Dia Makin Besar, Aku Makin Kecil

Kamis, 23 April 2020

Bacaan hari ini: Yohanes 3:22-36 | Bacaan setahun: 1 Samuel 22-24, Kisah Para Rasul 24



“Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil. Siapa yang datang dari atas adalah di atas semuanya; siapa yang berasal dari bumi... berkata-kata dalam bahasa bumi. Siapa yang datang dari sorga adalah di atas semuanya.” (Yohanes 3:30-31)

Drama pemilihan kepala negara atau kepala daerah kerapkali kita lihat dan alami. Satu calon bersaing dengan calon lainnya untuk mendapatkan posisi yang diinginkannya. Sedikit sekali pemimpin yang menyadari bahwa kesempatan menjadi pemimpin bukan saja datang dari pemilihan rakyat, tapi juga datangnya dari Tuhan yang memungkinkan itu semua terjadi.

Seorang Yohanes yang dipakai Tuhan luar biasa justru menyadari hal ini. Ketika berada di puncak kariernya (berkhotbah dan memberi kesaksian tentang Mesias, membaptis, dan mengajar), tiba-tiba muncul disrupsi akan munculnya seorang yang bernama Yesus, yang sama melakukan apa yang dilakukan olehnya. Ini membuat khalayak dan tentunya murid-muridnya bertanya-tanya, siapakah yang menjadi “saingan” Yohanes ini. Siapakah yang dapat menyaingi nabi yang dipakai Tuhan dengan luar biasa ini dan apa maksud Yesus melakukan hal ini. Barangkali beberapa orang berpikir bahwa Ia melakukannya untuk menghancurkan karier Yohanes, sang nabi ini. Mendengar apa yang dilakukan oleh Yesus ini, Yohanes justru tidak melawan balik, menjelek-jelekkan Yesus, apalagi menyebarkan hoax. Yang Yohanes lakukan justru mengingatkan murid-murid-Nya bahwa pemimpin itu ditentukan oleh Tuhan, yang datangnya dari atas, bukan sekadar oleh manusia. Dengan kata lain, Yohanes hendak berkata bahwa hak menjadi pemimpin, menjadi tenar itu datangnya dari Tuhan sendiri. Itulah sebabnya kita membaca di ayat yang ke-30, “ia menyadari jika kuasa itu datangnya dari atas maka ia harus makin kecil, Yesus harus makin besar.” Yesus adalah Allah itu sendiri yang menjadi Mesias. Segala kuasa adalah milik-Nya. Ini bukan masalah saingan atau perebutan, tetapi yang berhak adalah Yesus sendiri. Maka Yohanes justru semakin bangga karena ia makin kecil.

Jika Yohanes bangga makin kecil dan memperbesar Yesus, demikian jugalah kita. Mari di dalam kehidupan ini, kita tidak menonjolkan diri dalam segala aspek kehidupan, melainkan menonjolkan Kristus dalam segala hal sehingga kita makin kecil dan Ia makin besar.

STUDI PRIBADI : Pelajari bagaimana Yohanes dapat melakukan hal itu di tengah-tengah keadaannya yang mulai memperoleh ketenaran!

Pokok Doa : Berdoalah agar semakain banyak anak Tuhan memperlihatkan Kristus kepada dunia, melalui kesaksian hidupnya sehari-hari sehingga menjadi berkat bagi lingkungannya. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *