggung cela, noda meliputi mukaku.
8 (69-9) Aku telah menjadi orang luar bagi saudara-saudaraku, orang asing bagi anak-anak ibuku;
9 (69-10) sebab cinta untuk rumah-Mu menghanguskan aku, dan kata-kata yang mencela Engkau telah menimpa aku.
10 (69-11) Aku meremukkan diriku dengan berpuasa, tetapi itupun menjadi cela bagiku;
11 (69-12) aku membuat kain kabung menjadi pakaianku, aku menjadi sindiran bagi mereka.
12 (69-13) Aku menjadi buah bibir orang-orang yang duduk di pintu gerbang, dengan kecapi peminum-peminum menyanyi tentang aku.
13 (69-14) Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia!
14 (69-15) Lepaskanlah aku dari dalam lumpur, supaya jangan aku tenggelam, biarlah aku dilepaskan dari orang-orang yang membenci aku, dan dari air yang dalam!
15 (69-16) Janganlah gelombang air menghanyutkan aku, atau tubir menelan aku, atau sumur menutup mulutnya di atasku.
16 (69-17) Jawablah aku, ya TUHAN, sebab kasih setia-Mu baik, berpalinglah kepadaku menurut rahmat-Mu yang besar!
17 (69-18) Janganlah sembunyikan wajah-Mu kepada hamba-Mu, sebab aku tersesak; segeralah menjawab aku!
18 (69-19) Datanglah kepadaku, tebuslah aku, bebaskanlah aku oleh karena musuh-musuhku.
19 (69-20) Engkau mengenal celaku, maluku dan nodaku; semua lawanku ada di hadapan-Mu.
20 (69-21) Cela itu telah mematahkan hatiku, dan aku putus asa; aku menantikan belas kasihan, tetapi sia-sia, menantikan penghibur-penghibur, tetapi tidak kudapati.
21 (69-22) Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam.
22 (69-23) Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.
23 (69-24) Biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga mereka tidak melihat; buatlah pinggang mereka goyah senantiasa!
24 (69-25) Tumpahkanlah amarah-Mu ke atas mereka, dan biarlah murka-Mu yang menyala-nyala menimpa mereka.
25 (69-26) Biarlah perkemahan mereka menjadi sunyi, dan biarlah kemah-kemah mereka tidak ada penghuninya.
26 (69-27) Sebab mereka mengejar orang yang Kaupukul, mereka menambah kesakitan orang-orang yang Kautikam.
27 (69-28) Tambahkanlah salah kepada salah mereka, dan janganlah sampai Engkau membenarkan mereka!
28 (69-29) Biarlah mereka dihapuskan dari kitab kehidupan, janganlah mereka tercatat bersama-sama dengan orang-orang yang benar!
29 (69-30) Tetapi aku ini tertindas dan kesakitan, keselamatan dari pada-Mu, ya Allah, kiranya melindungi aku!
30 (69-31) Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia dengan nyanyian syukur;
31 (69-32) pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.
32 (69-33) Lihatlah, hai orang-orang yang rendah hati, dan bersukacitalah; kamu yang mencari Allah, biarlah hatimu hidup kembali!
33 (69-34) Sebab TUHAN mendengarkan orang-orang miskin, dan tidak memandang hina orang-orang-Nya dalam tahanan.
34 (69-35) Biarlah langit dan bumi memuji-muji Dia, lautan dan segala yang bergerak di dalamnya.
35 (69-36) Sebab Allah akan menyelamatkan Sion dan membangun kota-kota Yehuda, supaya orang-orang diam di sana dan memilikinya;
36 (69-37) anak cucu hamba-hamba-Nya akan mewarisinya, dan orang-orang yang mencintai nama-Nya akan diam di situ.
Mazmur 70
Doa minta pertolongan
1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud, pada waktu mempersembahkan korban peringatan. (70-2) Ya Allah, bersegeralah melepaskan aku, menolong aku, ya TUHAN!
2 (70-3) Biarlah mendapat malu dan tersipu-sipu mereka yang ingin mencabut nyawaku; biarlah mundur dan kena noda mereka yang mengingini kecelakaanku;
3 (70-4) biarlah berbalik karena malu mereka yang mengatakan: “Syukur, syukur!”
4 (70-5) Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau; biarlah mereka yang mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: “Allah itu besar!”
5 (70-6) Tetapi aku ini sengsara dan miskin–ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!
Salah satu bagian yang penting dan disinggung oleh Paulus di dalam mewujudkan “kehidupan baru” di dalam Kristus adalah tunduk kepada pemerintah yang ada. Mengapa tunduk kepada pemerintah menjadi bagian yang tidak luput dari perhatian Paulus?
Pertama, karena Paulus ingin menunjukkan bahwa kehidupan yang baru di dalam Kristus sangat berbeda dengan kehidupan orang-orang Yahudi yang memusuhi kaisar Nero pada zaman itu, khususnya kaum Zelot. Meskipun kaisar Nero mengijinkan penganiayaan terjadi terhadap orang Kristen, orang Kristen menurut Paulus harus menghormati dan tunduk kepada pemerintahan yang ada. Bagi Paulus, Allah mengijinkan pemerintah memerintah rakyatnya, dan ini menjadi keharusan bagi rakyat, termasuk orang-orang Kristen, tunduk kepada pemerintah.
Kedua, karena pemerintah itu adalah hamba Allah. Kata “hamba” di dalam bagian ini menunjuk kepada kata yunani “diakonos” yang artinya pelayan. Jadi pemerintah disebut hamba (= pelayan) Allah yang mewakili maksud Tuhan. Bagi Paulus, pemerintah itu adalah sebagai pelayan yang memimpin dan mengatur kehidupan masyarakat. Konsep Paulus tentang pemerintah yang adalah hamba Allah tentu berbeda dengan pemerintahan Romawi yang sangat kejam pada waktu itu. Paulus menghendaki agar setiap orang Kristen menaati, dan tunduk kepada pemerintah yang benar. Karena pemerintah yang benar yang menjalankan maksud Tuhan adalah hamba Allah.
Inilah yang menjadi batasan Paulus bahwa di dalam semua kebijakan yang dilakukan pemerintah harus mewakili Tuhan yang mengatur semua untuk kebaikan warganya. Apabila pemerintah mengambil kebijakan yang bertentangan dengan Tuhan bahkan melawan Tuhan, maka orang Kristen harusnya sadar dan lebih patuh kepada Allah. Sudahkah kita menaati dan mengormati pemerintah yang memerintah negara ini? Mari kita mendoakan dan mendukung pemerintah agar segala kebijakan yang diambil dan diterapkan dapat menolong kehidupan bermasyarakat menjadi lebih baik.
STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang Paulus harap dari orang Kristen terkait dengan pemerintahan?
(2) Mengapa menghormati & tunduk kepada pemerintah menjadi hal penting bagi Paulus?
Pokok Doa : Berdoalah untuk pemerintah Indonesia agar segala kebijakan yang diambil dapat memberikan rasa aman dan tenteram di dalam hidup bermasyarakat, Amin.