Anak Adam, Anak Allah

Kamis, 13 Februari 2020

Bacaan hari ini: Lukas 3:23-38 | Bacaan setahun: Imamat 15-16, Markus 16



“Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf...” (Lukas 3:23)

Kitab Lukas 3:23-28 memuat silsilah Yesus Kristus. Namun, silsilah Yesus dalam Injil Lukas ini memiliki perbedaan dari silsilah Yesus yang ada dalam Injil Matius (Matius 1:1-17). Di dalam Injil Matius 1:16, dikatakan bahwa Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria yang melahirkan Yesus, yang disebut Kristus. Pada bagian ini secara khusus dalam Lukas 3:23, diberi keterangan “menurut anggapan orang,” sehingga dapat diartikan bahwa secara umum orang menganggap bahwa Yesus adalah anak Yusuf secara hukum.

Menurut Talmud Yerusalem, Eli adalah ayah dari Maria, ayah mertua Yusuf. Lukas mencatat dengan detail dan teliti untuk menyatakan bahwa Yesus adalah anak dari Maria, namun bukan keturunan biologis dari Yusuf, sehingga garis silsilah ini dilanjutkan dengan nama ayah dari Maria. Secara biologis, Dia berada di garis keturunan ibu-Nya, yaitu Maria. Silsilah yang disajikan oleh Lukas itu adalah garis keturunan Yesus, yang ditulis melalui nama-nama pria dalam garis keturunan Maria. Baik Maria maupun Yusuf, keduanya adalah keturunan Daud.

Di akhir dari garis silsilah itu ditutup dengan ungkapan “anak Allah.” Bagian ini bisa mengacu kepada Adam, yaitu bahwa Adam adalah anak Allah, karena penciptaan. Namun, bagian ini juga mengacu kepada Yesus Kristus, sehingga menegaskan bahwa Yesus adalah keturunan manusia, namun sekaligus Dia adalah Anak Allah. Dengan demikian Yesus memiliki kapasitas menjadi Mesias, Ia menjadi mediator antara Allah dan seluruh manusia. Ia dapat membawa keturunan Adam menjadi anak-anak Allah.

Hal yang menjadi perhatian kita adalah demikian detailnya Allah merancangkan kelahiran Mesias, secara garis keturunan yang berdampak baik secara hukum maupun secara persyaratan sehingga Yesus Kristus dapat menjadi mediator antara Allah dan manusia. Betapa bersyukurnya kita kepada Allah yang demikian detail dan sempurna merancangkan jalan keselamatan bagi kita, umat pilihan-Nya. Kiranya kita dimampukan untuk bersyukur dan menjalani kehidupan yang memuliakan Tuhan.

STUDI PRIBADI : Apakah maksud dan tujuan dari pencatatan silsilah Yesus Kristus di dalam Injil Lukas ?

Pokok Doa : Bersyukurlah kepada Tuhan karena kehadiran Yesus Kristus ke dalam dunia untuk membawa keselamatan bagi manusia berdosa, sehingga hukuman kekal itu boleh dilewati.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *