Ucapan Bahagia : Lapar Dan Haus

Senin, 13 September 2021

Bacaan hari ini: Matius 5:6, Mazmur 109:1-7 Bacaan setahun: Mazmur 105, Wahyu 13



“Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.” (Matius 5:6)

Pernahkah mengalami kelaparan dan kehausan yang amat sangat? Apa yang akan kita lakukan pada saat seperti itu? Pasti kita akan berusaha dan berjuang mencari dan mendapatkan secepat mungkin makanan dan minuman yang sangat kita butuhkan.

Itulah gambaran “lapar dan haus” yang digunakan Yesus dalam ayat yang kita baca; bukan lapar dan haus level biasa yang masih bisa ditunda pemenuhannya. Jadi Yesus sedang berbicara tentang hasrat yang kuat tentang kebutuhan yang paling mendasar, dan jika tidak terpenuhi akan mati. Hanya saja yang Yesus maksud di sini bukan tentang lapar dan haus akan makanan dan minuman secara jasmani, tapi lapar dan haus akan kebenaran. Apakah maksudnya? Kebenaran yang dimaksud di sini adalah Firman Allah. Jadi, orang yang mempunyai hasrat kuat untuk hidup benar berdasarkan kebenaran Allah (Firman-Nya) adalah orang yang berbahagia/ diberkati. Sama seperti kita yang membutuhkan makan dan minum secara berkesinambungan, maka hal yang sama juga seharusnya terjadi dengan kehidupan kita secara rohani. Karena, jika hanya sesekali muncul, maka selebihnya hidup kita akan jatuh dalam ketidak-benaran (dosa).

Bagaimana kita dapat hidup yang diperkenan oleh Allah? Tentu kita harus mencari dan mendapatkannya pada sumber kebenaran itu sendiri, yaitu Allah kita. Allah telah menyatakan kebenaran-Nya di dalam firman-Nya. Maka kita juga seharusnya hanya bergantung kepada Firman-Nya yang memberikan kehidupan. Itulah makna yang sesungguhnya dari “lapar dan haus akan kebenaran.” Apa yang akan didapatkan dari orang yang lapar dan haus akan kebenaran? Mereka akan dipuaskan, bukan sekadar dikenyangkan. Artinya bahwa mereka akan hidup di dalam takut akan Allah dan Allah yang akan memimpin jalan kehidupannya. Dan pada saat kita menjadi berkat bagi sesama kita, di situlah Tuhan memberikan kepuasan yang sejati dalam diri kita.

Adakah hasrat yang kuat dalam diri kita untuk hidup benar berdasar firman Tuhan setiap saat? Jika belum, mari kita mulai hari ini!

STUDI PRIBADI: Hal apa saja yang bisa menyebabkan kita masih belum memiliki rasa lapar dan haus akan kebenaran? Apa akibatnya jika kita tidak memilikinya?

Pokok Doa: Agar setiap anak Tuhan memiliki hasrat yang kuat untuk hidup benar bedasarkan kebenaran Allah setiap waktu. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *