Senin, 15 Mei 2023
“Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satu pun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan Allah.” (Yehezkiel 12:28)
Bacaan hari ini: Yehezkiel 12:1-28 | Bacaan setahun: Yehezkiel 12
Yehezkiel 12 : 1-28
Yehezkiel melambangkan pembuangan Israel
1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
2 “Hai anak manusia, engkau tinggal di tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar, sebab mereka adalah kaum pemberontak.
3 Maka engkau, anak manusia, sediakanlah bagimu barang-barang seorang buangan dan berjalanlah seperti seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; pergilah dari tempatmu sekarang ke tempat yang lain seperti seorang buangan di hadapan mata mereka. Barangkali mereka akan insaf bahwa mereka adalah kaum pemberontak.
4 Bawalah barang-barangmu itu ke luar seperti barang-barang seorang buangan pada siang hari di hadapan mata mereka; dan engkau sendiri harus keluar pada malam hari di hadapan mata mereka, seperti seorang yang harus keluar dan pergi ke pembuangan.
5 Di hadapan mata mereka perbuatlah sebuah lobang di tembok dan keluarlah dari situ.
6 Di hadapan mata mereka taruhlah barang-barangmu ke atas bahumu, dan bawalah itu ke luar pada malam gelap; engkau harus menutupi mukamu, sehingga engkau tidak melihat tanah; sebab Aku membuat engkau menjadi lambang bagi kaum Israel.”
7 Lalu kulakukan seperti diperintahkan kepadaku: aku membawa pada siang hari barang-barang seperti barang-barang seorang buangan dan pada malam hari aku membuat dengan tanganku sebuah lobang di tembok, pada malam gelap aku keluar dan di hadapan mata mereka aku menaruh barang-barangku ke atas bahuku.
8 Pada hari besoknya datanglah firman TUHAN kepadaku:
9 “Hai anak manusia, bukankah ditanya oleh kaum Israel, kaum pemberontak itu kepadamu: Apakah yang kaulakukan ini?
10 Katakanlah kepada mereka: beginilah firman Tuhan ALLAH: Ucapan ilahi ini mengenai raja di Yerusalem dan seluruh kaum Israel yang tinggal di sana.
11 Katakanlah: Aku menjadi lambang bagimu; seperti yang kulakukan ini begitulah akan berlaku kepada mereka: sebagai orang buangan mereka akan pergi ke pembuangan.
12 Dan raja yang di tengah-tengah mereka akan menaruh barang-barangnya ke atas bahunya pada malam gelap dan akan pergi ke luar; orang akan membuat sebuah lobang di tembok supaya ada baginya jalan keluar; ia akan menutupi mukanya supaya ia tidak akan melihat tanah itu.
13 Aku akan memasang jaring-Ku untuk menangkap dia dan di dalam perangkap-Ku dia akan terjebak dan Aku akan membawa dia ke Babel, tanah orang Kasdim, tetapi tanah itu sendiri tidak akan dilihatnya; ia akan mati di sana.
14 Dan semua yang di sekitarnya, para pembantunya dan bala tentaranya, akan Kuhamburkan ke semua mata angin dan Aku akan menghunus pedang dari belakang mereka.
15 Maka mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN, apabila aku menyerakkan mereka di antara bangsa-bangsa dan menghamburkan mereka ke semua negeri.
16 Tetapi Aku akan meninggalkan sedikit dari mereka yang luput dari pedang, dari kelaparan dan dari sampar, supaya mereka menceriterakan segala perbuatan-perbuatan mereka yang keji di antara bangsa-bangsa, di mana mereka datang; dan mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
17 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
18 “Hai anak manusia, makanlah makananmu dengan gemetar dan minumlah air dengan menggigil dan dengan hati yang cemas,
19 dan katakanlah kepada penduduk negeri ini: Beginilah firman Tuhan ALLAH tentang penduduk Yerusalem yang di tanah Israel: Mereka akan makan makanannya dengan hati yang cemas dan minum air dengan hati yang gundah-gulana supaya tanah mereka menjadi sunyi sepi lantaran isinya sudah lenyap, oleh karena kekerasan yang dilakukan oleh semua yang tinggal di sana.
20 Kota-kota yang masih didiami orang akan menjadi reruntuhan dan tanah itu akan menjadi sunyi sepi; dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN.”
21 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
22 “Hai anak manusia, sindiran apakah itu yang hidup di antara kamu di tanah Israel, yang berbunyi: Sudah lama berselang, tetapi satu penglihatanpun tak jadi?
23 Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Aku akan menghentikan sindiran ini dan orang tidak akan mengucapkannya lagi di tanah Israel. Sebaliknya, katakanlah kepada mereka: Waktunya sudah dekat dan tiap penglihatan akan jadi.
24 Sebab tidak akan ada lagi penglihatan yang menipu ataupun tenungan yang menyesatkan di tengah-tengah kaum Israel,
25 sebab Aku, TUHAN, akan berfirman dan apa yang Kufirmankan akan terjadi, dan firman itu tidak akan ditunda-tunda lagi, sebab pada masa hidupmu, hai kaum pemberontak, Aku akan mengucapkan suatu firman dan Aku akan menggenapinya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
26 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku:
27 “Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.
28 Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satupun dari firman-Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH.”
Tidak ada orang yang senang ketika kesalahannya disingkapkan. Ketika hal itu terjadi, tidak jarang justru pembelaan diri sendiri yang keluar dari mulut orang tersebut. Bahkan, tidak sedikit dari mereka pada akhirnya dinilai sebagai orang yang bebal. Umumnya, orang-orang tersebut hanya dapat disadarkan melalui kejadian serius yang membuat mereka jera.
Bagian ini memperlihatkan kepada kita sekali lagi akan kebebalan hati Israel dan inisiatif kasih Allah yang tak pernah berhenti mengejar umat-Nya. Melalui “role-play” yang dilakukan nabi Yehezkiel, Allah ingin memperingatkan penghukuman kepada bangsa Israel sembari mengajak mereka untuk kembali bertobat dan mendekat kepada Allah. Namun siapa sangka, peringatan itu justru dipandang sebagai lelucon dan gertakan belaka. Bangsa Israel menyindir Allah dengan berkata, “Masakan hari-hari berlalu tapi nubuatan tak kunjung terjadi? Oh! Sepertinya nubuatan itu bukan terjadi sekarang melainkan jauh di kemudian hari” (bdk. ay. 22, 27). Pemikiran apatis tersebut dikecam oleh Allah. Allah menegaskan bahwa setiap firman yang keluar dari mulut-Nya adalah YA dan AMIN. Dia adalah Allah yang pasti akan menepati apa yang telah difirmankan-Nya.
Sikap bangsa Israel bisa jadi merupakan gambaran sikap kita akan teguran Allah. Teguran Allah dapat datang dari firman Tuhan, teguran orang lain, maupun orang yang tidak kita kenal sekalipun. Permasalahannya adalah, apakah kita sebagai anak-anak Allah mengindahkan teguran-Nya tersebut? Atau justru kita mengabaikannya dan berlindung di balik slogan “Allah yang Maha Pengampun?” Syukur kepada Allah, Ia tidak hanya mendemonstrasikan teguran-Nya tetapi teladan bagi kita dalam menaati firman-Nya melalui Kristus. Ia dengan setia melakukan bagian-Nya untuk memuliakan Allah Bapa semata. Kiranya firman Tuhan hari ini menolong kita untuk berani mengambil komitmen untuk menghidupi firman Tuhan yang telah kita baca dan renungkan.
STUDI PRIBADI: Apakah yang selama ini menjadi sikap kita dalam menanggapi teguran Tuhan? Maukah kita berkomitmen untuk secara serius meresponi teguran Tuhan dengan segala kerendahan hati?
Pokok Doa: Berdoa agar Roh Kudus menolong kita untuk menghidupi dan melakukan firman Tuhan yang kita telah baca dan dengarkan. Berdoa agar Gereja Tuhan semakin setia memberitakan Firman-Nya.
Yehezkiel 12 : 22
22 "Hai anak manusia, sindiran apakah itu yang hidup di antara kamu di tanah Israel, yang berbunyi: Sudah lama berselang, tetapi satu penglihatanpun tak jadi?
Yehezkiel 12 : 27
27 "Hai anak manusia, lihatlah, kaum Israel berkata: Penglihatan yang dilihatnya itu, harinya masih jauh, nubuatan yang diucapkannya, waktunya masih lama.