Kemenangan Umat Allah

Sabtu, 24 September 2022

“Oleh sebab itu orang Yahudi… merayakan… sebagai hari sukacita dan hari perjamuan, dan sebagai hari gembira untuk antar-mengantar makanan.”(Ester 9:1, TB)

Bacaan hari ini: Ester 9:1-19 | Bacaan setahun: Ester 9-10

“Inilah kemenangan rakyat!”, demikian biasanya teriakan lantang para pembesar yang memenangkan pertarungan pemilihan pemimpin daerah/ negara. Ungkapan yang menggambarkan bahwa kemenangan yang diraih adalah hasil kerja keras rakyat, sekaligus langkah menarik simpati “musuh” agar mendukung pemerintahan yang baru. Biasanya pidato tersebut akan dilanjutkan dengan arakan kemenangan ke seluruh penjuru kota sebagai deklarasi dan ungkapan sukacita atas kemenangan yang telah di raih.

Mirip dengan situasi di atas, setelah melewati situasi tegang, Ester, Mordekhai, dan segenap orang Yahudi bisa bernafas lega dan merayakan kemenangan dengan sukacita. Pada akhirnya, Haman dan kroni-kroninya mendapat balasan setimpal. Bersama dengan kesepuluh anaknya, Haman disulakan pada tiang yang dibuatnya sendiri. Sungguh mengenaskan memang! Bukannya mendapat emas di tangan, ia justru menerima nahas, sebab semua trik dan intrik yang dirancang sedemikian rupa atas orang Israel menjadi gatot alias gagal total. Bukan hanya itu, ay. 2-10 memberikan gambaran jelas bagaimana orang-orang Yahudi di kota masing-masing melakukan penumpasan terhadap musuh-musuh mereka, sehingga lebih dari 500 orang terbunuh pada saat itu. Pada akhirnya, semua musuh umat Allah menerima ganjaran atas kedengkian mereka.

Alkitab menggambarkan perayaan kemenangan itu sebagai perayaan yang penuh sukacita. Ada perjamuan dan saling mengantarkan makanan. Perayaan demikian tidak salah, namun pesan kemenangan sesungguhnya bukan sekadar soal makan enak. Lebih penting darinya adalah bagaimana umat Tuhan melihat tangan Tuhan yang kuat telah menolong, menopang, dan membimbing di setiap medan “pertempuran.” Esensi kemenangan umat Tuhan adalah Tuhan dipermuliakan atas perbuatan dan penyertaan-Nya. Setiap orang percaya perlu mengingat bahwa kemenangan demi kemenangan yang diperoleh bukanlah karena kuat dan hebatnya mereka, melainkan karena anugerah Allah. Tuhanlah yang berperang di depan dan memberi kemenangan yang gemilang. Yehova Nissi!

STUDI PRIBADI: Kemenangan apa yang pernah Anda raih bersama Tuhan? Apa perasaan Anda setelah membaca dan merenungkan kemenangan demi kemenangan dari Tuhan ini?

Pokok Doa: Agar orang percaya tidak terpaku pada kemenangan, melainkan kepada Tuhan, Pemberi kemenangan. Bagi mereka yang sedang bergumul dengan masalah agar mereka diberikan kemenangan oleh Tuhan. 

Sharing Is Caring :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *