Penyalur Berkat Yang Berkenan

Minggu, 11 Februari 2024

“Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:4)


Pembahasan: Matius 6:4 | Bacaan setahun: Matius 6:1-4

Jika memperhatikan perkataan Tuhan Yesus tentang memberi sedekah, maka kita akan menemukan motif, tujuan dan cara orang Yahudi pada zaman-Nya memberi sedekah. Kita tahu, bahwa pemberian sedekah merupakan bagian dari kewajiban keagamaan Yahudi kala itu (ay. 1). Mereka melakukan sebagai ketaatan pada perintah Tuhan. Secara umum, memberi sedekah kepada fakir miskin, yatim-piatu, atau para janda adalah bagian dari suatu ibadah (bdk. Yak. 1:27).

Namun yang menjadi masalah adalah bukan soal sedekahnya, tetapi motif, tujuan dan cara orang memberikan sedekah tersebut. Ketiga hal ini dapat menjadi barometer bagi kita dalam memberi “sedekah” yang berkenan kepada Tuhan. Pertama adalah motif dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah mengingatkan para pendengar saat itu, agar dalam memberi, mereka tidak memiliki motif untuk dilihat orang. Tindakan memberi sedekah memang dapat membuat orang lain memuji kita, menganggap diri kita hebat, luar biasa baik, murah hati dan seterusnya. Nampaknya, jika itu yang menjadi motif kita dalam memberi sedekah, maka kita tidak mendapatkan upah dari Bapa, atau kita tidak berkenan kepada-Nya (ay. 1).

Kedua adalah tujuan dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah mengingatkan bahwa tujuan orang-orang munafik memberi sedekah adalah agar mereka dipuji orang. Jadi, bukan hanya dilihat orang, tetapi mereka juga ingin mendapatkan pujian. Karena mereka mengejar pujian dari manusia, maka mereka tidak mendapatkan pujian dari Tuhan, sebab mereka melakukannya bukan untuk kemuliaan Tuhan, melainkan mengejar pujian dari manusia.

Ketiga adalah cara dalam memberi sedekah. Tuhan Yesus telah menjelaskan agar dalam memberi sedekah “tangan kiri” jangan mengetahui apa yang diberikan oleh “tangan kananmu.” Cara kita memberi sedekah tanpa perlu menunjukkan perbuatan baik kita, pamer, atau menonjolkan diri, sebab Bapa Sorgawi tahu apa yang kita perbuat. Perbuatan kita bukan untuk mencari pengakuan orang, melainkan perkenanan Tuhan sebagai ibadah kita kepada-Nya.

STUDI PRIBADI: Mengapa memberi sedekah adalah bagian dalam kewajiban keagamaan Yahudi saat itu? Bagaimana kita? Bagaimana bersedekah yang diperkenan Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah bagi diri sendiri maupun jemaat Tuhan, agar mereka memberikan sedekah dengan motif, tujuan dan cara yang benar sehingga memperkenankan hati Tuhan, dan Tuhan berkenan memberkati mereka.

×

Matius 6 : 1

1 "Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.

×

Yakobus 1 : 27

27 Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.

×

Matius 19 : 9

9 Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa menceraikan isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah."

×

Matius 5 : 28

28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

×

Markus 10 : 13-16

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.

15 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke dalamnya."

16 Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.

×

Matius 19 : 13-15

Yesus memberkati anak-anak

13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.

14 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga."

15 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan kemudian Ia berangkat dari situ.

×

Matius 5 : 22c

22c siapa yang berkata: Jahil! harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala.

×

Matius 23 : 17

17 Hai kamu orang-orang bodoh dan orang-orang buta, apakah yang lebih penting, emas atau Bait Suci yang menguduskan emas itu?

×

Matius 5 : 23-26

23 Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau,

24 tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu.

25 Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dengan dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya dan engkau dilemparkan ke dalam penjara.

26 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas.

×

1 Yohanes 4 : 20a

20a Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta,

×

1 Yohanes 4 : 20b

20b karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *