Kamis, 23 September 2021
Bacaan hari ini: Lukas 4:28-30 | Bacaan setahun: Mazmur 123-125
“Dan kata-Nya lagi: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” (Lukas 4:24)
Lukas 4 : 28-30
28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Mazmur 123
Berharap kepada anugerah TUHAN
1 Nyanyian ziarah. Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga.
2 Lihat, seperti mata para hamba laki-laki memandang kepada tangan tuannya, seperti mata hamba perempuan memandang kepada tangan nyonyanya, demikianlah mata kita memandang kepada TUHAN, Allah kita, sampai Ia mengasihani kita.
3 Kasihanilah kami, ya TUHAN, kasihanilah kami, sebab kami sudah cukup kenyang dengan penghinaan;
4 jiwa kami sudah cukup kenyang dengan olok-olok orang-orang yang merasa aman, dengan penghinaan orang-orang yang sombong.
Mazmur 124
Terpujilah Penolong Israel
1 Nyanyian ziarah Daud. Jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, –biarlah Israel berkata demikian–
2 jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita,
3 maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;
4 maka air telah menghanyutkan kita, dan sungai telah mengalir melingkupi diri kita,
5 maka telah mengalir melingkupi diri kita air yang meluap-luap itu.
6 Terpujilah TUHAN yang tidak menyerahkan kita menjadi mangsa bagi gigi mereka!
7 Jiwa kita terluput seperti burung dari jerat penangkap burung; jerat itu telah putus, dan kitapun terluput!
8 Pertolongan kita adalah dalam nama TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.
Mazmur 125
Aman dalam lindungan TUHAN
1 Nyanyian ziarah. Orang-orang yang percaya kepada TUHAN adalah seperti gunung Sion yang tidak goyang, yang tetap untuk selama-lamanya.
2 Yerusalem, gunung-gunung sekelilingnya; demikianlah TUHAN sekeliling umat-Nya, dari sekarang sampai selama-lamanya.
3 Tongkat kerajaan orang fasik tidak akan tinggal tetap di atas tanah yang diundikan kepada orang-orang benar, supaya orang-orang benar tidak mengulurkan tangannya kepada kejahatan.
4 Lakukanlah kebaikan, ya TUHAN, kepada orang-orang baik dan kepada orang-orang yang tulus hati;
5 tetapi orang-orang yang menyimpang ke jalan yang berbelit-belit, kiranya TUHAN mengenyahkan mereka bersama-sama orang-orang yang melakukan kejahatan. Damai sejahtera atas Israel!
Dalam ayat 16, kita melihat bahwa Tuhan Yesus datang ke Nazaret, tempat di mana Ia dibesarkan. Tuhan Yesus kemudian masuk ke rumah ibadat, dan berdiri untuk membaca Alkitab. Rumah ibadat yang dimaksud di sini adalah Sinagoge. Bait Allah dan Sinagoge tentu berbeda. Bait Allah hanya ada satu di Yerusalem, sedangkan Sinagoge ada di berbagai tempat di mana ada orang Yahudi. Tuhan Yesus masuk ke rumah ibadat tersebut dan membacakan Firman Tuhan kepada orang- orang yang ada di sana. Selanjutnya, setelah Tuhan Yesus membaca nas tersebut, Ia mengatakan bahwa pada hari itu genaplah nas ini sewaktu mereka mendengarnya.
Akan tetapi, orang-orang yang mendengarnya tidak fokus pada apa yang Tuhan Yesus beritakan. Mereka justru berfokus kepada latar belakang Tuhan Yesus yang adalah anak dari Yusuf (Luk. 4:22), sehingga benarlah yang dikatakan Tuhan Yesus bahwa nabi tidak dihargai di tempat asalnya. Kemudian, karena Tuhan Yesus memberikan jawaban yang tajam kepada mereka (Luk. 4:25-27), mereka menjadi sangat marah dan ingin melempar Tuhan Yesus dari tebing. Namun, Tuhan Yesus berjalan lewat dari tengah- tengah mereka, lalu pergi.
Firman Tuhan pada hari ini, mengajarkan dua hal pada kita. Pertama, fokuslah kepada apa yang Tuhan kehendaki dan perintahkan. Kedua, mari belajar seperti yang Tuhan Yesus lakukan yaitu, menghindari bahaya yang sedang mengancam diri-Nya. Ketika keadaan bahaya mengancam kita, bersegeralah menghindarinya. Jangan memaksakan kehendak jika tidak memungkinkan untuk dilakukan. Mengalah bukan berarti kalah; mengalah seringkali adalah langkah bijak untuk menghindari permasalahan menjadi semakin rumit. Karena itu, marilah kita mengambil komitmen pada hari ini untuk berfokus pada Tuhan dan menjadi orang percaya yang menghindari terjadinya konflik.
STUDI PRIBADI: Apakah selama ini kita sudah fokus kepada apa yang Tuhan kehendaki dan perintahkan dalam hidup kita? Apakah selama ini kita sering memaksakan kehendak sehingga permasalahan menjadi semakin sulit?
Pokok Doa: Berdoalah, agar kita tetap setia untuk berfokus kepada apa yang Tuhan kehendaki dan memiliki hati yang mau rendah hati untuk tidak selalu memaksakan kehendak.