Insiatif Allah

Minggu, 25 Agustus 2019

Bacaan hari ini: Yehezkiel 43 | Bacaan setahun: Mazmur 59-61, 3 Yohanes



“Sungguh, kemuliaan Allah Israel datang dari sebelah timur dan terdengarlah suara seperti suara air terjun yang menderu dan bumi bersinar karena kemuliaan-Nya.” (Yehezkiel 43:2, TB)

Ketika dua pihak berkonflik, perdamaian akan terjadi ketika salah satu pihak berinisiatif untuk menyelesaikan konflik itu. Di dalam Alkitab, Allah dan manusia juga menghadapi konflik. Konflik terjadi karena manusia melakukan dosa, menyembah berhala dan tidak melakukan firman-Nya. Dalam nas yang kita baca, orang Israel berkonflik dengan Allah karena mereka menyembah berhala, melakukan perbuatan-perbuatan keji, menajiskan nama Allah yang kudus dan hidup tidak hidup di dalam kebenaran (ay. 8). Namun yang menarik dalam bacaan hari ini, kita lihat bahwa Allah adalah pihak yang memulai inisiatif untuk berdamai dengan manusia. Sekalipun Allah adalah pihak yang dilukai dan dirugikan, tetapi yang begitu luar biasa adalah Allah mengambil inisiatif untuk memulihkan relasi-Nya dengan umat-Nya.

Kemuliaan Allah datang dan masuk ke dalam Bait Allah dan Allah bertakhta di sana memulihkan umat-Nya (ay. 2, 4, 7). Allah akan menghentikan persundalan rohani umat-Nya, Allah akan melepaskan umat-Nya dari cengkeraman raja-raja yang jahat, dan Allah akan membawa umat-Nya kembali kepada hukum dan ketetapan yang benar (ay. 9, 11). Allah yang berinisiatif di dalam pemulihan relasi dengan umat-Nya yang berdosa. Dalam Perjanjian Baru, Paulus berkata, “…Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Rm. 5:8‬). Kita diperdamaikan dengan Allah bukan karena kita mampu dan suci, namun karena anugerah Tuhan yang berinisiatif memulihkan relasi-Nya dengan kita melalui karya penebusan Kristus.

Ayat yang kita baca hari ini mengundang kita untuk bersyukur atas kebaikan Allah dalam hidup kita. Kita bersyukur karena Allah kita adalah Allah yang berinisiatif mendamaikan kita dengan-Nya. Oleh karena itu, hidup yang telah dipulihkan Tuhan ini harus kita syukuri dan kita jalani untuk kemuliaan Tuhan. Janganlah kita bermalas-malasan, namun mari kita memiliki hidup yang berkarya bagi Tuhan.

STUDI PRIBADI :
(1) Ambilah waktu, bersyukurlah atas Allah yang baik dan berinisiatif menyelamatkan kita.
(2) Buatlah komitmen, merubah satu kebiasaan buruk, menyerahkan satu dosa kita agar kita hidup semakin memuliakan Tuhan, mensyukuri kebaikan Tuhan.

Pokok Doa : Berdoalah agar tiap-tiap anggota keluarga kita dapat hidup untuk memuliakan Tuhan, tidak menyia-nyiakan hidup, tetapi dimampukan untuk berkarya bagi Dia dan menjadi berkat bagi sesama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *