Senin, 2 Agustus 2021
Bacaan hari ini: 2 Raja-Raja 2:23-25 | Bacaan setahun: Mazmur 1-3, Ibrani 10
“Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.” (2 Raja-Raja 2:24)
2 Raja-raja 2 : 23-25
Anak-anak Betel mencemoohkan Elisa
23 Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: “Naiklah botak, naiklah botak!”
24 Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.
25 Dari sana pergilah ia ke gunung Karmel dan dari sana pula kembalilah ia ke Samaria.
Mazmur 1
Jalan orang benar dan jalan orang fasik
1 Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh,
2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
3 Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
4 Bukan demikian orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiupkan angin.
5 Sebab itu orang fasik tidak akan tahan dalam penghakiman, begitu pula orang berdosa dalam perkumpulan orang benar;
6 sebab TUHAN mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
Mazmur 2
Raja yang diurapi TUHAN
1 Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
2 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya:
3 “Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita!”
4 Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka.
5 Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya:
6 “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”
7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.
8 Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu.
9 Engkau akan meremukkan mereka dengan gada besi, memecahkan mereka seperti tembikar tukang periuk.”
10 Oleh sebab itu, hai raja-raja, bertindaklah bijaksana, terimalah pengajaran, hai para hakim dunia!
11 Beribadahlah kepada TUHAN dengan takut dan ciumlah kaki-Nya dengan gemetar,
12 supaya Ia jangan murka dan kamu binasa di jalan, sebab mudah sekali murka-Nya menyala. Berbahagialah semua orang yang berlindung pada-Nya!
Mazmur 3
Nyanyian pagi dalam menghadapi musuh
1 Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya. (3-2) Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku;
2 (3-3) banyak orang yang berkata tentang aku: “Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah.” Sela
3 (3-4) Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
4 (3-5) Dengan nyaring aku berseru kepada TUHAN, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. Sela
5 (3-6) Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku bangun, sebab TUHAN menopang aku!
6 (3-7) Aku tidak takut kepada puluhan ribu orang yang siap mengepung aku.
7 (3-8) Bangkitlah, TUHAN, tolonglah aku, ya Allahku! Ya, Engkau telah memukul rahang semua musuhku, dan mematahkan gigi orang-orang fasik.
8 (3-9) Dari TUHAN datang pertolongan. Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
Ibrani 10
Persembahan yang sempurna
1 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya.
2 Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya.
3 Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa.
4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.
5 Karena itu ketika Ia masuk ke dunia, Ia berkata: “Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki–tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku–.
6 Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan.
7 Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku.”
8 Di atas Ia berkata: “Korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak Engkau kehendaki dan Engkau tidak berkenan kepadanya” –meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat–.
9 Dan kemudian kata-Nya: “Sungguh, Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu.” Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.
10 Dan karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus.
11 Selanjutnya setiap imam melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang-ulang mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
12 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah,
13 dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya.
14 Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.
15 Dan tentang hal itu Roh Kudus juga memberi kesaksian kepada kita,
16 sebab setelah Ia berfirman: “Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu,” Ia berfirman pula: “Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,
17 dan Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka.”
18 Jadi apabila untuk semuanya itu ada pengampunan, tidak perlu lagi dipersembahkan korban karena dosa.
Ketekunan
19 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
20 karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
21 dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
22 Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
23 Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.
24 Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik.
25 Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
26 Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
27 Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
28 Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
29 Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
30 Sebab kita mengenal Dia yang berkata: “Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan.” Dan lagi: “Tuhan akan menghakimi umat-Nya.”
31 Ngeri benar, kalau jatuh ke dalam tangan Allah yang hidup.
32 Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
33 baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.
34 Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.
35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
36 Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
37 “Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
38 Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya.”
39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.
Kisah selanjutnya dari Elisa ini seperti bertolak belakang dari kisah sebelumnya. Apabila sebelumnya Elisa hadir membawa berkat bagi Yerikho, maka sekarang dia mengutuki beberapa anak di Betel yang mencemooh dia. Masakan Elisa harus sekejam itu kepada mereka? Sekali lagi kita diingatkan bahwa ini adalah peristiwa pada masa awal pelayanan Elisa, di mana Allah ingin menunjukkan otoritas-Nya melalui Elisa. Tujuan- nya agar umat-Nya memperhatikan dan mendengarkan dengan sungguh-sungguh akan apa yang dikatakan Elisa sebagai nabi Tuhan. Salah satu tanda adalah jangan berani mencemooh atau mengabaikan nabi Tuhan, karena itu sama seperti mencemooh atau mengabaikan Tuhan sendiri.
Mengapa anak-anak itu bisa dengan mudah menghina Elisa? Betel adalah kota di Kerajaan Israel Utara yang juga menjadi salah satu pusat penyembahan berhala. Karena itu, tidak heran jika orang-orang di sana, bahkan anak-anak, tidak lagi memedulikan Tuhan bahkan berani menghina nabi Tuhan. Mereka tidak lagi takut akan Tuhan bahkan cenderung berani melawan dan mengabaikan Tuhan. Oleh karena itu Elisa menegur dengan keras anak-anak yang mencemooh dia karena mereka bukan lagi sekadar menghina manusia, tetapi diri Tuhan sendiri. Sekaligus ini juga menjadi peringatan dari Elisa bagi orang-orang Israel untuk benar-benar memperhatikan apa yang menjadi peringatan Tuhan bagi mereka.
Apa kaitannya dengan hidup kita? Hendaknya sebagai umat Tuhan, kita hidup taat dan menghormati Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ketika berhadapan dengan pemberitaan firman Tuhan, kita harus segenap hati menerima pesan Tuhan tanpa memandang rupa akan hamba Tuhannya. Terkadang kita lebih fokus kepada hamba Tuhannya sehingga hal ini mengalihkan hati dan pikiran kita dari firman Tuhan. Para hamba Tuhan juga harus menjaga hidup sesuai panggilan dan otoritas yang dipercayakan Allah kepadanya. Jangan sampai dirinya yang menjadi batu sandungan sebagai penyampai pesan Allah kepada umat-Nya. Kiranya Tuhan menolong dan selalu mengingatkan kita untuk hidup memuliakan-Nya.
STUDI PRIBADI: Apa yang ingin diajarkan melalui kisah Elisa yang mengutuk anak-anak yang mencemooh dirinya dalam kaitannya dengan menghormati Tuhan?
Pokok Doa: Berdoa bagi para hamba Tuhan agar Tuhan menolong mereka untuk menjaga hidup sesuai panggilan yang telah diberikan Tuhan kepada mereka.