Hukuman dan murka Tuhan

Bacaan hari ini: 2 Tawarikh 28
“Demikianlah TUHAN merendahkan Yehuda oleh karena Ahas, raja Israel itu, membiarkan kebiadaban berlaku di Yehuda dan berubah setia kepada TUHAN.” (2 Tawarikh 28:19)

Raja Ahas adalah anak dari raja Yotam. Meskipun demikian, ternyata raja Ahas tidak meneladani kerohanian ayahnya, tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan Allah. Ia melakukan berbagai praktik penyembahan berhala. Raja Ahas dan rakyat pada zamannya menjauh dari Tuhan, berbuat menurut apa yang mereka anggap benar. 2 Tawarikh 28:2-4 menulis: “tetapi ia hidup menurut kelakuan raja-raja Israel, bahkan ia membuat patung-patung tuangan untuk para Baal. Ia membakar juga korban di Lebak Ben-Hinom dan membakar anak-anaknya sebagai korban dalam api, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel. Ia mempersembahkan dan membakar korban di bukit-bukit pengorbanan dan di atas tempat-tempat yang tinggi dan di bawah setiap pohon yang rimbun.”

Ketika diperhadapkan dengan desakan bangsa-bangsa di sekitarnya, raja Ahas tidak mencari pertolongan kepada Tuhan. Dia tidak cepat berbalik kepada Tuhan, namun justru mencari pertolongan kepada bangsa-bangsa sekitar. Dia menyembah berhala, menyembah illah lain (2Taw. 28:23). Ia mempersembahkan anaknya kepada dewa Baal, bahkan mendorong rakyatnya untuk menyembah illah-illah asing.

Allah sangat muak dengan apa yang dilakukan oleh raja Ahas dan seluruh rakyat. Allah murka dan menghukum raja Ahas dan rakyat zaman itu karena mereka tidak setia kepada Tuhan. Allah mendatangkan bangsa-bangsa melawan Yehuda. Allah merendahkan Yehuda sebagai akibat dari ketidaksetiaan dan kebebalan hati mereka (bdk. 2Taw. 28:19).

Firman Tuhan hari ini menjadi sebuah peringatan bagi kita, supaya kita tetap beribadah dan menyembah hanya kepada Allah yang sejati, Allah Tritunggal. Allah akan menghukum setiap orang yang tidak setia kepada-Nya. Karenanya, dengan hati yang tulus dan takut akan Dia, mari setiap kita mencari Dia. Mari setiap kita mengajak keluarga kita juga untuk setia hanya kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: (1) Adakah peristiwa dimana kita berjuang untuk hidup setia hanya kepada Tuhan dan bukan kepada illah-illah lain? (2) Bagaimana kita menjaga iman kita untuk setia menyembah hanya kepada Allah Tritunggal?
DOAKAN BERSAMA: Berdoalah supaya Anda dan keluarga setia beribadah hanya kepada Allah Tritunggal. Doakan supaya kita tetap setia kepada-Nya sampai akhir hidup kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *