Jumat, 16 Desember 2022
“Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya Tuhan, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.” (Mazmur 92:5)
Bacaan hari ini: Mazmur 92:1-16 | Bacaan setahun: Mazmur 92
Mazmur 92 : 1-16
TUHAN, Hakim yang adil
1 Mazmur. Nyanyian untuk hari Sabat. (92-2) Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,
2 (92-3) untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,
3 (92-4) dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.
4 (92-5) Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.
5 (92-6) Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.
6 (92-7) Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.
7 (92-8) Apabila orang-orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya.
8 (92-9) Tetapi Engkau di tempat yang tinggi untuk selama-lamanya, ya TUHAN!
9 (92-10) Sebab, sesungguhnya musuh-Mu, ya TUHAN, sebab, sesungguhnya musuh-Mu akan binasa, semua orang yang melakukan kejahatan akan diceraiberaikan.
10 (92-11) Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru;
11 (92-12) mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.
12 (92-13) Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;
13 (92-14) mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
14 (92-15) Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
15 (92-16) untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.
Mazmur 92 adalah Mazmur yang dinyanyikan atau dibacakan pada hari Sabat. Hari Sabat adalah hari perhentian orang Israel, di mana mereka berhenti dari kegiatan rutin untuk menikmati kebersamaan dengan anggota keluarga; mereka bersekutu, belajar hukum Taurat, dan bercerita tentang perbuatan Tuhan atas hidup mereka (Ulangan 6:4-9).
Di hari Sabat, apa yang orang Israel kerjakan? Pertama, mereka selalu memulai dengan pujian-pujian. Mereka memuji Tuhan karena perbuatan Tuhan dalam sejarah bangsa mereka, juga dalam kehidupan yang mereka alami tiap hari. Pujian ini tentu sangat berkesan dan menggugah perasaan karena puji-pujian ini berdasar kejadian yang pernah mereka alami, baik sebagai bangsa maupun pribadi. Orang tua mengumpulkan anak-anak dan memimpin pujian lalu menceritakan Tuhan yang hadir dalam hidup mereka dan berbuat bagi mereka. Kedua, mereka menaikkan syukur kepada Allah. Kata pemazmur, “adalah baik menyanyikan syukur kepada Tuhan.” Baik dalam arti bahwa bersyukur adalah pola kehidupan yang menyenangkan hati dan dikehendaki oleh Tuhan. Dimana mereka menyadari bahwa Tuhan memang layak dipuji dan disembah. Ketiga, mereka memakai kesempatan untuk bersekutu bersama keluarga. Dimana mereka saling menyaksikan perbuatan tangan Allah yang telah memimpin dan memelihara kehidupan mereka. Bahkan di Israel, para budak pun juga harus berhenti bekerja (Ul. 5:14), sehingga kebaikan Tuhan juga bisa disaksikan kepada mereka, agar mereka juga bisa beriman kepada Tuhan.
Melalui pembacaan Mazmur di hari Sabat ini, kita belajar bahwa ketika kita menguduskan hari Sabat, kita dapat memuji Tuhan, bersyukur kepada Tuhan dan menyaksikan perbuatan tangan Tuhan bagi sesama dan juga anggota keluarga kita. Waspadailah bahwa ada banyak sekali Umat Tuhan yang begitu sibuk melayani Tuhan di gereja, namun hanya sebatas rutinitas saja karena mengabaikan persekutuan dengan orang-orang terdekat. Mari kita menikmati Tuhan pada hari perhentian sesuai perintah-Nya bersama dengan anggota keluarga untuk menyenangkan hati Tuhan.
STUDI PRIBADI: Bagaimana Anda mengisi Hari Sabat (Minggu)? Apakah yang menghalangi Anda untuk menikmati Tuhan dan beribadah bersama keluarga di hari perhentian Tuhan?
Pokok Doa: Berdoalah bagi umat Tuhan di berbagai pelosok, supaya mereka memelihara ibadah yang berkenan di hati Allah. Berdoa bagi para pemimpin Gereja Tuhan, membawa umat untuk hidup beribadah dan menikmati Tuhan.