Alasan Yesus Marah

Jumat, 24 Januari 2020

Bacaan hari ini: Markus 11:12-33 | Bacaan setahun: Keluaran 9-11, Matius 24



“Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: Bukankah ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu ini telah menjadikannya sarang penyamun!” (Markus 11:17)

Pernahkah kita bertanya mengapa Yesus begitu marah? Apa alasan kemarahan-Nya? Yesus marah dalam kaitannya dengan ibadah dan rumah ibadah; ketika rumah ibadah dijadikan sebagai tempat bisnis maka orang-orang yang ke rumah Tuhan-pun motivasinya menjadi bias, dan yang lebih menyedihkan, para imam yang seharusnya konsentrasi untuk melayani Tuhan-pun ikut memfasilitasi jemaah yang butuh binatang korban. Sepertinya baik dan mulia, namun akhirnya hati bisnislah yang lebih mendominasi. Semuanya ini tentu menjadi sumber pemasukan yang tidak sedikit dan menggiurkan bagi para imam di Bait Allah.

Tempat kudus yang harusnya menghadirkan suasana ibadah menjadi suasana pasar yang penuh dengan hiruk pikuk. Mungkin kita bisa berkata kejadian seperti ini tidak akan terjadi di gereja masa kini. Betul kita tidak membuka lapak meja berjualan di halaman gereja, namun bukankah sering terjadi, fisik di gereja, hati dan pikiran tidak di gereja; sekalipun mendengar khotbah, hati kita melayang jauh memikirkan kerjaan yang belum selesai, sekalipun mulut menyanyi puji Tuhan, namun kita memikirkan kuliner apa yang akan kita nikmati setelah ibadah. Ibadah bukanlah ritual, jangan cuma formalitas, dan hanya menjalankan kewajiban. Ibadah adalah urusan hati, menemukan hati Tuhan dengan hati kita, merasakan kehadiran-Nya dalam setiap unsur ibadah yang kita lakukan. Mungkin tidak ada yang tahu hati dan motivasi kita dalam beribadah, tetapi Tuhan tahu.

Hati-hati, jangan menjadikan gereja sebagai tempat bisnis, dan jangan bisniskan gereja. Gereja adalah rumah Tuhan, tempat orang-orang percaya beribadah mencari Tuhan. Dengan hati yang murni datang menyembah Dia, merasakan kehadiran-Nya. Betul gerejapun butuh uang, karena itu dijalankan kolekte dan persembahan, namun jangan jadikan kolekte dan persembahan sebagai tujuan utama beribadah, itu adalah kewajiban umat, rasa syukur dan ungkapan terima kasih atas berkat Tuhan yang telah kita terima dan kita nikmati. Jemaat harus mengerti kewajibannya dan mengembalikan berkat Tuhan melalui gereja.

STUDI PRIBADI :
(1) Apa yang Tuhan kehendaki bagi orang-orang yang ada di Bait Suci pada saat itu ?
(2) Tuliskan beberapa hal penting terkait kesungguhan beribadah kepada Tuhan.

Pokok Doa : Berdoalah bagi setiap orang percaya untuk sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan dengan penuh kesungguhan hati, karena ibadah adalah relasi kita dengan Tuhan.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *