Minggu, 04 Oktober 2020
Bacaan hari ini: 2 Korintus 2:12-17 | Bacaan setahun: Kidung Agung 6-8, Amsal 4
“Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.” (2 Korintus 2:17)
2 Korintus 2:12-17
Kecemasan dan kelegaan Paulus di Troas dan di Makedonia
12 Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.
13 Tetapi hatiku tidak merasa tenang, karena aku tidak menjumpai saudaraku Titus. Sebab itu aku minta diri dan berangkat ke Makedonia.
14 Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.
15 Sebab bagi Allah kami adalah bau yang harum dari Kristus di tengah-tengah mereka yang diselamatkan dan di antara mereka yang binasa.
16 Bagi yang terakhir kami adalah bau kematian yang mematikan dan bagi yang pertama bau kehidupan yang menghidupkan. Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas yang demikian?
17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.
Kidung Agung 6
1 –Ke mana perginya kekasihmu, hai jelita di antara wanita? Ke jurusan manakah kekasihmu pergi, supaya kami mencarinya besertamu?
2 –Kekasihku telah turun ke kebunnya, ke bedeng rempah-rempah untuk menggembalakan domba dalam kebun dan memetik bunga bakung.
3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.
Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan
4 Cantik engkau, manisku, seperti kota Tirza, juita seperti Yerusalem, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya.
5 Palingkanlah matamu dari padaku, sebab aku menjadi bingung karenanya. Rambutmu bagaikan kawanan kambing yang bergelombang turun dari Gilead.
6 Gigimu bagaikan kawanan domba, yang keluar dari tempat pembasuhan, yang beranak kembar semuanya, yang tak beranak tak ada.
7 Bagaikan belahan buah delima pelipismu di balik telekungmu.
8 Permaisuri ada enam puluh, selir delapan puluh, dan dara-dara tak terbilang banyaknya.
9 Tetapi dialah satu-satunya merpatiku, idam-idamanku, satu-satunya anak ibunya, anak kesayangan bagi yang melahirkannya; puteri-puteri melihatnya dan menyebutnya bahagia, permaisuri-permaisuri dan selir-selir memujinya.
10 “Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?”
11 Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga.
12 Tak sadar diri aku; kerinduanku menempatkan aku di atas kereta orang bangsawan.
13 Kembalilah, kembalilah, ya gadis Sulam, kembalilah, kembalilah, supaya kami dapat melihat engkau! Mengapa kamu senang melihat gadis Sulam itu seperti melihat tari-tarian perang?
Kidung Agung 7
1 Betapa indah langkah-langkahmu dengan sandal-sandal itu, puteri yang berwatak luhur! Lengkung pinggangmu bagaikan perhiasan, karya tangan seniman.
2 Pusarmu seperti cawan yang bulat, yang tak kekurangan anggur campur. Perutmu timbunan gandum, berpagar bunga-bunga bakung.
3 Seperti dua anak rusa buah dadamu, seperti anak kembar kijang.
4 Lehermu bagaikan menara gading, matamu bagaikan telaga di Hesybon, dekat pintu gerbang Batrabim; hidungmu seperti menara di gunung Libanon, yang menghadap ke kota Damsyik.
5 Kepalamu seperti bukit Karmel, rambut kepalamu merah lembayung; seorang raja tertawan dalam kepang-kepangnya.
Kenikmatan cinta
6 Betapa cantik, betapa jelita engkau, hai tercinta di antara segala yang disenangi.
7 Sosok tubuhmu seumpama pohon korma dan buah dadamu gugusannya.
8 Kataku: “Aku ingin memanjat pohon korma itu dan memegang gugusan-gugusannya Kiranya buah dadamu seperti gugusan anggur dan nafas hidungmu seperti buah apel.
9 Kata-katamu manis bagaikan anggur!” Ya, anggur itu mengalir kepada kekasihku dengan tak putus-putusnya, melimpah ke bibir orang-orang yang sedang tidur!
10 Kepunyaan kekasihku aku, kepadaku gairahnya tertuju.
11 Mari, kekasihku, kita pergi ke padang, bermalam di antara bunga-bunga pacar!
12 Mari, kita pergi pagi-pagi ke kebun anggur dan melihat apakah pohon anggur sudah berkuncup, apakah sudah mekar bunganya, apakah pohon-pohon delima sudah berbunga! Di sanalah aku akan memberikan cintaku kepadamu!
13 Semerbak bau buah dudaim; dekat pintu kita ada pelbagai buah-buah yang lezat, yang telah lama dan yang baru saja dipetik. Itu telah kusimpan bagimu, kekasihku!
Kidung Agung 8
1 O, seandainya engkau saudaraku laki-laki, yang menyusu pada buah dada ibuku, akan kucium engkau bila kujumpai di luar, karena tak ada orang yang akan menghina aku!
2 Akan kubimbing engkau dan kubawa ke rumah ibuku, supaya engkau mengajar aku. Akan kuberi kepadamu anggur yang harum untuk diminum, air buah delimaku.
3 Tangan kirinya ada di bawah kepalaku, tangan kanannya memeluk aku.
4 Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: mengapa kamu membangkitkan dan menggerakkan cinta sebelum diingininya?
Cinta kuat seperti maut
5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? –Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
6 –Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
7 Air yang banyak tak dapat memadamkan cinta, sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya. Sekalipun orang memberi segala harta benda rumahnya untuk cinta, namun ia pasti akan dihina.
Mempelai perempuan dan adiknya
8 –Kami mempunyai seorang adik perempuan, yang belum mempunyai buah dada. Apakah yang akan kami perbuat dengan adik perempuan kami pada hari ia dipinang?
9 Bila ia tembok, akan kami dirikan atap perak di atasnya; bila ia pintu, akan kami palangi dia dengan palang kayu aras.
10 –Aku adalah suatu tembok dan buah dadaku bagaikan menara. Dalam matanya ketika itu aku bagaikan orang yang telah mendapat kebahagiaan.
Lebih bahagia dari pada Salomo
11 Salomo mempunyai kebun anggur di Baal-Hamon. Diserahkannya kebun anggur itu kepada para penjaga, masing-masing memberikan seribu keping perak untuk hasilnya.
12 Kebun anggurku, yang punyaku sendiri, ada di hadapanku; bagimulah seribu keping itu, raja Salomo, dan dua ratus bagi orang-orang yang menjaga hasilnya.
Kedua mempelai bersahut-sahutan
13 –Hai, penghuni kebun, teman-teman memperhatikan suaramu, perdengarkanlah itu kepadaku!
14 –Cepat, kekasihku, berlakulah seperti kijang, atau seperti anak rusa di atas gunung-gunung tanaman rempah-rempah.
Amsal 4
Nasihat untuk mencari hikmat
1 Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah, dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
2 karena aku memberikan ilmu yang baik kepadamu; janganlah meninggalkan petunjukku.
3 Karena ketika aku masih tinggal di rumah ayahku sebagai anak, lemah dan sebagai anak tunggal bagi ibuku,
4 aku diajari ayahku, katanya kepadaku: “Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
5 Perolehlah hikmat, perolehlah pengertian, jangan lupa, dan jangan menyimpang dari perkataan mulutku.
6 Janganlah meninggalkan hikmat itu, maka engkau akan dipeliharanya, kasihilah dia, maka engkau akan dijaganya.
7 Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.
8 Junjunglah dia, maka engkau akan ditinggikannya; engkau akan dijadikan terhormat, apabila engkau memeluknya.
9 Ia akan mengenakan karangan bunga yang indah di kepalamu, mahkota yang indah akan dikaruniakannya kepadamu.”
10 Hai anakku, dengarkanlah dan terimalah perkataanku, supaya tahun hidupmu menjadi banyak.
11 Aku mengajarkan jalan hikmat kepadamu, aku memimpin engkau di jalan yang lurus.
12 Bila engkau berjalan langkahmu tidak akan terhambat, bila engkau berlari engkau tidak akan tersandung.
13 Berpeganglah pada didikan, janganlah melepaskannya, peliharalah dia, karena dialah hidupmu.
14 Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat.
15 Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus.
16 Karena mereka tidak dapat tidur, bila tidak berbuat jahat; kantuk mereka lenyap, bila mereka tidak membuat orang tersandung;
17 karena mereka makan roti kefasikan, dan minum anggur kelaliman.
18 Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.
19 Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung.
20 Hai anakku, perhatikanlah perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku;
21 janganlah semuanya itu menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu.
22 Karena itulah yang menjadi kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh mereka.
23 Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
24 Buanglah mulut serong dari padamu dan jauhkanlah bibir yang dolak-dalik dari padamu.
25 Biarlah matamu memandang terus ke depan dan tatapan matamu tetap ke muka.
26 Tempuhlah jalan yang rata dan hendaklah tetap segala jalanmu.
27 Janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri, jauhkanlah kakimu dari kejahatan.
Setiap manusia pasti pernah memiliki atau membuat sebuah rencana dalam kehidupannya. Sangat penting bagi kita untuk menentukan target jangka pendek, menengah, bahkan jangka panjang hidup kita. Karena rencana-rencana ini tentu akan menolong kita untuk berjalan lurus di tengah banyaknya gangguan dunia. Menurut survey, orang yang berhasil melakukan target rencananya tidak lebih dari 30%, dan sisanya adalah gagal; mungkin kita pernah berada di posisi yang gagal ataupun mungkin yang berhasil.
Jika kita melihat rencana manusia yang begitu mudah gagal, kita dapat membaca 2 Korintus 2:12-17, bahwa karena begitu besar kasih Paulus kepada Titus dan jemaat Korintus, Paulus harus mengalami perubahan dalam rencana pelayanannya – semula dia harus tinggal di Troas, namun Paulus memilih untuk meninggalkan Troas dan pergi ke Makedonia untuk menjemput Titus. Bagian ini seakan membuat kita bertanya-tanya akan rencana awal Paulus untuk memberitakan Injil, seakan-akan rencana Allah untuk Paulus memberitakan Kerajaan Allah di Troas, tidak genap. Hal ini dapat menimbulkan pertanyaan “Apakah rencana Allah juga dapat gagal?” Tentu jawabnya adalah “TIDAK.” Rencana Allah pasti tergenapi. Dalam ayat 14, “Tetapi syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana.” Paulus tetap berada dalam jalan kemenangan Kristus, walaupun rencana pengabaran Kerajaan Allah tampaknya gagal, namun tidak demikian yang terjadi. Pada KPR 20:6 dituliskan bahwa Paulus tetap menjawab panggilan Tuhan untuk memberitakan Injil di Troas setelah kembali dari Korintus.
Kita melihat bahwa rencana Allah tidak pernah gagal, pada akhirnya rencana-Nya yang agung akan digenapi. Sebagaimana rencana Allah selalu digenapi dalam hidup Paulus, rencana Allah yang agung juga pasti digenapi Allah dalam hidup kita. Mari kita terus setia kepada tuntunan Allah dalam hidup kita.
STUDI PRIBADI : Rencana Allah tidak pernah gagal walaupun di tengah keterbatasan kita sebagai manusia, maukah kita taat selalu kepada tuntunan-Nya?
Pokok Doa : Berdoalah agar Allah memberikan kepada anak-Nya, ketaatan dan semangat untuk menjalani kehidupan ini dengan melayani Allah dengan sukacita sampai akhir hidup ini.