Selasa, 28 September 2021
Bacaan hari ini: Lukas 17:11-19 | Bacaan setahun: Mazmur 138-140
“Lalu Ia berkata kepada orang itu: Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.” (Lukas 17:19)
Lukas 17:11-19
Kesepuluh orang kusta
11 Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea.
12 Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh
13 dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!”
14 Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.
15 Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring,
16 lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria.
17 Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu?
18 Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?”
19 Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
Mazmur 138
Nyanyian syukur atas pertolongan TUHAN
1 Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.
2 Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu.
3 Pada hari aku berseru, Engkaupun menjawab aku, Engkau menambahkan kekuatan dalam jiwaku.
4 Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya TUHAN, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu;
5 mereka akan menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN, sebab besar kemuliaan TUHAN.
6 TUHAN itu tinggi, namun Ia melihat orang yang hina, dan mengenal orang yang sombong dari jauh.
7 Jika aku berada dalam kesesakan, Engkau mempertahankan hidupku; terhadap amarah musuhku Engkau mengulurkan tangan-Mu, dan tangan kanan-Mu menyelamatkan aku.
8 TUHAN akan menyelesaikannya bagiku! Ya TUHAN, kasih setia-Mu untuk selama-lamanya; janganlah Kautinggalkan perbuatan tangan-Mu!
Mazmur 139
Doa di hadapan Allah yang maha tahu
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau menyelidiki dan mengenal aku;
2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri, Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan, sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku, dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman di ujung laut,
10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan tangan kanan-Mu memegang aku.
11 Jika aku berkata: “Biarlah kegelapan saja melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,”
12 maka kegelapanpun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah;
16 mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah! Betapa besar jumlahnya!
18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah, sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan melawan Engkau dengan sia-sia.
21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang bangkit melawan Engkau?
22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi musuhku.
23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Mazmur 140
Doa minta perlindungan terhadap orang-orang jahat
1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (140-2) Luputkanlah aku, ya TUHAN, dari pada manusia jahat, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan,
2 (140-3) yang merancang kejahatan di dalam hati, dan setiap hari menghasut-hasut perang!
3 (140-4) Mereka menajamkan lidahnya seperti ular, bisa ular senduk ada di bawah bibirnya. Sela
4 (140-5) Peliharalah aku, ya TUHAN, terhadap tangan orang fasik, jagalah aku terhadap orang yang melakukan kekerasan, yang bermaksud menjatuhkan aku.
5 (140-6) Orang congkak dengan sembunyi memasang jerat terhadap aku, dan mereka membentangkan tali-tali sebagai jaring, di sepanjang jalan mereka menaruh perangkap terhadap aku. Sela
6 (140-7) Aku berkata kepada TUHAN: “Allahku Engkau, berilah telinga, ya TUHAN, kepada suara permohonanku!”
7 (140-8) Ya ALLAH, Tuhanku, kekuatan keselamatanku, Engkau menudungi kepalaku pada hari pertarungan senjata.
8 (140-9) Ya TUHAN, jangan penuhi keinginan orang fasik, jangan luluskan tipu rencananya! Sela
9 (140-10) Orang-orang yang mengelilingi aku meninggikan kepala; biarlah bencana yang diucapkan mereka menimpa mereka!
10 (140-11) Biarlah Ia menghujani mereka dengan bara api! Biarlah Ia menjatuhkan mereka ke dalam jurang sehingga tidak bangkit lagi!
11 (140-12) Pemfitnah tidak akan diam tetap di bumi; orang yang melakukan kekerasan akan diburu oleh malapetaka.
12 (140-13) Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin.
13 (140-14) Sungguh, orang-orang benar akan memuji nama-Mu, orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu.
Pada masa pandemi covid-19 ini, jemaat Tuhan menghadapi banyak tantangan, seperti: tidak bisa bertemu dengan orang terkasih, harus menjaga jarak, kesepian dan lain-lain. Terkadang orang-orang yang terkonfirmasi positif virus tidak mendapat, malah dikucilkan dan jadi bahan pembicaraan. Tidak jarang, kondisi ini membuat kita panik, bingung dan bersungut-sungut; kita tidak melihat ada pertolongan tangan Tuhan terjadi. Kondisi penderita covid 19 kurang lebih mirip dengan situasi yang dialami oleh orang-orang pada masa lampau, penderita penyakit kusta.
Orang Yahudi melihat penyakit kusta ini sebagai hukuman atas dosa tertentu, dan bahkan diartikan sebagai tanda ketidaksenangan Allah. Tidak heran, mereka dikucilkan dan tidak bebas bertemu orang lainnya. Dalam pembacaan ini, ada sebuah peristiwa yang luar biasa hebat, sepuluh orang kusta menghampiri Kristus dan diuji imannya, dan mereka tahir. Sebuah pesan teologis muncul dari kisah ini: Kristus datang untuk menghapuskan dosa-dosa mereka. Setelah sepuluh orang kusta ini tahir, ternyata hanya satu orang yang kembali pada Kristus untuk bersyukur, menyembah-Nya. Ternyata orang ini adalah orang Samaria. Konteks pada waktu itu, orang Samaria beda dengan orang Yahudi, mereka tidak memiliki pengetahuan untuk menyembah Allah yang benar. Tapi pada peristiwa ini, orang Samaria yang ditahirkan itu dengan perasaan tidak layak, datang seorang diri untuk bersyukur dan meninggikan Yesus. Kontras dengan sembilan orang Yahudi lainnya, yang tidak bersyukur dan cepat melupakan akan kebaikan Allah.
Dalam menjalani masa yang sulit, kita mungkin sering menjadi serupa sembilan orang Yahudi tadi. Kita melupakan kebaikan Allah, lebih berfokus pada kesulitan dan ketakutan kita daripada beriman dan percaya kepada Tuhan. Menyadari dan mengingat kebaikan Tuhan yang telah terjadi akan menguatkan pengharapan kita dalam menjalani kesulitan hidup ini. Marilah kita memiliki sikap hati seperti orang Samaria – selalu mengingat kebaikan Allah, rindu datang ke dalam hadirat Tuhan dengan perasaan tidak layak, untuk memohon, bersyukur dan memuji Dia.
STUDI PRIBADI: Dalam kita menjalani penderitaan-penderitaan hidup kita, lihatlah bahwa di dalamnya ada kasih Allah yang selalu nyata beserta kita.
Pokok Doa: Berdoalah untuk kondisi pandemi di Indonesia pada hari-hari ini, biarlah Allah yang memberikan pemulihan bagi bangsa kita.