Kasih Allah Dan Penolakan Manusia

Minggu, 29 Desember 2019

Bacaan hari ini: Matius 27:1-31 Bacaan setahun: Zakharia 9-12



“Mereka menganyam mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala- Nya, lalu memberikan Dia sebatang buluh di tangan kanan-Nya. Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: Salam, hai raja orang Yahudi!” (Matius 27:29)

Pada bagian awal dalam pasal 27, kita dapat melihat beberapa hal yang menarik dalam dua bagian yang saling berdampingan. Yang pertama adalah pemenuhan nubuatan tentang Yesus yang adalah Anak Domba yang akan diserahkan serta keberdosaan manusia yang dengan sengaja menyerahkan Yesus sampai pada proses penyaliban-Nya. Pemenuhan nubuatan tentang Yesus yang harus mati di atas kayu salib sejalan dengan tiga alur cerita yang terjadi dalam diri Yudas, Pilatus dan para serdadu.

Dalam bagian awal, kita dapat melihat ada kemiripan antara Yudas dan Pilatus dimana keduanya seolah-olah berusaha untuk membebaskan Yesus. Yudas berusaha untuk mengembalikan tiga puluh keping perak (harga yang umum untuk satu orang budak dalam konteks bangsa Israel) yang sudah disepakati dan Pilatus berusaha dengan menawarkan pilihan terhadap tawanan lain untuk dibebaskan. Namun pemenuhan bahwa Kristus harus mati di atas kayu salib kembali sejalan dengan penolakan orang-orang Yahudi terhadap proposal yang diajukan oleh Yudas dan juga Pilatus. Hal ini mencapai klimaks pada saat serdadu dengan olokan dan sindiran menyematkan mahkota dan menyembah Yesus sebagai “Raja orang Yahudi.” Sebuah puncak penolakan terhadap Allah oleh manusia yang berdosa sekaligus jalan pemenuhan akan kasih Allah pada manusia yang berdosa.

Pada akhirnya, tiap kita patut menyadari bahwa proses Yesus sampai disalibkan di atas kayu salib memunculkan dua kontras yang menjadi perenungan setiap kita bahwa manusia begitu berdosa selalu menolak Tuhan tidak dapat menghilangkan kasih Allah kepada manusia tersebut. Kasih Allah akan terus dinyatakan kepada manusia yang berdosa dan melalui Yesus kita menyadari bahwa manusia yang berdosa tidak dapat hidup dengan dirinya sendiri; setiap kita butuh Tuhan, setiap kita butuh Juruselamat yaitu Yesus Kristus.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa refleksi kita dalam momen Natal tahun ini ?
(2) Apakah makna kelahiran Yesus Kristus ketika kita melihat proses penyaliban-Nya ?

Pokok Doa : Marilah berdoa supaya setiap kita dapat memaknai dengan jelas bahwa kita adalah manusia berdosa yang membutuhkan kasih Allah dalam hidup kita.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *