Sabtu, 29 Juli 2023
“Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?” (Matius 7:16)
Bacaan hari ini: Matius 7:15-23 | Bacaan setahun: Matius 7
Matius 7 : 15-23
Hal pengajaran yang sesat
15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Matius 7
Hal menghakimi
1 “Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”
Hal yang kudus dan berharga
6 “Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.”
Hal pengabulan doa
7 “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.
9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,
10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan?
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Jalan yang benar
12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.
13 Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;
14 karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”
Hal pengajaran yang sesat
15 “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?
17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!”
Dua macam dasar
24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya.”
Kesan pendengar
28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya,
29 sebab Ia mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat mereka.
Pada tahun 2016, dua orang peneliti bernama Khoshbakht, K dan Hammermeister, A. M. menerbitkan karya ilmiah mereka berjudul “Fruit Quality of Apple Trees as Influenced by Rootstock and Training System”. Penelitian ini menegaskan pentingnya korelasi antara kesehatan akar, pohon, dan perawatan yang tepat untuk menghasilkan buah apel yang berkualitas tinggi dan juga enak dikonsumsi. Dalam perkembangan sejarah, ada masa di mana manusia mulai bercocok tanam. Ini adalah masa ketika manusia mulai beralih dari gaya hidup berburu dan meramu, ke dalam sistem pertanian yang menetap. Sejak saat itulah, mereka mulai menanam dan memelihara tanaman sebagai sumber makanan utamanya. Sampai ketika teknologi pertanian mulai berkembang, manusia kemudian menemukan bahwa varietas tanaman yang unggul, perawatan yang baik, kondisi lingkungan yang mendukung, polinasi (pembuahan) yang efisien serta ketersediaan nutrisi yang melimpah adalah faktor-faktor yang berperan dalam membentuk kualitas buah yang dihasilkan oleh tanaman.
Pada tahun 80-85 Masehi, Matius menulis pengajaran Tuhan Yesus yang memakai perumpamaan ilmu pertanian ini. Ada dua hal yang dapat kita pelajari dari perikop ini. Pertama, kita perlu mewaspadai para pengajar sesat! Jangan hanya terpukau pada pengajaran dan mukjizatnya saja. Kita juga perlu melihat perbuatan mereka dalam hidup keseharian mereka. Dari sanalah kita bisa mengenal kebenaran sejati (ay. 20). Kedua, kita perlu mewaspadai kehidupan kita! Jangan sampai kita merasa sedang sibuk ’melayani’, tetapi ternyata kita hanya sedang ’memanfaatkan’ Tuhan. Dari luar semua pelayanan tersebut tampak gegap gempita, tapi kenyataannya bertolak belakang dan tidak menghasilkan buah apapun. Kegagalan kita melakukan kehendak Bapa serta kegagalan kita untuk menghasilkan buah akan mendatangkan sesal bagi kita, pada akhirnya (ay. 23).
Kiranya Roh Kudus menuntun kita untuk selalu waspada sekaligus setia, supaya kita terus berbuah dalam hidup sesehari, sesuai dengan kehendak Bapa di sorga.
STUDI PRIBADI: Bagaimanakah kita dapat memastikan bahwa kita tengah hidup berbuah dan melakukan kehendak Bapa?
Pokok Doa: Berdoalah agar setiap anak Tuhan tidak mudah terpesona pada fenomena pengajaran, tetapi selalu eling dan waspada pada buah hidup rohani sesehari kita!
Matius 7 : 20
20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Matius 7 : 23
23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"