Masalah Moral Dalam Jemaat

Selasa, 17 Oktober 2023

“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.” (1 Korintus 5:7)


Bacaan hari ini: 1 Korintus 5:1-13 | Bacaan setahun: 1 Korintus 4-5

Kita hidup di zaman yang semakin bobrok moralitasnya. Keluarga saling bertikai, sahabat saling bunuh, rekan kerja saling merugikan, kehamilan di luar nikah, pacaran tidak kudus, dan perselingkuhan di mana-mana. Celakanya, orang percaya juga melakukan hal yang sama. Hari ini banyak gereja lebih suka berkompromi terhadap dosa, sehingga kehidupan orang percaya lambat laun tidak beda dengan kehidupan dunia. Disiplin dan teguran kepada jemaat yang berdosa adalah hal yang Tuhan kehendaki untuk menjaga kekudusan kesaksian gereja Tuhan.

Paulus di sini menegur keras kehidupan orang-orang percaya di kota Korintus. Mereka mengaku percaya namun hidup dalam ketidakkudusan, perzinahan dan imoralitas (ay. 1-2). Melihat semua itu, Paulus tidak diam, Paulus menegur dengan keras oknum-oknum yang melakukan. Bahkan, Paulus tidak segan mengatakan agar orang percaya menjauhi orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu (ay. 11). Dan jika ada orang yang berbuat demikian di tengah jemaat, Paulus menyuruh orang percaya untuk mengusir mereka pergi dari kumpulan umat (ay. 13). Seperti kanker yang dapat menyebar apabila tidak ditindak, demikian juga perbuatan tidak kudus dapat menjadi penyakit yang menyebar di tengah umat apabila tidak ditindak dengan tegas.

Di zaman ini, Gereja Tuhan harus belajar melakukan disiplin kepada orang percaya, karena teguran dan disiplin adalah cara Tuhan mendidik umat-Nya dan melindungi kekudusan tubuh-Nya, yakni gereja. Pernahkah kita menyadari bahwa Gereja yang berkompromi dengan dosa, cepat atau lambat akan menumpulkan kesaksian gereja bagi dunia ini. Karena itu, kita perlu menyadari bahwa Yesus memang menerima orang berdosa, namun Ia juga melayani mereka dengan latar belakang mereka. Ia juga mengajar, menegur dan membangunkan mereka. Maka, kita sebagai gereja, kita juga menerima orang berdosa, namun kita tidak boleh membiarkan dosa mewarnai kehidupan gereja Tuhan.

STUDI PRIBADI: Apa yang Paulus ajarkan tentang kehidupan orang percaya kepada Jemaat Korintus? Adakah kita rindu untuk menjaga kekudusan hidup bersama para pemimpin Gereja Tuhan, sehingga mewarnai kehidupan bergereja yang baik dan sehat?

Pokok Doa: Berdoa agar gereja tidak membiarkan dosa, tapi mau menegur, menerima orang berdosa dan melakukan disiplin gereja. Hidup umat Tuhan terus memancarkan kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan.

×

1 Korintus 5 : 1-2

1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.

2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?

×

1 Korintus 5 : 11

11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

×

1 Korintus 5 : 13

13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.

×

1 Korintus 3 : 6

6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.

×

1 Korintus 3 : 7

7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.

×

1 Korintus 3 : 8

8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.

×

1 Korintus 3 : 9

9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *