Membalas Dengan Kebaikan

Senin, 12 Februari 2024

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Matius 5:39)


Pembahasan: Matius 5:39 | Bacaan setahun: Matius 5:38-42

Nampaknya masyarakat Yahudi di zaman Tuhan Yesus telah dituntun standar perilaku “membalas” seperti “mata ganti mata dan gigi ganti gigi” (ay. 38). Hukum ini pada awalnya tidak dimaksudkan sebagai upaya balas dendam, melainkan lebih menjaga orang lain atau menahan diri agar tidak merugikan orang lain. Artinya, “jika Anda tidak ingin kehilangan gigi Anda, jangan merusak gigi orang lain” sebab “gigi ganti gigi.”

Penghayatan terhadap hukum ini menjadi persoalan besar ketika hawa nafsu mengendalikan diri kita. Hukum yang positif akhirnya menjadi negatif dan membawa kita pada dosa (bdk. Rm. 3:20). Itu sebabnya dalam khotbah di bukit, Tuhan Yesus memutus rantai “kebencian” atau semangat “balas dendam” itu dengan standar perilaku yang berbeda; bukan “mata ganti mata, atau gigi ganti gigi,” melainkan tidak melawan orang yang berbuat jahat kepada kita; bahkan siapa yang menampar pipi kananmu, berikan juga pipi kirimu” (ay. 39).

Nasihat Tuhan Yesus ini tidak bermaksud membuat kita menjadi nampak lemah, senang diinjak-injak orang, atau membiarkan diri disakiti orang lain dengan semena-mena. Nasihat ini tentu mendorong para murid- Nya untuk:

Pertama, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Penghentian rantai kejahatan atau kekerasan bukanlah dengan menambah kejahatan atau melakukan kekerasan. Jika Anda mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, maka janganlah membalasnya dengan bersikap tidak menyenangkan. Jika Anda melakukannya, permasalahan tidak akan pernah selesai. Akhirnya kejahatan yang lebih besar muncul dan lebih mematikan. Dengan tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, kita juga akan memiliki kesempatan untuk merenungkan apa yang sesungguhnya sedang terjadi; mungkin Anda telah berbuat salah, atau Anda akan lebih menguasai diri dan menyerahkannya kepada pihak berwajib.

Kedua, membalas kejahatan dengan kebaikan. Jika membalas kejahatan dengan kejahatan akan memunculkan kejahatan yang lebih besar, maka untuk memadamkan kejahatan kita membalasnya dengan kebaikan.

STUDI PRIBADI: Apakah membalas kejahatan dengan kejahatan akan menyelesaikan persoalan? Bagaimana ajaran Tuhan Yesus bagi para murid-Nya tentang hal ini?

Pokok Doa: Berdoalah bagi bangsa-bangsa di dunia yang sedang bertikai agar berdamai dan membangun kehidupan yang lebih baik. Doakan, jemaat tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, tetapi dengan kebaikan.

×

Matius 5 : 38

38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

×

Roma 3 : 20

20 Sebab tidak seorangpun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justru oleh hukum Taurat orang mengenal dosa.

×

Matius 5 : 39

39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.

×

Matius 5 : 28

28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

×

Markus 10 : 13-16

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Matius 19 : 13-15

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

×

Matius 5 : 22c

22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

×

Matius 23 : 17

17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?

×

Matius 5 : 23-26

23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *