Refleksi Tentang Kemakmuran

Minggu, 12 Februari 2023

“Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan ... tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.” (Pengkhotbah 6:2)

Bacaan hari ini: Pengkhotbah 6:1-12 | Bacaan setahun: Pengkhotbah 5-6

Renungan hari ini diambil dari Pengkhotbah 6:1-12. Perikop tersebut sedang membahas mengenai lanjutan dari: Takutlah akan Allah. Akan tetapi, fokus perenungan penulis pada saat ini adalah ayat ke-2, yang dikatakan: “Orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.” Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa kekayaan bukan segala-galanya. Kekayaan tidak menjamin seseorang dapat hidup tenang dan menikmatinya. Oleh karena itu, adalah sia-sia jika hidup kaya tetapi tidak bisa menggunakan kekayaan tersebut untuk dirinya sendiri. Jadi sangatlah penting keterlibatan Allah dalam segala sesuatunya.

Kekayaan di dalam dunia ini bersifat sangat sementara, tidak ada yang abadi dan tidak ada yang kekal. Dengan demikian, hendaknya kekayaan yang ada bisa kita gunakan untuk memuliakan Tuhan dan membantu pekerjaan Tuhan. Sangatlah ironi jika kekayaan digunakan untuk berfoya-foya dan dipakai sebagai alat untuk melakukan dosa. Dalam Roma 11:36, dikatakan: “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” Oleh karena itu, kekayaan yang dimiliki adalah dari Tuhan dan kembali untuk kemuliaan Tuhan. Jangan sampai terbalik, yaitu kekayaan adalah dari Tuhan untuk diri sendiri dan tidak untuk memuliakan Tuhan.

Oleh karena itu, apa yang dapat kita pelajari pada hari ini? Pertama, mengucap syukur kepada Allah atas apa yang telah Ia berikan. Terkadang dalam kehidupan ini, kita selalu mengeluhkan kekurangan berkat. Namun, pada hari ini kita diingatkan oleh Tuhan untuk bersyukur atas apa yang telah Ia berikan. Kedua, harta benda yang dimiliki kita gunakan kembali untuk pekerjaan Tuhan. Sangatlah ironi apabila anak-anak Tuhan menggunakan harta bendanya untuk melakukan dosa. Tindakan yang demikian sangatlah tidak terpuji dan tidak memuliakan Allah.

STUDI PRIBADI: Apakah kita telah menggunakan harta benda yang diberikan oleh Allah untuk pekerjaan Allah di dunia ini?

Pokok Doa: Berdoalah, agar digerakkan oleh Roh Kudus untuk memakai harta benda yang telah diberikan oleh Tuhan untuk membantu pekerjaan Tuhan di dunia ini. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *