Kematian Yang Menghidupkan

Senin, 30 Desember 2019

Bacaan hari ini: Matius 27:32-66 | Bacaan setahun: Zakharia 13-14



“Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” (Matius 27:54)

Bagi sebagian orang pada waktu itu, penyaliban dan kematian Kristus merupakan akhir dari segala polemik. Mereka berusaha mematikan pengaruh dan ajaran Yesus dan menganggap kematian sebagai satu-satunya jalan yang terbaik. Namun bagi Allah kematian Yesus adalah satu-satunya jalan, tetapi bukan jalan akhir melainkan jalan kepada suatu hal yang baru. Kematian Yesus merupakan awal dari suatu kehidupan yang baru bagi manusia berdosa.

Penyaliban Yesus memiliki tujuan untuk mempermalukan Dia bahkan para pengikut-Nya. Kematian di atas kayu salib adalah sebuah kehinaan pada zaman itu. Berbeda dengan perspektif manusia, Allah menekankan bahwa kematian di atas kayu salib ialah sebuah kemuliaan. Perlambangan Anak Domba sebagai korban yang sempurna tergambar dalam diri Yesus Kristus. Darah yang tercurah pada peristiwa salib merupakan suatu bentuk pengorbanan sempurna Allah untuk menebus hidup kita dari belenggu dosa.

Bagi sebagian orang kematian Yesus harus dipastikan dengan jelas sehingga tidak ada penipuan yang dilakukan oleh pengikut Yesus. Mereka takut jika mayat Yesus dicuri dan Yesus benar-benar dianggap bangkit dari antara orang mati, sehingga mereka menjaga kubur Yesus dengan sangat ketat. Berbeda dari perspektif manusia, Allah justru melihat ketakutan dan penjagaan mereka yang ketat sebagai sebuah bukti yang jelas bahwa kematian dan kebangkitan Yesus adalah benar adanya sehingga tidak ada seorang pun yang dapat berdalih.

Kematian Yesus adalah kematian yang menumbuhkan harapan. Kematian yang menghidupkan harapan manusia akan keselamatan. Benar bahwa kematian dan kebangkitan Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan yang kekal. Salib yang hina menjadi suatu kemuliaan bagi Allah, kebangkitan yang dinyatakan oleh Yesus terbukti sebagai suatu catatan sejarah yang tidak dapat dipungkiri, dan kematian Yesus bukanlah akhir melainkan awal dari suatu harapan akan keselamatan yang hanya didapat ketika kita sungguh percaya kepada Yesus, Amin.

STUDI PRIBADI : Apakah kita memandang kematian dan kebangkitan Yesus dari perspektif Allah atau manusia ?

Pokok Doa : Mari kita berdoa agar hati kita semakin dikuatkan dan memiliki pengharapan di dalam Yesus karena kematian dan kebangkitan Yesus memberikan kehidupan yang kekal bagi setiap kita.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *