Allah Dan Penderitaan

Senin, 26 September 2022

“Maka Firman Tuhan kepada Iblis: Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.” (Ayub 2:6)

Bacaan hari ini: Ayub 2:1-13 | Bacaan setahun: Ayub 2-3

Mengapa orang baik menderita? Pertanyaan ini terus muncul dari waktu ke waktu. Tak seorangpun dapat memberikan jawaban yang memuaskan, mengapa hal itu harus terjadi? Apabila orang jahat menderita, maka hal itu wajar sebagai konsekuensinya. Namun, mengapa orang baik juga hidupnya menderita? Tidakkah Allah berkuasa menjaga dan menghindarkan penderitaan dari orang yang dikasihi-Nya?

Inilah pergumulan Ayub, ketika penderitaan itu datang bertubi-tubi. Dia kehilangan harta bendanya, anak-anaknya, bahkan tubuhnya dipenuhi barah busuk sehingga Ayub harus mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya. Kemudian istrinya juga mengutukinya dan meninggalkannya. Sahabat-sahabatnya yang awalnya datang dengan maksud menghiburnya, ketika melihat beratnya penderitaan Ayub, mereka menangis dan tidak mampu berkata apapun.

Secara umum, kita selalu beranggapan bahwa penderitaan adalah konsekuensi dari sebuah pelanggaran. Tetapi dari kisah Ayub ini, ternyata ada sebuah rahasia ilahi yang mencelikkan mata kita untuk melihat, bahwa tidak selalu demikian. Penderitaan ada dalam dunia ini memang akibat dari dosa, tetapi Tuhan juga bisa memakai penderitaan itu supaya umat-Nya semakin mengenal Dia dan bertumbuh dalam imannya sebagaimana yang terjadi dalam hidup Ayub.

Tidak semua hal yang terjadi dalam hidup kita bisa dijelaskan dengan hukum sebab akibat. Tetapi yang terpenting adalah kita harus menyadari, bahwa Allah memegang kendali atas apapun yang terjadi dalam hidup ini. Dalam kasus Ayub, Tuhan mengijinkan Iblis untuk mencobai Ayub. Namun, Tuhan tetap pegang berkata: “hanya sayangkan nyawanya.” Kita percaya bahwa tidak ada satu hal buruk pun dapat terjadi atas hidup orang-orang yang takut akan Dia, apabila Tuhan tidak mengijinkannya. Oleh sebab itu, janganlah takut dan gentar akan hari esok, karena jika Tuhan ada di pihak kita, siapakah yang bisa menghancurkan kita?

STUDI PRIBADI: Mengapa Ayub sampai mengalami penderitaan yang begitu berat padahal Ayub hidup saleh dan jujur? Bagaimana kita memahami bahwa Tuhan tetap memegang kendali atas apa yang terjadi pada diri Ayub?

Pokok Doa: Marilah kita berdoa agar jemaat diberikan iman yang sungguh percaya akan kasih dan pemeliharaan Tuhan di tengah semua pergumulan yang dialami. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *