Gede Rasa – GR

Bacaan hari ini: Ester 6
“Lalu Haman mengambil pakaian dan kuda itu, dan dikenakannya pakaian itu kepada Mordekhai, kemudian diaraknya Mordekhai… Haman bergesa-gesa pulang ke rumahnya dengan sedih hatinya dan berselubung kepalanya.” (Ester 6:11-12)

GR adalah singkatan dari Gede Rasa. “Gede” berasal dari bahasa Jawa yang artinya besar; dan kata “rasa” berhubungan dengan perasaan seseorang. Jadi GR atau Gede Rasa bisa berarti merasa tersanjung yang tidak pada tempatnya; merasa penting atau terlalu percaya diri bahkan salah paham; bisa juga berarti perasaan senang dalam jumlah besar (gede = besar) atau berlebihan. Dari kata ini kemudian timbul kata benda ke-GR-an, yang berarti perasaan disanjung atau dianggap penting padahal tidak demikian kenyataannya.

Inilah yang dirasakan Haman, pada saat raja menanyakan kepadanya mengenai perlakuan yang pantas diberikan kepada seorang yang dihormati oleh raja. Orang yang raja maksudkan adalah Mordekhai, tetapi Haman menyangka bahwa dirinyalah yang dimaksudkan raja. Sehingga Haman menyebutkan segala penghargaan yang dia ingin dapatkan dari raja. Pada akhirnya Haman merasa kecewa karena justru penghormatan ini didapatkan oleh orang yang tidak disukainya, Mordekhai. Mudah sekali bagi Haman untuk menjadi salah sangka, karena memang Haman adalah orang kepercayaan raja. Kisah ini memperlihatkan kepada kita bahwa Tuhan berdaulat atas kehidupan seseorang. Tidak satupun hal yang direncanakan seseorang dapat berhasil, jika Tuhan tidak menghendakinya. Allah menunjukkan bahwa segala rencana yang dipikirkan Haman, justru menjadi bumerang bagi dirinya sendiri.

Kitapun mungkin pernah mengalami hal yang sama dalam relasi kita dengan Tuhan, yaitu ketika kita berpikir bahwa seharusnya kita lah yang mendapat pujian, namun akhirnya orang lain lah yang malah menerimanya. Namun, bukankah Tuhanlah yang meninggikan dan merendahkan seseorang? Oleh karena itu, bagi orang percaya, seharusnya bukan pujian yang menjadi tujuan akhir, namun berbuat kebenaran sebagai ketaatan kepada Tuhanlah, tujuannya. Pujian dan kehormatan adalah sesuatu yang dianugerahkan, bukan sesuatu yang dicari atau dijadikan motivasi dalam melakukan sesuatu. Biarlah segala pujian kembali kepada Tuhan.

STUDI PRIBADI:

  1. Mengapa Haman berpikir bahwa dialah yang dimaksudkan oleh Raja?
  2. Pelajaran rohani penting apakah yang kita dapat dari bagian ini? Jelaskanlah!

DOAKAN BERSAMA:

Tuhan Yesus, ajarkanlah kepada kami, supaya di dalam melakukan segala sesuatu di dalam hidup ini, hanya nama-Mu lah yang ditinggikan dan dimuliakan, Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *