Pandanglah Dia Yang Tertikam

Selasa, 19 November 2019

Bacaan hari ini: Zakharia 12:10-14 Bacaan setahun: Yehezkiel 4-6



“...mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.” (Zakharia 12:10)

Allah tidak melupakan umat-Nya, itulah berita yang dinyatakan oleh nabi Zakharia dalam pasal 12 kitab ini. Memang umat Allah akan mengalami masa kesengsaraan, akibat dari keberdosaan mereka. Yerusalem akan dikepung dan diperangi oleh bangsa-bangsa lain. Pasu yang disebut oleh nabi Zakharia (ayat 2) adalah simbol yang dipakai untuk menggambarkan murka Allah. Namun di tengah-tengah situasi yang sulit itu, apakah Allah tinggal diam? Tidak, Allah menolong dan membebaskan umat-Nya dari semua bahaya. Saat itulah, seluruh penduduk Yerusalem akan menyadari bahwa kelepasan yang mereka alami bukanlah karena kehebatan dan kemampuan mereka sendiri. Sesungguhnya semua itu terjadi karena kekuatan dari Tuhan semesta alam (ayat 5). Ia tidak pernah meninggalkan umat-Nya.

Pemulihan Allah terus akan berlangsung juga bagi keluarga Daud (umat pilihan Allah). Mereka akan menyadari perbuatan mereka yang mendukakan hati Allah dan mereka akan meratap karena kedurhakaan mereka. Tepat pada saat itulah, semua mata penduduk Yerusalem akan memandang kepada Dia yang telah mereka tikam, “Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung” (ayat 10). Pemulihan umat Allah terjadi, setelah mereka menyadari keberadaan diri sebagai orang berdosa di hadapan Allah.

Inilah salah satu nubuat tentang Yesus Kristus – sang Mesias. Ia tertikam bukan karena kesalahan dan dosa-Nya. Ia menderita justru karena keberdosaan dan kedurhakaan umat-Nya. Nubuat Zakharia digenapi dengan sempurna di dalam diri Tuhan kita (Yohanes 19:37), sewaktu Ia menanggung sengsara dan cawan murka Allah atas dosa seluruh umat manusia. Ia menderita bahkan mati disalib supaya kita beroleh pengampunan dan pemulihan. Jikalau Allah sudah melakukan perkara yang begitu indah ini, tidakkah kita bersyukur kepada-Nya?

STUDI PRIBADI : Apakah yang dapat kita pelajari dari bagian firman ini ?

Pokok Doa : Berdoalah bagi segenap jemaat Tuhan agar mereka tetap setia kepada Yesus Kristus yang telah menyelamatkan mereka dari sengsara dan cawan murka kekal, Amin.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *