Jumat, 23 Juli 2021
Bacaan hari ini: Yosua 10:1-15 | Bacaan setahun: Ayub 17-19, Filemon
“Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.” (Yosua 10:14))
Yosua 10 : 1-15
Pertempuran dekat Gibeon — Yosua merebut bagian selatan Kanaan
1 Setelah terdengar oleh Adoni-Zedek, raja Yerusalem, bahwa Yosua telah merebut Ai dan telah menumpasnya–seperti yang dilakukannya terhadap Yerikho dan terhadap rajanya, demikianlah juga dilakukannya terhadap Ai dan terhadap rajanya–dan bahwa penduduk kota Gibeon telah mengadakan ikatan persahabatan dengan orang Israel dan diam di tengah-tengah mereka,
2 maka sangat takutlah orang, sebab Gibeon itu kota yang besar, seperti salah satu kota kerajaan, bahkan lebih besar dari Ai, dan semua orangnya adalah pahlawan.
3 Sebab itu Adoni-Zedek, raja Yerusalem, menyuruh orang kepada Hoham, raja Hebron, kepada Piream, raja Yarmut, kepada Yafia, raja Lakhis, dan kepada Debir, raja Eglon, mengatakan:
4 “Datanglah kepadaku dan bantulah aku, supaya kita menggempur Gibeon, karena telah mengadakan ikatan persahabatan dengan Yosua dan orang Israel.”
5 Lalu kelima raja orang Amori itu berkumpul dan bergerak maju: raja Yerusalem, raja Hebron, raja Yarmut, raja Lakhis dan raja Eglon, mereka beserta seluruh tentara mereka. Mereka berkemah mengepung Gibeon dan berperang melawannya.
6 Lalu orang-orang Gibeon itu menyuruh orang kepada Yosua, ke tempat perkemahan di Gilgal, mengatakan: “Jangan menarik tanganmu dari pada hamba-hambamu ini. Datanglah dengan segera kepada kami, lepaskanlah kami dan bantulah kami, sebab semua raja orang Amori, yang diam di pegunungan, telah bergabung melawan kami.”
7 Lalu Yosua bergerak maju dari Gilgal, dia dan seluruh tentara yang bersama-sama dengan dia, semuanya pahlawan yang gagah perkasa.
8 Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: “Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyerahkan mereka kepadamu. Tidak seorangpun dari mereka yang akan dapat bertahan menghadapi engkau.”
9 Lalu Yosua menyerang mereka dengan tiba-tiba, setelah semalam-malaman bergerak maju dari Gilgal.
10 Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda.
11 Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang.
12 Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: “Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!”
13 Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh.
14 Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa TUHAN mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang berperang untuk orang Israel ialah TUHAN.
15 Kemudian Yosua dan seluruh orang Israel yang menyertainya pulang kembali ke tempat perkemahan di Gilgal.
Ayub 17
1 Semangatku patah, umurku telah habis, dan bagiku tersedia kuburan.
2 Sesungguhnya, aku menjadi ejekan; mataku terpaksa menyaksikan tantangan mereka.
3 Biarlah Engkau menjadi jaminanku bagi-Mu sendiri! Siapa lagi yang dapat membuat persetujuan bagiku?
4 Karena hati mereka telah Kaukatupkan bagi pengertian; itulah sebabnya Engkau mencegah mereka untuk menang.
5 Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.
6 Aku telah dijadikan sindiran di antara bangsa-bangsa, dan aku menjadi orang yang diludahi mukanya.
7 Mataku menjadi kabur karena pedih hati, segala anggota tubuhku seperti bayang-bayang.
8 Orang-orang yang jujur tercengang karena hal itu, dan orang yang tidak bersalah naik pitam terhadap orang fasik.
9 Meskipun begitu orang yang benar tetap pada jalannya, dan orang yang bersih tangannya bertambah-tambah kuat.
10 Tetapi kamu sekalian, silakan datang kembali! Seorang yang mempunyai hikmat takkan kudapati di antara kamu!
11 Umurku telah lalu, telah gagal rencana-rencanaku, cita-citaku.
12 Malam hendak dijadikan mereka siang: terang segera muncul dari gelap, kata mereka.
13 Apabila aku mengharapkan dunia orang mati sebagai rumahku, menyediakan tempat tidurku di dalam kegelapan,
14 dan berkata kepada liang kubur: Engkau ayahku, kepada berenga: Ibuku dan saudara perempuanku,
15 maka di manakah harapanku? Siapakah yang melihat adanya harapan bagiku?
16 Keduanya akan tenggelam ke dasar dunia orang mati, apabila kami bersama-sama turun ke dalam debu.”
Ayub 18
Pendapat Bildad, bahwa orang fasik pasti akan binasa
1 Maka Bildad, orang Suah, menjawab:
2 “Bilakah engkau habis bicara? Sadarilah, baru kami akan bicara.
3 Mengapa kami dianggap binatang? Mengapa kami bodoh dalam pandanganmu?
4 Engkau yang menerkam dirimu sendiri dalam kemarahan, demi kepentinganmukah bumi harus menjadi sunyi, dan gunung batu bergeser dari tempatnya?
5 Bagaimanapun juga terang orang fasik tentu padam, dan nyala apinya tidak tetap bersinar.
6 Terang di dalam kemahnya menjadi gelap, dan pelita di atasnya padam.
7 Langkahnya yang kuat terhambat, dan pertimbangannya sendiri menjatuhkan dia.
8 Karena kakinya sendiri menyangkutkan dia dalam jaring, dan di atas tutup pelubang ia berjalan.
9 Tumitnya tertangkap oleh jebak, dan ia tertahan oleh jerat.
10 Tali tersembunyi baginya dalam tanah, perangkap terpasang baginya pada jalan yang dilaluinya.
11 Kedahsyatan mengejutkan dia di mana-mana, dan mengejarnya di mana juga ia melangkah.
12 Bencana mengidamkan dia, kebinasaan bersiap-siap menantikan dia jatuh.
13 Kulit tubuhnya dimakan penyakit, bahkan anggota tubuhnya dimakan oleh penyakit parah.
14 Ia diseret dari kemahnya, tempat ia merasa aman, dan dibawa kepada raja kedahsyatan.
15 Dalam kemahnya tinggal apa yang tidak ada sangkut pautnya dengan dia, di atas tempat kediamannya ditaburkan belerang.
16 Di bawah keringlah akar-akarnya, dan di atas layulah rantingnya.
17 Ingatan kepadanya lenyap dari bumi, namanya tidak lagi disebut di lorong-lorong.
18 Ia diusir dari tempat terang ke dalam kegelapan, dan ia dienyahkan dari dunia.
19 Ia tidak akan mempunyai anak atau cucu cicit di antara bangsanya, dan tak seorangpun yang tinggal hidup di tempat kediamannya.
20 Atas hari ajalnya orang-orang di Barat akan tercengang, dan orang-orang di Timur akan dihinggapi ketakutan.
21 Sungguh, demikianlah tempat kediaman orang yang curang, begitulah tempat tinggal orang yang tidak mengenal Allah.”
Ayub 19
Ayub yakin bahwa Allah akan memihak kepadanya
1 Tetapi Ayub menjawab:
2 “Berapa lama lagi kamu menyakitkan hatiku, dan meremukkan aku dengan perkataan?
3 Sekarang telah sepuluh kali kamu menghina aku, kamu tidak malu menyiksa aku.
4 Jika aku sungguh tersesat, maka aku sendiri yang menanggung kesesatanku itu.
5 Jika kamu sungguh hendak membesarkan diri terhadap aku, dan membuat celaku sebagai bukti terhadap diriku,
6 insafilah, bahwa Allah telah berlaku tidak adil terhadap aku, dan menebarkan jala-Nya atasku.
7 Sesungguhnya, aku berteriak: Kelaliman!, tetapi tidak ada yang menjawab. Aku berseru minta tolong, tetapi tidak ada keadilan.
8 Jalanku ditutup-Nya dengan tembok, sehingga aku tidak dapat melewatinya, dan jalan-jalanku itu dibuat-Nya gelap.
9 Ia telah menanggalkan kemuliaanku dan merampas mahkota di kepalaku.
10 Ia membongkar aku di semua tempat, sehingga aku lenyap, dan seperti pohon harapanku dicabut-Nya.
11 Murka-Nya menyala terhadap aku, dan menganggap aku sebagai lawan-Nya.
12 Pasukan-Nya maju serentak, mereka merintangi jalan melawan aku, lalu mengepung kemahku.
13 Saudara-saudaraku dijauhkan-Nya dari padaku, dan kenalan-kenalanku tidak lagi mengenal aku.
14 Kaum kerabatku menghindar, dan kawan-kawanku melupakan aku.
15 Anak semang dan budak perempuanku menganggap aku orang yang tidak dikenal, aku dipandang mereka orang asing.
16 Kalau aku memanggil budakku, ia tidak menyahut; aku harus membujuknya dengan kata-kata manis.
17 Nafasku menimbulkan rasa jijik kepada isteriku, dan bauku memualkan saudara-saudara sekandungku.
18 Bahkan kanak-kanakpun menghina aku, kalau aku mau berdiri, mereka mengejek aku.
19 Semua teman karibku merasa muak terhadap aku; dan mereka yang kukasihi, berbalik melawan aku.
20 Tulangku melekat pada kulit dan dagingku, dan hanya gusiku yang tinggal padaku.
21 Kasihanilah aku, kasihanilah aku, hai sahabat-sahabatku, karena tangan Allah telah menimpa aku.
22 Mengapa kamu mengejar aku, seakan-akan Allah, dan tidak menjadi kenyang makan dagingku?
23 Ah, kiranya perkataanku ditulis, dicatat dalam kitab,
24 terpahat dengan besi pengukir dan timah pada gunung batu untuk selama-lamanya!
25 Tetapi aku tahu: Penebusku hidup, dan akhirnya Ia akan bangkit di atas debu.
26 Juga sesudah kulit tubuhku sangat rusak, tanpa dagingkupun aku akan melihat Allah,
27 yang aku sendiri akan melihat memihak kepadaku; mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain. Hati sanubariku merana karena rindu.
28 Kalau kamu berkata: Kami akan menuntut dia dan mendapatkan padanya sebab perkaranya!,
29 takutlah kepada pedang, karena kegeraman mendatangkan hukuman pedang, agar kamu tahu, bahwa ada pengadilan.”
Filemon
Salam
1 Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami
2 dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu:
3 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
Ucapan syukur
4 Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat engkau dalam doaku,
5 karena aku mendengar tentang kasihmu kepada semua orang kudus dan tentang imanmu kepada Tuhan Yesus.
6 Dan aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.
7 Dari kasihmu sudah kuperoleh kegembiraan besar dan kekuatan, sebab hati orang-orang kudus telah kauhiburkan, saudaraku.
Permintaan Paulus kepada Filemon mengenai Onesimus
8 Karena itu, sekalipun di dalam Kristus aku mempunyai kebebasan penuh untuk memerintahkan kepadamu apa yang harus engkau lakukan,
9 tetapi mengingat kasihmu itu, lebih baik aku memintanya dari padamu. Aku, Paulus, yang sudah menjadi tua, lagipula sekarang dipenjarakan karena Kristus Yesus,
10 mengajukan permintaan kepadamu mengenai anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus
11 –dahulu memang dia tidak berguna bagimu, tetapi sekarang sangat berguna baik bagimu maupun bagiku.
12 Dia kusuruh kembali kepadamu–dia, yaitu buah hatiku–.
13 Sebenarnya aku mau menahan dia di sini sebagai gantimu untuk melayani aku selama aku dipenjarakan karena Injil,
14 tetapi tanpa persetujuanmu, aku tidak mau berbuat sesuatu, supaya yang baik itu jangan engkau lakukan seolah-olah dengan paksa, melainkan dengan sukarela.
15 Sebab mungkin karena itulah dia dipisahkan sejenak dari padamu, supaya engkau dapat menerimanya untuk selama-lamanya,
16 bukan lagi sebagai hamba, melainkan lebih dari pada hamba, yaitu sebagai saudara yang kekasih, bagiku sudah demikian, apalagi bagimu, baik secara manusia maupun di dalam Tuhan.
17 Kalau engkau menganggap aku temanmu seiman, terimalah dia seperti aku sendiri.
18 Dan kalau dia sudah merugikan engkau ataupun berhutang padamu, tanggungkanlah semuanya itu kepadaku–
19 aku, Paulus, menjaminnya dengan tulisan tanganku sendiri: Aku akan membayarnya–agar jangan kukatakan: “Tanggungkanlah semuanya itu kepadamu!” –karena engkau berhutang padaku, yaitu dirimu sendiri.
20 Ya saudaraku, semoga engkau berguna bagiku di dalam Tuhan: Hiburkanlah hatiku di dalam Kristus!
21 Dengan percaya kepada ketaatanmu, kutuliskan ini kepadamu. Aku tahu, lebih dari pada permintaanku ini akan kaulakukan.
22 Dalam pada itu bersedialah juga memberi tumpangan kepadaku, karena aku harap oleh doamu aku akan dikembalikan kepadamu.
Salam
23 Salam kepadamu dari Epafras, temanku sepenjara karena Kristus Yesus,
24 dan dari Markus, Aristarkhus, Demas dan Lukas, teman-teman sekerjaku.
25 Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai roh kamu!
Tidak ada kesulitan yang terlalu besar, yang dapat menghalangi kemenangan iman kita karena Dia berperang bersama dan bagi kita, karena tidak dapat disangkal bahwa setiap kemenangan peperangan yang dirayakan oleh Israel dan Yosua terjadi karena penyertaan Tuhan yang ajaib dan dahsyat. Tuhan berperang bersama dan bagi mereka.
Tindakan Tuhan menahan matahari dan bulan memiliki akibat ganda (ayat 13-14). Bagi para musuh, mental mereka menjadi lemah, tawar hati, bahkan hancur. Sebaliknya, Yosua dan prajurit Israel makin bersemangat menuntaskan peperangan itu hingga semua musuh musnah. Di sini kita melihat sikap responsif Yosua dan Israel. Mereka tidak berpangku tangan menyaksikan kedahsyatan Tuhan menghancurkan musuh, melainkan mengambil bagian dalam karya Tuhan itu, dengan tidak kenal lelah. Pasal 10 ini mencatat bahwa Yosua dan pasukan Israel maju terus mengejar dan memusnahkan musuh. Mereka menaklukkan satu demi satu wilayah selatan Kanaan sampai seluruhnya menjadi milik Israel (ayat 40-43).
Sesungguhnya pengalaman rohani bangsa Israel memberikan kita pengharapan bahwa Allah alam semesta yang berdaulat itu, suatu saat akan melakukan peperangan ini sendiri, dan Ia akan datang dengan kemenangan. Sekarang, tugas besar kita adalah tetap memiliki pengharapan kemenangan dan menjalankan pelayanan menghadapi dunia yang semakin bobrok ini. Tugas kita bukan berhenti dan apatis, tetapi terus bekerja dan melayani. Karena pemenangnya pasti Tuhan.
Seharusnya kita sadar bahwa implikasi rohani mengenai hal ini bisa memberikan semangat baru kepada kita, yang setiap hari menyaksikan berbagai kejahatan dan demoralisasi. Dulu kala, Israel harus berkeliling padang gurun selama empat puluh tahun. Mereka tidak dapat masuk Tanah Kanaan. Tuhan tidak menyertai mereka. Kini dengan iman, Israel bersama panglima mereka, Yosua, memberi dirinya dipimpin Allah sebagai Panglima Tertinggi, masuk dan mengalahkan para musuh (ayat 8). Jika Allah melakukan hal ini untuk Israel maka hal yang sama berlaku bagi kita, Amin.
STUDI PRIBADI: Pernahkah kita berpikir dan yakin bahwa pertolongan dari Allah tepat pada waktunya? Maukah kita hidup mengandalkan Dia dalam segala aspek kehidupan kita?
Berdoalah: Bapa kami di Sorga, ajarlah kami selalu berserah dan berusaha datang kepada-Mu agar kami dibimbing untuk menjadi lebih baik lagi. Terima kasih Bapa. Amin.