Selasa, 17 Oktober 2023
“Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi.” (1 Korintus 5:7)
Bacaan hari ini: 1 Korintus 5:1-13 | Bacaan setahun: 1 Korintus 4-5
1 Korintus 4
Tuhan adalah satu-satunya hakim
1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiripun tidak kuhakimi.
4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.
Rendahkanlah dirimu
6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: “Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kamipun turut menjadi raja dengan kamu.
9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.
16 Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
17 Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang kuturuti dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setiap jemaat.
18 Tetapi ada beberapa orang yang menjadi sombong, karena mereka menyangka, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu.
19 Tetapi aku akan segera datang kepadamu, kalau Tuhan menghendakinya. Maka aku akan tahu, bukan tentang perkataan orang-orang yang sombong itu, tetapi tentang kekuatan mereka.
20 Sebab Kerajaan Allah bukan terdiri dari perkataan, tetapi dari kuasa.
21 Apakah yang kamu kehendaki? Haruskah aku datang kepadamu dengan cambuk atau dengan kasih dan dengan hati yang lemah lembut?
1 Korintus 5 : 1-13
Dosa dalam jemaat
1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku–sama seperti aku hadir–telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.
4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
9 Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul.
10 Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini.
11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
12 Sebab dengan wewenang apakah aku menghakimi mereka, yang berada di luar jemaat? Bukankah kamu hanya menghakimi mereka yang berada di dalam jemaat?
13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.
Kita hidup di zaman yang semakin bobrok moralitasnya. Keluarga saling bertikai, sahabat saling bunuh, rekan kerja saling merugikan, kehamilan di luar nikah, pacaran tidak kudus, dan perselingkuhan di mana-mana. Celakanya, orang percaya juga melakukan hal yang sama. Hari ini banyak gereja lebih suka berkompromi terhadap dosa, sehingga kehidupan orang percaya lambat laun tidak beda dengan kehidupan dunia. Disiplin dan teguran kepada jemaat yang berdosa adalah hal yang Tuhan kehendaki untuk menjaga kekudusan kesaksian gereja Tuhan.
Paulus di sini menegur keras kehidupan orang-orang percaya di kota Korintus. Mereka mengaku percaya namun hidup dalam ketidakkudusan, perzinahan dan imoralitas (ay. 1-2). Melihat semua itu, Paulus tidak diam, Paulus menegur dengan keras oknum-oknum yang melakukan. Bahkan, Paulus tidak segan mengatakan agar orang percaya menjauhi orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu (ay. 11). Dan jika ada orang yang berbuat demikian di tengah jemaat, Paulus menyuruh orang percaya untuk mengusir mereka pergi dari kumpulan umat (ay. 13). Seperti kanker yang dapat menyebar apabila tidak ditindak, demikian juga perbuatan tidak kudus dapat menjadi penyakit yang menyebar di tengah umat apabila tidak ditindak dengan tegas.
Di zaman ini, Gereja Tuhan harus belajar melakukan disiplin kepada orang percaya, karena teguran dan disiplin adalah cara Tuhan mendidik umat-Nya dan melindungi kekudusan tubuh-Nya, yakni gereja. Pernahkah kita menyadari bahwa Gereja yang berkompromi dengan dosa, cepat atau lambat akan menumpulkan kesaksian gereja bagi dunia ini. Karena itu, kita perlu menyadari bahwa Yesus memang menerima orang berdosa, namun Ia juga melayani mereka dengan latar belakang mereka. Ia juga mengajar, menegur dan membangunkan mereka. Maka, kita sebagai gereja, kita juga menerima orang berdosa, namun kita tidak boleh membiarkan dosa mewarnai kehidupan gereja Tuhan.
STUDI PRIBADI: Apa yang Paulus ajarkan tentang kehidupan orang percaya kepada Jemaat Korintus? Adakah kita rindu untuk menjaga kekudusan hidup bersama para pemimpin Gereja Tuhan, sehingga mewarnai kehidupan bergereja yang baik dan sehat?
Pokok Doa: Berdoa agar gereja tidak membiarkan dosa, tapi mau menegur, menerima orang berdosa dan melakukan disiplin gereja. Hidup umat Tuhan terus memancarkan kehidupan yang menyenangkan hati Tuhan.
1 Korintus 5 : 1-2
1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
1 Korintus 5 : 11
11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.
1 Korintus 5 : 13
13 Mereka yang berada di luar jemaat akan dihakimi Allah. Usirlah orang yang melakukan kejahatan dari tengah-tengah kamu.
1 Korintus 3 : 6
6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Korintus 3 : 7
7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Korintus 3 : 8
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
1 Korintus 3 : 9
9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.