Minggu, 12 September 2021
Bacaan hari ini: Matius 5:5, Mazmur 37:1-11 | Bacaan setahun: Mazmur 103-104, Wahyu 12
“Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.” (Matius 5:5)
Matius 5:5
5 Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
Mazmur 37 : 1-11
Kebahagiaan orang fasik semu
1 Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang;
2 sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau.
3 Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
5 Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;
6 Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang, dan hakmu seperti siang.
7 Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.
10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.
Mazmur 103
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
1 Dari Daud. Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
2 Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
3 Dia yang mengampuni segala kesalahanmu, yang menyembuhkan segala penyakitmu,
4 Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur, yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
5 Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan, sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
6 TUHAN menjalankan keadilan dan hukum bagi segala orang yang diperas.
7 Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa, perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
8 TUHAN adalah penyayang dan pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
9 Tidak selalu Ia menuntut, dan tidak untuk selama-lamanya Ia mendendam.
10 Tidak dilakukan-Nya kepada kita setimpal dengan dosa kita, dan tidak dibalas-Nya kepada kita setimpal dengan kesalahan kita,
11 tetapi setinggi langit di atas bumi, demikian besarnya kasih setia-Nya atas orang-orang yang takut akan Dia;
12 sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya dari pada kita pelanggaran kita.
13 Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia.
14 Sebab Dia sendiri tahu apa kita, Dia ingat, bahwa kita ini debu.
15 Adapun manusia, hari-harinya seperti rumput, seperti bunga di padang demikianlah ia berbunga;
16 apabila angin melintasinya, maka tidak ada lagi ia, dan tempatnya tidak mengenalnya lagi.
17 Tetapi kasih setia TUHAN dari selama-lamanya sampai selama-lamanya atas orang-orang yang takut akan Dia, dan keadilan-Nya bagi anak cucu,
18 bagi orang-orang yang berpegang pada perjanjian-Nya dan yang ingat untuk melakukan titah-Nya.
19 TUHAN sudah menegakkan takhta-Nya di sorga dan kerajaan-Nya berkuasa atas segala sesuatu.
20 Pujilah TUHAN, hai malaikat-malaikat-Nya, hai pahlawan-pahlawan perkasa yang melaksanakan firman-Nya dengan mendengarkan suara firman-Nya.
21 Pujilah TUHAN, hai segala tentara-Nya, hai pejabat-pejabat-Nya yang melakukan kehendak-Nya.
22 Pujilah TUHAN, hai segala buatan-Nya, di segala tempat kekuasaan-Nya! Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Mazmur 104
Kebesaran TUHAN dalam segala ciptaan-Nya
1 Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau yang berpakaian keagungan dan semarak,
2 yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti tenda,
3 yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,
4 yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala sebagai pelayan-pelayan-Mu,
5 yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang untuk seterusnya dan selamanya.
6 Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik melampaui gunung-gunung.
7 Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara guntur-Mu,
8 naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.
9 Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelubungi bumi.
10 Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di antara gunung-gunung,
11 memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai hutan;
12 di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan.
13 Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng-Mu, bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu.
14 Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah
15 dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.
16 Kenyang pohon-pohon TUHAN, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-Nya,
17 di mana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di pohon-pohon sanobar;
18 gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.
19 Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang tahu akan saat terbenamnya.
20 Apabila Engkau mendatangkan gelap, maka haripun malamlah; ketika itulah bergerak segala binatang hutan.
21 Singa-singa muda mengaum-aum akan mangsa, dan menuntut makanannya dari Allah.
22 Apabila matahari terbit, berkumpullah semuanya dan berbaring di tempat perteduhannya;
23 manusiapun keluarlah ke pekerjaannya, dan ke usahanya sampai petang.
24 Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu.
25 Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak, tidak terbilang banyaknya, binatang-binatang yang kecil dan besar.
26 Di situ kapal-kapal berlayar dan Lewiatan yang telah Kaubentuk untuk bermain dengannya.
27 Semuanya menantikan Engkau, supaya diberikan makanan pada waktunya.
28 Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
29 Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka terkejut; apabila Engkau mengambil roh mereka, mereka mati binasa dan kembali menjadi debu.
30 Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan Engkau membaharui muka bumi.
31 Biarlah kemuliaan TUHAN tetap untuk selama-lamanya, biarlah TUHAN bersukacita karena perbuatan-perbuatan-Nya!
32 Dia yang memandang bumi sehingga bergentar, yang menyentuh gunung-gunung sehingga berasap.
33 Aku hendak menyanyi bagi TUHAN selama aku hidup, aku hendak bermazmur bagi Allahku selagi aku ada.
34 Biarlah renunganku manis kedengaran kepada-Nya! Aku hendak bersukacita karena TUHAN.
35 Biarlah habis orang-orang berdosa dari bumi, dan biarlah orang-orang fasik tidak ada lagi! Pujilah TUHAN, hai jiwaku! Haleluya!
Wahyu 12
Perempuan dan naga
1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
2 Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan.
3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
Naga dikalahkan
7 Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang melawan naga itu, dan naga itu dibantu oleh malaikat-malaikatnya,
8 tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
9 Dan naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama dengan malaikat-malaikatnya.
Nyanyian kemenangan
10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata: “Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya, karena telah dilemparkan ke bawah pendakwa saudara-saudara kita, yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.
11 Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut.
12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.”
Naga memburu perempuan itu
13 Dan ketika naga itu sadar, bahwa ia telah dilemparkan di atas bumi, ia memburu perempuan yang melahirkan Anak laki-laki itu.
14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
15 Lalu ular itu menyemburkan dari mulutnya air, sebesar sungai, ke arah perempuan itu, supaya ia dihanyutkan sungai itu.
16 Tetapi bumi datang menolong perempuan itu. Ia membuka mulutnya, dan menelan sungai yang disemburkan naga itu dari mulutnya.
17 Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Kelemahlembutan seringkali dikaitkan dengan kelemahan, padahal sesungguhnya keduanya berbeda karena kelemahlembutan tidak sama dengan kelemahan, meekness is not weakness.
Kelemahlembutan ini merupakan sikap di hadapan Allah, yaitu sikap rendah hati dan tunduk atau taat kepada Tuhan, orang yang menyerahkan jalan hidupnya kepada Tuhan, ia percaya sepenuhnya bahwa Tuhan selalu ada bersama dengan dia. Dia tenang di hadapan Tuhan, menunggu Tuhan dengan setia. Orang yang lemah lembut memiliki ketenangan yang stabil di tengah pergolakan karena ia tahu, Tuhan Mahakuasa. Dia menanggung hasutan tanpa terbakar kemarahan olehnya; ini bukan berarti orang yang lemah lembut tidak pernah marah, namun dia marah pada saat dan cara yang tepat. Dia dapat menunjukkan rasa tidak senang bila ada alasan untuk itu, tanpa terseret dalam sikap yang tidak pantas. Dia bisa mengendalikan diri dan lebih suka memaafkan. Kelemahlembutan yang demikian muncul dari pengenalan yang benar tentang dirinya sendiri yang adalah manusia berdosa, sehingga dia mengandalkan Tuhan dalam hidupnya.
Berbahagialah orang yang lemah lembut karena akan memiliki bumi. Memiliki bumi artinya hidup mereka yang sekarang ini akan diberkati Tuhan. Bisa saja mereka hanya punya sebagian kecil harta duniawi, namun disertai berkat Allah atasnya, sehingga yang kecil itu lebih besar daripada kekayaan yang banyak tanpa berkat Tuhan. Mereka juga akan hidup penuh damai di bumi. Janji Tuhan ini memberi kita kekuatan untuk terus bertahan dengan kelemahlembutan sampai Tuhan memberi kita upah dalam bumi yang baru. Jika kita adalah milik Tuhan dan Tuhan menjadi Raja di bumi, maka semua kaum milik-Nya akan mewarisi bumi bersama-Nya. Kelemahlembutan ini, selain persyaratan menjadi orang Kristen sejati, juga harus dimiliki oleh mereka yang telah menerima anugerah keselamatan. Kelemahlembutan membutuhkan perjuangan untuk percaya kepada rencana Tuhan, sebab sulit bagi kita untuk menjadi rendah hati dan sabar ketika kita tidak dapat sepenuhnya memahami kebaikan dan anugerah Tuhan dalam hidup kita.
STUDI PRIBADI: Sampai sejauh mana kita tunduk kepada Tuhan dan Firman-Nya? Ataukah kita justru sering melanggar kehendak Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah supaya kita dimampukan Tuhan untuk menundukkan diri pada kehendak Tuhan sehingga menjadi orang yang lemah lembut dan taat kepada Dia.