Angan Mempelai Wanita

Minggu, 19 Februari 2023

“Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem: bila kamu menemukan kekasihku, apakah yang akan kamu katakan kepadanya? Katakanlah, bahwa sakit asmara aku!” (Kidung Agung 5:8, TB)

Bacaan hari ini: Kidung Agung 5:2-8 | Bacaan setahun: Kidung Agung 5

Kekasihku Samsulbahri! Walau kuketahui, bahwa surat yang malang ini, yang telah kutulis dengan airmata yang bercucuran dan hati yang sangat sedih lagi pedih… barangkali juga akan memutuskan pengharapanmu, yang kau amalkan siang dan malam… tetapi kugagahilah juga diriku menulis surat ini, karena takut kalau-kalau engkau bersangka, bahwa sesungguhnyalah hatiku telah berpaling daripadamu. Demikianlah penggalan surat Siti Nurbaya yang ditujukan kepada Syamsul Bahri, sang kekasih yang sedang menempuh pendidikan di pulau Jawa. Penuh nada cinta dan rindu, tetapi juga sesal dan pedih.

Beribu tahun sebelum kisah Siti Nurbaya hadir, perasaan rindu, sedih, sesal juga ditulis dalam Kitab Kidung Agung, menggambarkan romansa cinta melankolis. Bacaan ini menggambarkan kisah kekasih yang dimabuk asmara, menunjukkan angan hati mereka. Tidur dengan gelisah, menanti pujaan hati datang. Jantung berdegup kencang ketika terdengar ketukan pintu, panggilan penuh cinta merdu-merayu, dengan wajah memerah dan tangan tergetar membukakan pintu. Sayangnya, ia terlambat selangkah. sang kekasih pergi entah ke mana. Betapa risau hati perempuan, gelisah tak menentu, berlari ke sana ke mari mencari kekasihnya. Sayang sekali lagi, kekasih hati telah lenyap entah di mana rimbanya.

Banyak penafsir melihat Kitab Kidung Agung ini sebagai tipologi yang menggambarkan relasi yang harus dibangun antara umat Israel dengan YHWH: berelasi dengan benar, mencintai sepenuh hati, dan merindukan-Nya siang malam. Dalam konteks saat kini, Kitab Kidung Agung bisa dibaca sebagai penegasan kasih Tuhan bagi umat-Nya. Tuhan yang mau datang dan mencari “kekasih-Nya” dalam kerendahan, di dalam Kristus. Jemaat (orang percaya) telah menjadi milik-Nya oleh karya penebusan-Nya dan pengorbanan-Nya di atas kayu salib (Ef. 2:22-32; Rm. 7:2-4). Karena itu, sudah seharusnya setiap orang percaya memiliki relasi yang benar dengan Kristus; mengalami perjumpaan pribadi dan hidup dalam kerinduan mendalam untuk memuliakan Tuhan sepanjang hidupnya.

STUDI PRIBADI: Sudahkah Anda mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus? Seperti hasrat kepada seorang kekasih hati, apa Anda mencari kerinduan yang sama pada Tuhan?

Pokok Doa: Berdoalah agar jemaat mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus; agar jemaat Tuhan memiliki kerinduan mendalam untuk berelasi dan mencari Tuhan seumur hidup mereka. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *