Ucapan Bahagia : Yang Berdukacita, Dihibur

Sabtu, 11 September 2021

Bacaan hari ini: Matius 5:4 | Bacaan setahun: Mazmur 101-102, Wahyu 11



“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.” (Matius 5:4)

Dukacita sejatinya mendatangkan kesedihan, tetapi dalam bagian kedua ucapan bahagia ini dikatakan bahwa yang berbahagia (diberkati) adalah orang yang berdukacita. Dukacita di sini bukan berarti kehilangan seseorang, kehilangan pekerjaan atau mengalami musibah. Arthur Pink memakai istilah “Godly sorrow”, yang artinya dukacita yang juga menjadi dukacitanya Tuhan. Contohnya adalah dukacita akibat jauh dari Tuhan, dukacita karena kesadaran akan keberdosaan, baik dosa sendiri maupun dosa yang dilakukan orang lain. Dukacita seperti inilah yang akan beroleh penghiburan dari Tuhan.

Ketika Yesus mengatakan ucapan bahagia ini, perhatian-Nya tertuju kepada mereka yang sedang bergumul dalam dosa, yang merasa lemah dan tidak mampu memenuhi standar kebenaran Allah dan menyesali dosanya. Mereka yang meratapi naturnya yang rusak dan berkabung atas dosa mereka. Dukacita karena dosa menunjukkan kepekaan dan kebencian kita terhadap dosa, sama seperti Tuhan yang kita sembah yang sangat membenci dosa. Sebab tidak sedikit orang yang merasa tenang-tenang saja meski hidup dalam kegelapan dosa, sehingga merasa tidak ada yang hilang dan tidak ada yang perlu ditangisi.

Orang yang berdukacita seperti itulah yang akan berbahagia karena tersedia pengampunan dan anugerah hidup kekal bagi mereka. Tuhan akan memberikan penghiburan bagi mereka yang berdukacita karena mengakui dosanya dan mau berbalik kepada Tuhan. Orang yang sudah menerima Roh Kudus dalam hatinya tentu tidak akan merasakan sukacita ketika dia melakukan dosa ataupun melihat perbuatan dosa. Orang yang menyadari ketidak-layakannya di hadapan Tuhan harusnya berdukacita di dalam dirinya sebagai seorang Kristen. Rasa dukacita seperti itu harusnya ada dalam diri kita ketika kita berbuat dosa dan menyadarinya.

STUDI PRIBADI: Apakah yang kita rasakan ketika menyadari bahwa kita sudah melakukan dosa di hadapan Tuhan? Apakah kita menyesalinya dan berduka atas dosa kita atau justru merasa baik-baik saja?

Pokok Doa: Berdoalah supaya Tuhan memberikan kepada kita kepekaan terhadap dosa dan mohonlah pengampunan-Nya jika ada dosa yang sedang Anda lakukan, bahkan nikmati. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *