Berbuatlah Baik Meskipun Dia Seterumu

Minggu, 5 Februari 2023

“Jikalau seterumu lapar, berilah dia makan roti, dan jikalau ia dahaga, berilah dia minum air. Karena engkau akan menimbun bara api di atas kepalanya, dan TUHAN akan membalas itu kepadamu.” (Amsal 25:21, 22)

Bacaan hari ini: Amsal 25:1-28 | Bacaan setahun: Amsal 25

Pada umumnya, manusia selalu berbuat baik kepada mereka yang berbuat baik terhadap dirinya. Sehingga mereka merasa “bahagia” di dalam membina relasi dengan sesamanya. Namun dalam kehidupan ini, ternyata ada juga orang yang menjadi musuh (seteru/lawan) bagi kita. Dalam kondisi demikian, kita cenderung untuk menjauhi orang- orang yang menjadi musuh kita ini. Maka konflik batin yang muncul adalah, haruskah kita membalas kejahatannya atau berbuat sesuatu yang baik bagi hidupnya?

Salah satu bagian yang ditulis oleh Amsal hari ini adalah mengingatkan kepada pembacanya bahwa memiliki seteru (musuh) bukan harus dijadikan musuh untuk seterusnya. Penulis Amsal justru mengajak pembacanya untuk melihat dan memahami bahwa: (1) Seteru kita adalah manusia yang juga memiliki kebutuhan. Itu menunjukkan bahwa ada saatnya seteru kita sangat membutuhkan apa yang diperlukannya dalam hidup ini. Dan, kita sebenarnya dapat memenuhi kebutuhan tersebut. (2) Mendorong kita untuk dapat memperhatikan dan memenuhi kebutuhan seteru kita. Penulis Amsal mengajak supaya kita berbuat sesuatu yang baik, yaitu yang sesuai dengan kebutuhan seteru kita. Dengan demikian kita memperlakukan musuh kita dengan cara yang berbeda. (3) Penulis Amsal juga menegaskan, bila kita berbuat baik kepada seteru kita, maka sebenarnya kita sedang melakukan perintah Allah dalam kehidupan ini (Mat. 5:44; Rom. 12:17-21). Meskipun perbuatan baik itu sangat sederhana, tapi TUHAN yang akan membalasnya bagi kita.

Ketika menjalin sebuah relasi dengan sesama, tentunya kita juga bisa mengalami perseteruan dengan mereka. Apabila hal itu terjadi karena kesalahan kita, jangan takut untuk meminta maaf dan mengakui kesalahan kita. Namun, apabila kesalahan itu bukan dari pihak kita, maka Alkitab telah menunjukkan kepada kita, supaya kita membalas kejahatan dengan kebaikan. Tetap berpegang pada perintah Tuhan. Lakukan dengan setia dan Tuhan akan menyertai setiap kita yang taat akan perintah-Nya.

STUDI PRIBADI: Hal apa yang membuat kita tidak bisa mengampuni kesalahan seteru kita? Bagaimana kita mewujudkan kasih Allah yang telah kita alami kepada para seteru kita?

Pokok Doa: Berdoalah bagi kehidupan Umat Tuhan dalam Gereja Tuhan, karena ada banyak konflik yang tidak tertangani dengan baik sehingga menghambat pertumbuhan Kerajaan Allah. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *