Murka Allah

Jumat, 7 Juli 2023

“TUHAN itu Allah yang cemburu dan pembalas, TUHAN itu pembalas dan penuh kehangatan amarah. TUHAN itu pembalas kepada para lawan-Nya dan pendendam kepada para musuh-Nya.” (Nahum 1:2)


Bacaan hari ini: Nahum 1:1-8 | Bacaan setahun: Mikha 7 - Nahum 1

Pembacaan kitab Nahum hari ini mengajak kita untuk memperhatikan karakter Allah yang terlihat seperti kelemahan di dalam kodrat Ilahi, yaitu murka Allah. Murka Allah adalah salah satu tema yang sangat penting dan tidak boleh diabaikan oleh mimbar gereja, sekalipun banyak orang tidak suka mendengarnya. Bisa jadi, membuat sebagian orang tidak mau datang ke gereja karena dongkol. Tema ini bahkan mulai hilang dari kebanyakan khotbah di gereja zaman sekarang yang sering fokus kepada kesuksesan, kemakmuran dan kelimpahan. Pengenalan akan Allah tidak akan pernah lengkap, kecuali jika kita memperhatikan fakta bahwa Allah itu bukan saja Allah yang penuh kasih, tapi juga Allah yang dapat marah dan murka karena segala dosa dan kejahatan yang dilakukan umat-Nya.

Arthur W. Pink menggambarkan murka Allah dengan cara berikut ini: Murka Allah ialah “kebencian kekal terhadap semua hal yang tidak benar… ketidak-sukaan dan kemarahan Allah yang adil terhadap kejahatan… kekudusan Allah bertindak aktif untuk melawan kuasa dosa.” Sayangnya murka Allah sering disalahmengerti sebagai tindakan pembalasan dendam Allah yang menghukum dengan semena-mena atau sebagai balasan atas orang-orang yang melukai hati Allah. Murka Allah itu bukanlah pembalasan dendam, melainkan kesempurnaan Ilahi dan mengalir dari Allah karena hal itu benar. Allah tidak akan pernah kompromi dengan dosa, Dia akan selalu melawan dosa. Memang di ayat 3, dinyatakan bahwa, “TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.” Hal ini tidaklah berarti bahwa Allah mau kompromi dengan dosa, melainkan Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat sehingga kita menjadi anak-anak Tuhan yang benar dan berkenan bagi-Nya. Apabila kita tetap tidak mau bertobat maka Tuhan akan menghukum kita. Sebagai anak-anak-Nya, kita harus bersukacita bahwa Allah tidak pernah menoleransi segala sesuatu yang buruk akibatnya bagi kita. Tuhan sangat mengasihi kita dan membenci segala dosa kita.

STUDI PRIBADI: Jelaskan bagaimana Nahum menjelaskan tentang murka Allah! Apa yang dibenci Allah, mengapa demikian?

Pokok Doa: Berdoalah agar umat Tuhan, termasuk kita, menyadari akan kekudusan Allah yang tidak pernah menoleransi dosa, sehingga kita belajar untuk tidak mempermainkan pengampunan-Nya bagi kita. 

×

Nahum 1 : 3

3 TUHAN itu panjang sabar dan besar kuasa, tetapi Ia tidak sekali-kali membebaskan dari hukuman orang yang bersalah. Ia berjalan dalam puting beliung dan badai, dan awan adalah debu kaki-Nya.

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *