Kehormatan Manusia Vs. Kehormatan Allah

Sabtu, 16 Mei 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 12:37-50 Bacaan setahun: 1 Raja-Raja 15-16, 1 Korintus 3



“Sebab mereka lebih suka akan kehormatan manusia daripada kehormatan Allah.” (Yohanes 12:43)

Politik kepentingan seringkali menjadi bagian dari sebuah kehidupan. Tidak luput darinya adalah urusan kepercayaan. Pada perikop yang kita baca ini, mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus tidak juga dapat membuat mereka percaya. Mereka seakan tidak peduli dengan adanya mukjizat, yang mereka pikirkan adalah posisi dan kepentingannya masing-masing. Bagi mereka, mukjizat dan keberadaan Yesus justru mengancam posisi mereka sebagai pemimpin agama.

Kedegilan bangsa Yahudi yang tidak mau mendengarkan tentu bukan pertama kali terjadi, sudah berulang kali bangsa Yahudi tidak percaya dan memilih kepentingan yang lain. Hal ini juga dinubuatkan nabi Yesaya pada masa itu, bangsa Israel tidak mau mendengar firman yang diberitakan. Hal yang sama juga terjadi pada masa Tuhan Yesus. Bahkan ada yang rela untuk tidak menyerukan kepercayaannya kepada Yesus asalkan mendapat tempat di mata manusia. Para pemimpin agama yang percaya telah terjebak dalam sistem keagamaan, dimana mereka harus selalu terlihat baik agar tidak dikucilkan (misalkan peristiwa Nikodemus yang harus diam-diam bertemu Yesus, malam hari). Kehormatan sebagai pemimpin agama seringkali menjadi sebuah politik kepentingan agar dirinya tetap dihargai.

Kehormatan manusia menjadi sesuatu yang lebih ingin dikejar daripada kehormatan Allah. Berapa banyak pemimpin agama yang merasa diri benar dan lebih sibuk mempertahankan jabatannya. Dalam beberapa hal mungkin terjadi bahwa pemimpin agama membiarkan hal yang buruk dilakukan oleh jemaatnya agar ia tidak berada dalam masalah. Ia lupa bahwa Tuhan melihat kehormatan-Nya, kekudusan-Nya, kemuliaan-Nya telah dikesampingkan hanya untuk kebanggaan dan kehormatan dirinya sendiri. Kita sebagai pemimpin patut waspada akan hal tersebut. Jangan kita juga menista kebenaran hanya agar tidak dikucilkan. Beritakanlah kebenaran dan jadilah teladan untuk tetap percaya kepada Yesus, jangan kompromi sehingga terjadi penyelewengan atau hal-hal lain yang tidak berkenan kepada Allah.

STUDI PRIBADI : Apakah makna firman Tuhan hari ini: penghakiman dan penguasa yang dilemparkan ke luar?

Pokok Doa : Mari kita berdoa agar kita dapat menjadi anak-anak terang yang memancarkan terang Kristus di manapun berada, dengan memberitakan Injil dan menjadi berkat bagi sekeliling kita.  

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *