Segala Kemuliaan Hanya Bagi Tuhan

Bacaan hari ini: Mazmur 8-10 
“Ya TUHAN, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi!… Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu, untuk membungkamkan musuh dan pendendam.” (Mazmur 8:2-3)

Pada zaman ini banyak orang yang mengagungkan sesama manusia karena mereka memiliki suatu kelebihan yang tidak dimiliki orang lainnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan, banyak orang juga ingin diagungkan, dihormati, dikagumi, dan mereka menggunakan cara-cara kuasa dunia, harta dan takhtanya demi kepentingan tertentu atau kepuasan dagingnya semata.

Mazmur 8 ayat 1-10 menyadarkan kita akan siapa yang seharusnya layak untuk diagungkan dalam hidup manusia. Pada bagian ini ingin menekankan akan keagungan Tuhan sebagai pencipta dan pemerintah (ayat 2b-3). Dalam ayat 3, pemazmur membandingkan dua karakteristik manusia. Digambarkan seperti “bayi-bayi dan anak-anak yang menyusui” dan dibandingkan dengan “musuh dan pendendam”. Kata bayi-bayi ini menggambarkan manusia akan kelemahannya dan kerendahan hatinya, namun demikian mereka memilki kekuasan untuk membungkam musuh-musuh Allah.

Allah memiliki kuasa untuk meninggikan orang-orang yang rendah dan merendahkan orang-orang yang sombong dan tinggi hati. Hanya orang-orang yang sederhana, yang rendah hatilah yang bisa mengakui, mengagungkan dan memuliakan Tuhan dalam kehidupannya. Sedangkan orang yang sombong tidak akan mengakui dan tunduk kepada Tuhan, dan orang seperti ini tidak dapat memuliakan keagungan Tuhan.

Bagaimana dengan kita saat ini? Kita termasuk orang bagian yang mana? Apakah seperti bayi-bayi dan anak-anak? Atau seperti musuh dan pendendam? Ketika membaca bagian ini, kiranya ini dapat menyadarkan setiap kita untuk memahami siapa yang seharusnya, yang layak menerima keagungan dari manusia. Hendaklah karakteristik kita juga seperti bayi-bayi dan anak-anak yang menyusui, yang berarti sifat kita boleh rendah hati dan tidak sombong, tidak merasa hebat, sehingga kita boleh dipakai Tuhan untuk memuliakan Dia. Ingatlah dan lakukanlah bahwa tujuan kita hidup di dalam dunia ini, “Hanya untuk memuliakan nama Tuhan.”

STUDI PRIBADI:

  1. Siapakah yang sesungguhnya layak menerima pengagungan?
  2. Apa arti gambaran “bayi-bayi dan anak-anak menyusui” serta “musuh dan pendendam?”

DOAKAN BERSAMA: Berdoalah kepada Tuhan supaya kita menjadi pribadi yang tetap takut kepada Tuhan dan tetap mengagungkan Tuhan. Lepaskan kami dari kecongkakan hati dan tetap bersandar penuh pada Tuhan saja.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *