Benteng Pertahanan Yang Dihancurkan

Minggu, 20 Oktober 2019

Bacaan hari ini: Nahum 3 | Bacaan setahun: Amsal 20, Yesaya 42-43



“Segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan buah ara yang masak duluan; jika diayunkan, maka jatuhlah buahnya ke dalam mulut orang yang hendak memakannya...” (Nahum 3:12)

Nahum memberitakan nubuatnya sebelum kejatuhan Niniwe pada tahun 612 SM. Dalam Nahum 3:8-10, ia mengacu kepada kejatuhan Tebe, di tepi sungai Nil, yang kemungkinan terjadi pada tahun 663 SM. Jadi, nubuat Nahum disampaikan di antara 663 SM dan 612 SM, di masa pemerintahan raja Yosia dan gerakan pembaharuannya.

Pada masa itu bangsa Asyur terkenal sangat kejam terhadap tawanan perang mereka. Setelah menyerbu sebuah kota, mereka tanpa kenal ampun akan membantai ratusan orang dan mengangkut sisanya ke berbagai bagian kerajaan yang mereka kuasai. Para pemimpin kota dan bangsa yang dikalahkan disiksa tanpa belas kasihan dan akhirnya dibunuh. Kini saatnya Asyur akan menerima penghukuman akibat dosa-dosa mereka.

Di dalam ayat 12 menyatakan betapa lemahnya pertahanan manusia. Dikatakan bahwa “segala kubumu adalah seperti pohon ara dengan buah ara yang masak duluan” artinya segala benteng pertahanan Asyur, secara khusus benteng yang sangat tebal yang melindungi Niniwe (ibu kota Asyur) adalah seperti buah ara yang masak duluan, artinya lembek dan mudah sekali terjatuh karena matangnya. Digambarkan juga bahwa buah ara itu akan mudah sekali masuk ke mulut orang yang hendak memakannya; yang artinya kehancuran tembok pertahanan Niniwe adalah sesuatu yang sangat diinginkan beberapa bangsa di sekitarnya. Inilah penggambaran bahwa seberapapun kuat seseorang atau sebuah bangsa, namun ketika Tuhan tidak berkenan akan kehidupan bangsa tersebut, Ia dengan mudah akan meruntuhkan pertahanannya.

Sebuah perenungan bagi kita, “benteng pertahanan” seperti apa yang sedang kita bangun untuk melindungi kehidupan kita? Mungkin itu berupa materi, prestasi, reputasi ataupun pencapaian-pencapaian lain. Apapun itu, apabila kita membangunnya dengan cara yang tidak memperkenan dan memuliakan nama Tuhan, maka dengan mudah Tuhan akan meruntuhkan semua itu. Kiranya dalam segala hal yang kita raih, kita belajar melakukan dengan proses dan cara yang benar.

STUDI PRIBADI :
(1) Apakah yang disampaikan dalam nubuatan nabi Nahum di dalam pasal ini ?
(2) Apakah yang hendak dikatakan oleh Firman Tuhan terkait dengan nubuatan ini ?

Berdoalah : Tuhan, jaga kami agar kami tidak mudah tergoda dan terhanyut di dalam godaan hidup dunia ini. Agar kami tetap bertahan dan mengandalkan Engkau di dalam kehidupan, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *