Senin, 16 Oktober 2023
“Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan. Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.” (1 Kor. 3:7, 8)
Bacaan hari ini: 1 Korintus 3:1-9 | Bacaan setahun: 1 Korintus 2-3
1 Korintus 3 : 1-9
Perselisihan
1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.
3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
4 Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
1 Korintus 2
1 Demikianlah pula, ketika aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.
2 Sebab aku telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
3 Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
4 Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
5 supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Hikmat yang benar
6 Sungguhpun demikian kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang, yaitu hikmat yang bukan dari dunia ini, dan yang bukan dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan.
7 Tetapi yang kami beritakan ialah hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sebelum dunia dijadikan, telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita.
8 Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia.
9 Tetapi seperti ada tertulis: “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.”
10 Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
11 Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.
12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita.
13 Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.
14 Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.
15 Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain.
16 Sebab: “Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?” Tetapi kami memiliki pikiran Kristus.
1 Korintus 3
Perselisihan
1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.
3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
4 Karena jika yang seorang berkata: “Aku dari golongan Paulus,” dan yang lain berkata: “Aku dari golongan Apolos,” bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.
Dasar dan bangunan
10 Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya.
11 Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.
12 Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami,
13 sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
14 Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah.
15 Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
16 Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
17 Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
18 Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, biarlah ia menjadi bodoh, supaya ia berhikmat.
19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Sebab ada tertulis: “Ia yang menangkap orang berhikmat dalam kecerdikannya.”
20 Dan di tempat lain: “Tuhan mengetahui rancangan-rancangan orang berhikmat; sesungguhnya semuanya sia-sia belaka.”
21 Karena itu janganlah ada orang yang memegahkan dirinya atas manusia, sebab segala sesuatu adalah milikmu:
22 baik Paulus, Apolos, maupun Kefas, baik dunia, hidup, maupun mati, baik waktu sekarang, maupun waktu yang akan datang. Semuanya kamu punya.
23 Tetapi kamu adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
Favoritisme adalah sikap memperlakukan istimewa terhadap orang/kelompok. Sikap favoritisme dalam dunia kerja bisa menyebabkan diskriminasi dan melahirkan persaingan yang tidak sehat sehingga memengaruhi moral karyawan. Jika dibiarkan akan merusak lingkungan kerja secara keseluruhan. Pun, favoritsme juga bisa terjadi dalam gereja. Pengkhotbah mana yang lebih bagus, Hamba Tuhan mana yang lebih perhatian, jemaat mana yang lebih murah hati, dsb. Jangan ada favoritisme dalam jemaat Tuhan, karena bisa merusak kesatuan tubuh Kristus.
Dalam jemaat Korintus terjadi perselisihan. Ada yang berkata “Aku dari golongan Paulus”, dan yang lain berkata “Aku dari golongan Apolos”. Maka, Paulus menunjukkan tentang akar persoalan yang sebenarnya di antara mereka, yaitu ketidak-dewasaan rohani (ay 1-2). Iri hati dan perselisihan di antara mereka adalah bukti nyata bahwa jemaat Korintus tidak dewasa (ay. 3-4). Oleh sebab itu muncullah favoritisme dalam jemaat Korintus. Paulus menegaskan, dalam kehidupan berjemaat tidak boleh ada favoritisme (ay. 5), “Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus?” dalam bahasa saat ini, “Apakah Hamba Tuhan A? Apakah Hamba Tuhan B? Apakah jemaat A? Apakah jemaat B?” Jawabnya adalah: tidak ada bedanya. Baik Paulus dan Apolos, adalah “pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya.” Perbedaan mereka hanya satu yaitu panggilan pelayanan sesuai dengan jalan dan karunia Tuhan. Kata Paulus, “masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.” Ada yang bertugas “menanam”, yang lainnya bertugas “menyiram”, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan (ay. 6).
Ingat, pertama, bukanlah siapa yang menamam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan (ay. 7). Yang menanam dan yang menyiram adalah sama; masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri (ay. 8). Kedua, identitas kita adalah kawan sekerja Allah. Jangan ada yang meninggikan diri, merasa diri lebih baik dari pada yang lain. Sehingga ladang Allah dan bangunan Allah (ay. 9), dapat terus bertumbuh dan dibangun sesuai dengan rencana Allah.
STUDI PRIBADI: Apakah favoritisme juga terjadi dalam kehidupan pribadi, dunia kerja dan gereja di mana kita berada? Apakah yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya?
Pokok Doa: Berdoa agar umat Tuhan setia menjalankan panggilannya dan bertumbuh secara rohani. Berdoa supaya sikap favoritisme tidak menguasai kehidupan setiap umat Tuhan, termasuk kehidupan masyarakat Indonesia.
1 Korintus 3 : 1-2
1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya.
1 Korintus 3 : 3-4
3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
1 Korintus 3 : 5
5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
1 Korintus 3 : 6
6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Korintus 3 : 7
7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
1 Korintus 3 : 8
8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
1 Korintus 3 : 9
9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.