Tugas Ke-Imam-an

Sabtu, 24 Agustus 2019

Bacaan hari ini: Yehezkiel 42 | Bacaan setahun: Mazmur 56-58, 2 Yohanes

 

“Kalau para imam masuk ke tempat kudus, mereka tidak akan keluar ke pelataran luar… sebab pakaian-pakaian itu adalah kudus. Mereka harus memakai pakaian yang lain, barulah mereka boleh datang ke tempat umat TUHAN.” (Yehezkiel 42:14)

Salah satu unsur penting dalam kehidupan keagamaan umat Allah adalah hadirnya orang Lewi, yang berperan sebagai Imam dalam melakukan persembahan-persembahan bagi Allah di Bait Allah. Oleh sebab itu, pada salah satu bagian bagunan (bilik) dari Bait Allah adalah tempat para imam berkumpul dan melakukan berbagai aktifitasnya. Dalam ruangan itulah, para imam akan makan persembahan kudus, menyimpan makanan tersebut dan untuk menyimpan pakaian imam ketika sedang tidak bertugas atau selesai melakukan tugasnya.

Dengan demikian dari sini, kita dapat belajar dua hal penting, yaitu: (1) Menyadari kehadiran Allah di tengah umat-Nya merupakan suatu hal yang sangat memberikan dampak perubahan dalam hidup seseorang secara pribadi. Sebab setiap orang yang menyadari kehadiran-Nya, maka Allah juga menghendaki kehidupan yang kudus dari orang tersebut. Oleh sebab itu, dalam setiap aspek kehidupan kita sebagai Imamat yang Rajani, juga dituntut adanya sebuah pola hidup yang kudus yang diperkenan oleh Allah. Sehingga kehadiran kita juga dapat mencerminkan kehadiran Allah untuk setiap orang yang ada di sekitar kita; (2) Kehadiran Allah dalam Bait-Nya, juga memberikan pemahaman bahwa tidak semua orang dapat diperkenan menghampiri Allah. Mereka yang sudah dipilih dan ditentukan oleh Allah sesuai ketentuan dan peraturan yang sudah ditetapkan, dialah orang yang boleh menghampiri Allah. Oleh sebab itu, apabila kita telah dipilih sebagai umat yang telah ditebus oleh darah Kristus, maka kita perlu menjaga dan menghormati status yang telah dianugerahkan kepada diri kita.

Marilah dalam hidup ini, kita selalu hadir sebagai para imam yang diperkenan oleh Allah dengan mewujudkan kehidupan yang sesuai dengan status kita sebagai imamat yang rajani, dimana melalui kehidupan kita yang kudus, Allah berkenan hadir dan menyatakan diri-Nya kepada orang lain, terlebih mereka yang belum percaya. Tanpa kekudusan, tidak ada seorang pun yang dapat melihat dan menyadari kehadiran Allah di tengah-tengah dunia yang berdosa ini.

STUDI PRIBADI : Setelah membaca dan merenungkan bagian ini, berkat rohani apa yang dapat kita pelajari untuk dilakukan di dalam kehidupan sehari-hari ?

Pokok Doa : Berdoa bagi para pemimpin gereja agar mereka tetap menjaga kesaksian hidupnya di tengah-tengah dunia yang sudah berdosa, hidup setia dan mengandalkan Tuhan, hari lepas hari.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *