Rabu, 12 Agustus 2020
Bacaan hari ini: Roma 6:1-14 | Bacaan setahun: Mazmur 29-30, 1 Petrus 2
“Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.” (Roma 6:11)
Roma 6:1-14
Mati dan bangkit dengan Kristus
1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu?
2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya.
6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa.
7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia.
9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia.
10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah.
11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
12 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya.
13 Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
14 Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.
Mazmur 29
Kebesaran Allah dalam badai
1 Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!
3 Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar.
4 Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.
5 Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon.
6 Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan gunung Siryon seperti anak banteng.
7 Suara TUHAN menyemburkan nyala api.
8 Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar.
9 Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: “Hormat!”
10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.
11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!
Mazmur 30
Nyanyian syukur karena selamat dari bahaya
1 Mazmur. Nyanyian untuk pentahbisan Bait Suci. Dari Daud. (30-2) Aku akan memuji Engkau, ya TUHAN, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak memberi musuh-musuhku bersukacita atas aku.
2 (30-3) TUHAN, Allahku, kepada-Mu aku berteriak minta tolong, dan Engkau telah menyembuhkan aku.
3 (30-4) TUHAN, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur.
4 (30-5) Nyanyikanlah mazmur bagi TUHAN, hai orang-orang yang dikasihi-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus!
5 (30-6) Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai.
6 (30-7) Dalam kesenanganku aku berkata: “Aku takkan goyah untuk selama-lamanya!”
7 (30-8) TUHAN, oleh karena Engkau berkenan, Engkau telah menempatkan aku di atas gunung yang kokoh; ketika Engkau menyembunyikan wajah-Mu, aku terkejut.
8 (30-9) Kepada-Mu, ya TUHAN, aku berseru, dan kepada Tuhanku aku memohon:
9 (30-10) “Apakah untungnya kalau darahku tertumpah, kalau aku turun ke dalam lobang kubur? Dapatkah debu bersyukur kepada-Mu dan memberitakan kesetiaan-Mu?
10 (30-11) Dengarlah, TUHAN, dan kasihanilah aku, TUHAN, jadilah penolongku!”
11 (30-12) Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, pinggangku Kauikat dengan sukacita,
12 (30-13) supaya jiwaku menyanyikan mazmur bagi-Mu dan jangan berdiam diri. TUHAN, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu.
1 Petrus 2
Yesus Kristus batu penjuru
1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,
3 jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan.
4 Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
5 Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani, bagi suatu imamat kudus, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah.
6 Sebab ada tertulis dalam Kitab Suci: “Sesungguhnya, Aku meletakkan di Sion sebuah batu yang terpilih, sebuah batu penjuru yang mahal, dan siapa yang percaya kepada-Nya, tidak akan dipermalukan.”
7 Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: “Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan.”
8 Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan.
9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
Peringatan untuk hidup sebagai hamba Allah
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.
12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka.
13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,
14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.
15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.
16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Penderitaan Kristus sebagai teladan
18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.
19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
20 Sebab dapatkah disebut pujian, jika kamu menderita pukulan karena kamu berbuat dosa? Tetapi jika kamu berbuat baik dan karena itu kamu harus menderita, maka itu adalah kasih karunia pada Allah.
21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.
23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.
24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.
25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Pernahkah Anda merasa frustrasi karena diejek dan direndahkan orang? Hinaan dan ejekan tersebut akan semakin terasa nyata, ketika diri kita berkaca, dan diam-diam menyetujui hinaan dan ejekan tersebut. Kondisi ini akan terus memburuk dan menjerat kita, karena semakin kita berusaha untuk memberontak dan menyangkalnya, semakin dalam kita terjerat di dalamnya. Inilah yang disebut dengan “quicksand effect”, ketika kita terjebak di dalam lumpur hisap, semakin kita bergerak, semakin cepat dan dalam kita tenggelam. Demikian juga dengan jerat dan kutuk dosa, semakin kita bergerak menuruti atau melawannya dengan kekuatan kita sendiri, semakin dalam kita akan terjerat sampai akhirnya maut menjemput kita. Ketika kita hidup terfokus kepada lumpur dosa yang menjerat, kita tidak dapat melihat ada tangan Tuhan yang terulur untuk menolong dan mengangkat kita dari jerat lumpur dosa itu.
Inilah pesan Ilahi yang dituliskan oleh Rasul Paulus dalam perikop ini. Ketika kita telah menerima anugerah keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus, momen itu adalah awal dari perjuangan untuk hidup kudus sesuai dengan kehendak-Nya. Langkah awalnya adalah dengan cara mati terlebih dahulu. Mati bagi dosa, yang artinya kita harus berhenti menuruti kehendak dosa, dan membiarkan Roh Kudus membangkitkan, menuntun, dan memampukan kita untuk hidup bagi Allah di dalam kekudusan-Nya! (ay.11). Mintalah kepada Roh Kudus untuk menolong agar kita tidak menyerahkan anggota-anggota tubuh kita dipakai oleh si jahat, melainkan dipakai Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.
Sambutlah tangan Tuhan Yesus yang berlubang paku itu, terulur untuk mengangkat dan membangkitkan kita – menang atas kuasa dosa!
STUDI PRIBADI :
(1) Sadarkah Anda bahwa perjuangan melawan dosa akan menjadi sia-sia apabila kita tidak mengandalkan kuasa Allah?
(2) Datanglah kepada Tuhan Yesus, dan mintalah kepada-Nya agar Dia menolong membangkitkan kita dari jerat maut dosa.
Pokok Doa : Berdoa dan memohonlah kepada Tuhan agar kita tidak terfokus kepada dosa, melainkan mengarahkan pandangan mata rohani kita kepada besar anugrah-Nya yang begitu nyata dalam hidup ini.